Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

HAL-HAL YANG AKAN DIBAHAS BERSAMA PEMBINA

1. Revisi aturan kepegawaian yang meliputi aturan penggajian, aturan rumah dinas, tunjangan struktural dan fungsional, jenjang karir, rumah dinas, dll 2. SW akan dimasukkan dalam mapel formal kelas 9 dan 12 SMP dan MA 3. Rencana seragam Batik Santri SMP dan MA 4. Pemindahan MA ke kampus Jiwan secara full 5. Pembuatan PLANG PONDOK JIWAN 6. Pengurusan IJIN OPERASIONAL PONDOK JIWAN 7. PPDB Gelombang reguler Sabtu, 6 Maret 2021 (tes seleksi bersama). Peserta tes 31 calon santri. Dengan rincian 17 SMP. 14 MA. 8. Menentukan satu hari untuk kegiatan PANDU BERSAMA setiap Jumat. Minimal dua kali dalam sebulan.  9. Terkait tenaga pengasuhan 10. Revisi perjanjian orangtua terkait yatim dan dhuafa' dan yatim atau piatu (sudah disiapkan rancangan perjanjian komitmennya).  11. Pembiayaan PPDB 2022-2023. PPDB akan segera dibuka untuk tahun depan. Pembiayaan sudah terlampir. (Sudah dibuatkan rancangan pembiayaannya) 12. Calon kasek SMP dan MA. MA sudah ada. Tinggal SMP 13. Calon tenaga Tahfidz SMP

BOHONG ATAU BETUL

BOHONG atau BETUL Oleh: Tere Liye 1. Utang negara baru bertambah karena pandemi. Bohong. Pandemi itu baru mulai Februari 2020. Silahkan cek data Desember 2019. Utang negara itu terus bertambah signifikan sejak 2014. Meroket. Ada pandemi, lebih gila lagi, tahun 2020, nambah 1.200.000.000.000.000. Coba elu lihat berapa banyak nol-nya?  2. Pertumbuhan ekonomi menurun karena pandemi Bohong. Silahkan cek pertumbuhan ekonomi hingga Desember 2019. Bahkan sebelum pandemi, pertumbuhan ekonomi terus turun sejak 2014. Nah, 2021 harusnya bisa tumbuh lebih bagus, karena 2020 sudah negatif duluan. Start pembandingnya sudah turun. Masa' sudah negatif, tetap nggak bisa naik lebih cepat. 3. Semua negara di dunia punya utang. Betul. Tidak ada negara yang tidak punya utang. Tapi jika kamu mau pakai argumen ini, mbok ya jangan ambil urusan beginian doang. Coba juga ambil pelayanan publiknya, perlindungan hukum. Kalau giliran begini, baru ambil argumen ini. Soal buku bajakan, barang ilegal,

SUKA DI BAWAH

Apa ada orang yang seneng jika selalu berada di posisi bawah? Semisal jadi tukang sapu terus atau jadi pesuruh terus. Jawabannya ada. Ada orang tertentu yang tidak suka dengan hal-hal ribet dan memusingkan. Walaupun tentu saja setiap orang ingin selalu ada peningkatan dalam aspek-aspek kehidupannya seperti jabatan, pendidikan, pendapatan dan lain-lain. Makanya ada usaha yang dilakukan agar bisa terjadi peningkatan. Semisal ikut seminar, kuliah dan lainnya. Namun tetap saja ada beberapa orang yang memang tidak suka posisi di atas. Sukanya di posisi BAWAH. Jika diberikan posisi di ATAS, pasti tidak mau. Dan akan menyodorkan nama orang lain untuk duduk di posisi tersebut.  Bukan karena tawadhu'. Tapi karena memang tidak punya sense kepemimpinan dan memang tidak mau ribet dengan berbagai macam urusan. Padahal di sisi yang lain tetap saja mengeluh dan tidak nyaman dengan posisi yang sudah lama didudukinya.  Bagaimana mengatasi orang seperti ini? Tunggu dulu. Saya masih mikir

SUKA MEMBAWAHI

Dalam sebuah obrolan, sering kita denger sebuah ungkapan bahwa seseorang sedang membawahi organisasi ini itu, organisasi A, B, C dan lainnya. Memimpin organisasi ini dan itu. Dan kawan yang mnyimaknya hanya dibuat terpukau dan melongo. Sebenarnya wajar-wajar saja jika hal itu memang kenyataannya. Namun jika hal itu hanya untuk bangga-banggaan, karena ingin dihormati, maka hal itu akan berdampak kurang baik bagi diri sendiri maupun organisasi ke depannya.  Dalam perspektif kepemimpinan, model pemimpin seperti ini adalah pemimpin baru yang memang sebelumnya belom pernah memimpin. Sehingga jabatan yang baru saja diemban dan jabatan lainnya seakan-akan sesuatu yang wow dan wah. Padahal bagi orang yang paham betul tanggung jawab kepemimpinan, tentu saja sikapnya akan merendah. 

TAUSHIYAH UMUM DR. K.H. ALI IMRON

Sehebat apapun yang kita lakukan jika tidak ada nilai, maka tidak ada artinya. Maka libatkanlah Allah SWT dalam semua kita.  Populasi manusia tahun 2022 7,8 Milyard  Populasi muslim Indonesia 85% 10% muslim progresif. Rajin ibadah dan peduli lingkungan sosial.  15% muslim pasif 60% muslim KTP Tips menghadapi masalah 1. Ketika tidak paham, kita tanya 2. Ketika tidak mampu, kita minta tolong 3. Sabar  Kepemimpinan itu harus memberdayakan, mencerahkan, menunjukkan, membebaskan, bukan memperdayai dan memperbudak.  Pemimpin itu harus lebih awal, pemimpin harus tahu lebih awal.

RANCANGAN KEPESANTRENAN DEPDIKTREN

Nama organisasi  Forum Komunikasi Pondok Pesantren. Disingkat FKPP Struktur organisasi FKPP 1. Ketua  2. Sekretaris  3. Bendahara 4. Rayon Madura 5. Rayon Tapal Kuda 6. Rayon Madiun 7. Rayon Malang 8. Rayon Bojonegoro Program Prioritas FKPP 1. Membuat struktur organisasi  2. Dauroh Marhalah Ula 3. Rapat Koordinasi Rutin per 3 bulan 4. Standarisasi kurikulum Diniyah 5. Standarisasi Kurikulum Tahfidzul Qur'an 6. Standarisasi Pengasuhan 7. Standarisasi pengelolaan pesantren 8. Standarisasi administrasi pesantren (NSPP, Ijin operasional, Plang Pesantren, Plang Madin,  9. Standarisasi Profil Lulusan 10. Pesantren percontohan (nunggu juklak dari deptren pusat) 11. Sekolah pengasuh dan pengasuhan (diupayakan ada sekolah khusus pengasuh) 12. Standarisasi LHB Pesantren 13.  Sumber keuangan 1. Iuran rutin pesantren sebesar Rp. 100.000,- 2. Dll

BONYOK

Sebenarnya posisi yang enak itu dimana? Di atas, tengah atau bawah? Kalau dilihat secara mendalam mau di atas, tengah atau bawah sama-sama tidak enak dan tidak nyaman.  Posisi di atas, keliatannya santai, jalan terus kesana kemari. Tapi aslinya pusing banget. Demikian juga posisi di tengah. Ibarat dalam sebuah stuktur organisasi, posisi ini midlle manajemen. Posisi ini sama gak enaknya. Apalagi paling bawah, pasti bebannya juga tidak ringan.

YANG PALING BERHARGA

Sebuah video yang sempat saya tonton yang mengisahkan tentang sepasang suami istri dimana si istri memiliki pekerjaan dan jabatan yang cukup tinggi. Sedangkan suaminya hanya pekerja biasa.  Suatu hari si suami mengantar makan siang untuk istri dan secara tidak sengaja menabrak seseorang depan lift yang ternyata pimpinan perusahaan tsb. Pimpinan tsb mengamati peristiwa dimana si istri kurang sekali menghargai upaya suaminya. Maka si wanita tersebut dipanggil ke ruang pimpinan dan diminta untuk menulis 10 orang yang paling dekat dan berharga bagi dirinya.  Selanjutnya pimpinan tsb meminta untuk menghapus dua orang. Kemudian dua orang lagi. Kemudian dua orang lagi. Kemudian dia orang lagi. Hingga tersisa dua orang. Maka pimpinan tsb meminta menghapus salah satunya. Maka si wanita tsb pun menangis karena menyadari betapa selama ini dia tidak peduli dan cuek terhadap suaminya.  Kemudian pimpinan tsb mempersilahkan si wanita untuk pulang dan meminta maaf kepada si suami dan berba

LEMPAR TANGGUNGJAWAB

Memiliki tim yang solid adalah dambaan semua stakeholders organisasi. Baik negeri maupun swasta. Tim yang paham akan tugas dan tanggungjawabnya merupakan tim yang akan mengantarkan organisasi menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang. Nah, untuk memiliki tim yang solid perlu directing dan leading dari seorang pemimpin. Demikian juga contoh nyata dari si pemimpin.  Dalam realitanya baik pemimpin ataupun anggotanya kadang masih didapati masih suka lempar tanggungjawab alias tidak bertanggungkawab dengan tugas dan pekerjaannya.  Semisal dikomplain atau dikritik yang langsung ditanggapi negatif dengan cara ngambek dan baper dan tidak mau lagi mengerjakan tugas dan pekerjaannya.  Ke depannya, anggota atau pemimpin seperti ini akan merugikan organisasi. Sebab pekerjaan yang harus diselesaikannya akan terbengkalai dan lambat. 

PELUPA

Memang jika bicara standar ideal, seorang pemimpin harus sempurna. Baik secara fisik, emosi, spiritual dan pengetahuan serta keterampilan.  Namun, bagaimana jika semua unsur tersebut ternyata sulit untuk ditemukan pada satu orang pemimpin? Begini jawabannya Dari sekian banyak unsur yang harus ada pada diri seorang pemimpin tidak semuanya merupakan prinsip yang harus terpenuhi.  Semisal, unsur fisik. Unsur ini tidak pokok. Bisa saja seorang pemimpin mungkin cacat fisik tapi pada aspek yang lain seperti pengetahuan sangat bagus dan mumpuni.  Selain fisik, seperti pengetahuan, sikap dan spiritual semua ini harus bagus. Secara emosi, seorang pemimpin harus mampu mengendalikan emosi. Alias tidak emosional. Demikian juga selalu menebarkan emosi positif pada lingkungannya.  Pada aspek yang ini pun seorang pemimpin harus tetap belajar meningkatkan emosi positifnya sampai pada level dipercaya oleh lingkungannya. Pun demikian juga dengan pengetahuan. Seorang pemimpin harus kapabel da

LIKEBILITAS DAN BANK EMOSI

Pernahkah anda menyapa bawahan atau rekan kerja anda setiap bertemu mereka ? Mungkin pernah. Tapi seberapa sering Anda menyapa mereka tatkala ketemu mereka? Sapaan, pujian adalah energi positif yang harus selalu disebarkan kepada orang-orang di sekitar kita. Sapaan dan pujian akan memberikan dampak positif baik pada diri kita apalagi kepada rekan kerja kita. Dan dampak lebih jauhnya adalah disukai banyak orang. Dari disukai akan meningkat menjadi kepercayaan.  Nah, ini yang mahal. Untuk mencapai kepercayaan ini kita harus disukasi dulu. Dan agar disukai, kita sebarkan emosi positif kepada orang-orang di sekitar kita seperti tanya kabar, memuji dan lain sebagainya. Ketika kepercayaan didapat, maka semua urusan akan lebih mudah. Masa depan akan lebih cerah. Membangun tim building tentu juga akan lebih mudah lagi.  Maka bangun emosi positif pada diri kita. Sebarkan terus menerus. Maka kita akan disukai dan dipercaya. Selamat mencoba 🙏

JANGAN PLIN PLAN

Memikul sekian banyak beban tentu bukan perkara gampang. Banyak energi yang diperlukan untuk menopangnya agar mampu diselesaikan dengan baik.  Selain dibutuhkan energi yang banyak, dibutuhkan juga kerjasama tim yang solid agar beban tanggungjawab tidak hanya dipikul oleh satu dua orang saja. Termasuk di dalamnya adalah memikul beban keputusan yang sudah diambil dan disepakati. Maka dalam menetapkan keputusan, segala sesuatunya, baik buruknya, positif negatifnya, kemungkinan terburuknya juga ditimbang-timbang. Setelah sekian proses dijalankan, maka konsekwen dengan keputusan yang sudah disepakati. Alias jangan PLIN PLAN. Sikap plin plan akan sangat merugikan bagi keberlanjutan organisasi. Organisasi yang tidak konsisten dengan kebijakan dan keputusannya tentu akan membingungkan orang lain. Dan konsekwensi lebih jauhnya adalah hilangnya kepercayaan dari masyarakat. Tentu hal ini sama-sama tidak diinginkan oleh semua pemegang kendali organisasi. 

ETIKA KOMUNIKASI

Semua kita mafhum bahwa saat ini adalah era media sosial. Era dimana jutaan manusia asyik berselancar di media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan lain sebagainya. Bahkan bisnis sekalipun, juga memanfaatkan media ini.  Komunikasi melalui media sosial merupakan komunikasi tidak langsung. Yakni tidak tatap muka. Komunikasi semacam ini merupakan komunikasi imajiner. Masing-masing dari dua atau lebih orang yang berkomunikasi sama-sama tidak melihat wajah masing-masing. Kita tidak tahu ekspresi lawan bicara kita. Apakah marah, kecewa, senang dan bahagia dan lain sebagainya.  Karena kondisinya seperti itu, maka kedua orang yang terlibat dalam komunikasi imajiner ini hanya bisa menduga-duga dari pesan atau tulisan yang dibaca. Kadang kita menduga lawan bicara kita marah hanya dengan melihat emoticon yang menyertai pesan yang kita baca. Bisa juga kesan disukai, bisa juga kesan muak hanya dengan melihat emoticon yang kita terima. Memang komunikasi yang ideal adalah komun

SESEKALI HARUS SOMBONG

Emang boleh sombong? Kayaknya kita sepakat bahwa sombong tidak boleh.  Sombong di sini adalah merasa diri lebih baik, lebih pintar, lebih hebat daripada orang lain. Dalam interaksi antar organisasi kadang kita pun menemui organisasi yang arogan dan sombong. Dan kita pun kadang dibuat merasa sebagai organisasi yang lebih rendah, inferior dan harus ikut mereka.  Dalam kondisi seperti ini, harus kita ingat bahwa kita punya harga diri yang harus dijaga. Maka menyikapi kondisi seperti menurut saya ya harus sombong juga. Disombongin sekalian. Jangan mau direndahkan. Dianggap kelas dua dan layak untuk direndahkan. Jangan. Jangan pernah.

MENGALAH BUKAN KALAH

Ya. Begitulah gaya kebanyakan orang. Mumpung lagi menjabat. Apapun bisa dilakukan untuk memaksa orang lain tunduk dan patuh padanya. Karakter macam ini biasanya pejabat-pejabat kecil yang merasa besar.  Sering kita menemuinya dalam interaksi kita dengan orang seperti itu. Kadang kita dibuat sangat kerepotan dengan administrasi yang ditentukan. Dan kadang juga harus ada uang pelicin.  Beda banget dengan pejabat tingginya dimana justru kita mendapatinya adalah pribadi-pribadi yang baik, yang bijak dan mengayomi. Administrasi yang awalnya sulit bisa menjadi ringan dan mudah banget. Dan masalah pun bisa segera selesai. Fenomena ini entah darimana asal mulanya. Tapi realita yang sering kita temui memang seperti itu. Sehingga langkah paling mudah yang bisa kita lakukan ketika berurusan dengan orang model seperti itu adalah mengalah. Bukan berarti kalah.  Mengalah berarti mundur beberapa langkah untuk menyusun strategi dan menyerang balik. Kalau dalam taktitk berperang, model ini

TIDAK SESUAI JADWAL

Insting seorang pemimpin merupakan anugerah tersendiri yang harus digunakan dengan sebaik mungkin.  Salah satunya untuk melihat dan merasakan aroma dan rasa yang sedang mengalir di tubuh organisasinya.  Dengan mendengar, seorang pemimpin akan bisa membaca dan melihat serta memutuskan apa yang akan terjadi dan langkah antisipasinya. Dengan melihat, seorang pemimpin bisa langsung mengetahui apa saja yang harus diperbaiki dan dibenahi.  Dengan mencium aroma dan rasa yang mengalir akan bisa menangkap kesan postifi atau negatif yang sedang terjadi dan langkah antisipasinya. Itulah insting kepemimpinan. Karunia yang besar untuk tanggungjawab yang besar pula.  Dengan melihat, mendengar dan mencium aroma yang merebak, seorang pemimpin akan mengambil keputusan yang akan diambilnya sebagai langkah antisipasi dan solusi penyelesaian.  Maka koordinasi adalah jawabannya. Menanyakan ke semua bidang terkait kondisi terkini dan hal-hal yang sedang dilakukan.  Maka tim organisasi harus sela

TANDA TANGAN SAKTI

Hal apa yang paling ditunggu dari seorang pemimpin? Banyak sekali jawaban yang bisa muncul dalam menjawab pertanyaan ini. Namun paling utama yang ditunggu dari seorang pemimpin adalah kebijakan yang mengakomodir semua masukan dan harapan karyawan tentunya. Seorang pemimpin mungkin lebih banyak terlihat santai dan enak. Ya. Secara lahiriah memang seorang pemimpin akan tampak santai-santai saja dan enak bisa kesana kemari. Ini penilaian singkat dari orang yang melihatnya. Namun tentu saja berbeda dengan orang yang menjalani dan merasakan langsung menjadi pemimpin. Salah satu hal yang paling berpengaruh pada diri seorang pemimpin adalah TANDA TANGAN. Tanda tangan seorang pemimpin bisa dikatakan luar biasa sakti. Bisa membuat kebijakan yang benar-benar bisa mengayomi semua anggota organisasi atau juga sebaliknya yakni menindas anggotanya. Maka penting sekali bagi semua orang dalam memilih pemimpin. Banyak hal dan faktor yang menjadi pertimbangan dalam memilih pemimpin. Termasuk

SIAP MENANGGUNG RESIKO

Apakah setiap keputusan selalu mengandung resiko? Menurut saya ya. Semua keputusan pasti memiliki resiko dan konsekwensinya tersendiri. Semisal sebuah keputusan terkait penambahan karyawan. Maka konsekwensinya adalah bertambahnya pengeluaran rutin berupa gaji dan lain sebagainya termasuk honor atau tunjangan lainnya. Demikian juga sebaliknya jika diputuskan untuk tidak menambah karyawan pun juga mengandung resiko yakni beban kerja yang terlalu berat sehingga efektifitas kerja menjadi berkurang. Hal lain yang akan menjadi dampaknya juga adalah tingkat stress pegawai yang bisa berujung pada resign. Tentu saja semua pemimpin tidak menginginkan hal ini terjadi. Sebab konsekwensi berikutnya adalah harus merekrut pegawai yang sama sekali baru dengan konsekwensi lanjutannya adalah harus memberikan pelatihan dan bimbingan dari awal lagi. Maka menjadi pemimpin, salah satunya adalah menanggung resiko dari setiap keputusan yang disepakati. Baik sisi positif maupun sisi negatifnya. Ten

HIDUP ITU ANUGERAH

Tak pernah terbayang dan terencana dalam diri kita bahwa kita akan hadir dalam kehidupan ini. Semasa kecil tetiba kita asyik bermain bersama teman-teman kampung, teman ngaji dan teman sekolah. Menjelang remaja tahu-tahu kita diajari untuk menjadi pribadi yang baik dan bertanggungjawab.  Ketika dewasa kita pun diminta untuk menjadi lebih baik lagi. Sukses. Bekerja dan berkeluarga.  Semua terasa cepat sekali

MASIH ADA HARAPAN

Sebelum kita tidur, jangan lupa untuk melakukan muhasabah. Apa saja yang sudah kita kerjakan seharian. Kebaikan apa yang sudah kita ukir dan mari kita syukuri karena kita masih diberi kesempatan dan kemampuan untuk melakukan kebaikan. Demikian juga sebaliknya, keburukan apa yang sudah kita lakukan untuk selanjutnya kita memohon ampun kepada Allah SWT.  Ada baiknya juga kita berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar esok kita masih diberikan keberkahan dalam setiap usaha dan kerja kita. Kita membangun optimisme dan harapan bahwa esok kita masih akan diberikan kesempatan hidup dan berbuat baik.  Membangun harapan dan optimisme pada diri kita merupakan hal yang sangat penting untuk kita lakukan menjelang kita istirahat malam.  Bisa kita perhatikan kenapa setiap pagi kita bangun. Bahkan mengawali hari kita dengan sujud dan rukuk. Itu karena kita memiliki harapan. Bisa kita renungkan setiap kali kita dihadapkan pada beratnya menghadapi hidup kemudian kita masih bersimpuh dan meng

TERLALU JAUH MELIHAT

Sekitar tahun 2003, awal saya masuk kuliah di sebuah perguruan tinggi Islam di Surabaya. Kami bertiga berasal dari kabupaten yang sama yakni Pamekasan. Dua orang sahabat saya bisa disebut berdarah biru. Sedangkan saya berdarah merah 😀. Ketika menandatangani perjanjian kontrak belajar, saya pun agak bingung dan takut menanggung resiko yakni masa kuliah dan masa pengabdian yang totalnya jadi 9 tahun. Jadi baru selesai tahun 2012. Kebayang gimana bingungnya kan. Saking khawatirnya membayangkan tahun 2012, akhirnya temen saya yg satu ini memutuskan keluar dan berhenti kuliah.  Sebenarnya saya pun juga membayangkan hal yang sama. Namun saya masih berbaik sangka bahwa semuanya akan baik-baik saja bahkan ketika saya selesai kuliah dan bertugas di Balikpapan. Demikian juga halnya g sama juga dirasakan oleh sebagian murid saya. Ada kekhawatiran masa depan mereka akan suram yakni tidak bisa lanjut PTN favorit misalnya.  Sebenarnya kekhawatiran ini wajar-wajar saja namun ketika terla

BABAK BELUR

Tujuan besar adalah salah satu faktor pengikat berkumpulnya orang. Dengan adanya tujuan yang sama, maka semua gerak dan upaya yang dilakukan organisasi adalah dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut. Tanpa tujuan yang jelas dan dipahami bersama, maka kumpulan ini hanya sekedar kumpulan biasa dan akan bubar dengan sendirinya karena tidak ada tujuan yang jelas. Ibarat kata orang "ngapain ngumpul kalau nggak jelas apa tujuannya".  Tujuan menjadi pengikat tim dan anggota. Tujuan juga menjadi arah bagi setiap usaha dan program. Jika tujuan sudah jelas dan audah dipahami bersama, maka langkah selanjutnya adalah membagi tugas. Masing-masing memiliki tugas yang harus dikerjakan dan harus dipertanggungjawabkan kepada pimpinan. Point ini dikenal dengan jin sharing. Semua harus paham tugas dan tanggungjawabnya. Jika kita perhatikan Piramida kepemimpinan, maka dapat kita lihat bahwa pemimpin itu sedikit sekali mengerjakan hal teknis tapi tanggung jawabnya sangat berat sekali.

GAYA FORMAL DAN KAKU

Ya. Memang macam-macam gaya pemimpin dalam menjalankan roda organisasinya. Ada yang tangan besi. Ada yang lemah lembut. Malah ada yang tidak punya gaya apapun. Alias tergantung situasi dan kondisi yang mengiringinya. Memimpin dengan tangan besi menurut saya juga perlu jika memang kondisinya mengharuskan gaya seperti ini. Sebab seorang pemimpin dikaruniai sense atau rasa untuk melihat dan bersikap atas situasi dan kondisi yang dihadapinya.  Jadi bukan masalah salah atau benar. Tapi lebih kepada sudut pandang efektif dan ketepatannya.  Demikian juga respon yang akan diberikan oleh rekan kerja atau tim juga akan berbeda-beda. Gaya tangan besi mungkin akan dianggap oleh sebagian dan akan dianggap mengekang bagi sebagian yang lain. Namun selama itu efektif dan bisa meningkatkan kinerja organisasi, maka pendekatan tersebut sudah tepat. Tinggal memberikan pemahaman kepada yang belom sepakat atau kurang suka dengan model tangan besi.

GAYA JAIM

Pernahkan anda menemui atau memiliki atasan yang bawaannya jaim alias jaga image, jaga jarak dan kalau bicara harus dengan nada khusus.  Tentu saja ini bukan masalah salah atau benar. Ini adalah pilihan gaya yang erat kaitannya dengan kepribadian masing-masing orang.  Gaya jaim juga perlu. Bahkan sesekali penting banget dalam memimpin. Sewaktu-waktu, bersikap jaim agar rekan kerja atau bawahan bisa mengenali kapan waktu serius dan kapan waktu bercanda.  Apalagi jika anggota organisasinya muda+muda dan cenderung santai dan abai terhadap etika dan tatakrama. Mungkin boleh-boleh saja interaksi santai jika hanya dengan internal atau sesama rekan kerja. Tapi ketika berhubungan dengan orang lain dari dinas atau organisasi lain, maka bersikap baik dan santun adalah hal yang wajib.  Maka pilihan ada di tangan para leader. Mau gaya santai. Gaya jaim atau jika ada gaya lainnya itu terserah kepada si leader. Yang pasti kenyamanan rekan kerja dan tim adalah prioritas utama dalam berorg

GAYA MAKAN-MAKAN

Berbagai gaya dan model pemimpin yang pernah kita jumpai. Mulai dari yang tampil berwibawa, kharismatik dan cool.  Tapi ada juga pemimpin yang bawaannya adalah makan-makan melulu. Dikit-dikit makan. Habis rapat makan.  Apa sih pentingnya makan-makan bagi seorang pemimpin dan anggota group? Tentu saja banyak sekali. Salah satunya adalah interaksi informal. Interaksi model ini memungkinkan rekan kerja atau anggota tim untuk tidak canggung. Sehingga menyampaikan gagasan dan ide atau masukan bisa disampaikan dalam suasan santai dan ringan.  Si leader tidak kaku. Bawahan pun juga tidak takut. Suasana cair dan enak.buat ngobrol. Suasana seperti ini harus sering-sering dibangun dan diupayakan. Tentu saja akan lebih nyaman jika sambil makan-makan.  Seorang pemimpin tidak boleh pelit untuk mengeluarkan anggaran atau dari kocek pribadi untuk bisa membuat suasana ini. Sebab ikatan interpersonal yang kuat akan menjadi modal besar bagi sebuah tim untuk meningkatkan kinerja dan prestasi.

GAYA KETAWA

Di dunia ini baik di dunia bisnis, pemerintahan ataupun swasta, sering kita dapati model-model atau gaya seorang pemimpin dalam menjalankan roda organisasinya. Salah satunya adalah model ketawa melulu. Memang terdengar kurang pas jika seorang pemimpin bawaannya ketawa melulu. Kayak kurang berwibawa. Tapi memang itulah bawaannya. Sehingga tidak bisa dipaksakan harus melulu serius dan spaneng.  Dalam kondisi serius sekalipun, pemimpin model ini masih sempat tertawa alias santai. Memang model pemimpin seperti ini gayanya ceplas ceplos. Santai dan tertawa terbahak-bahak.  Bisa jadi model seperti ini banyak yang suka dan disenangi oleh rekan kerja dan bawahannya. Namun ada juga pastinya yang kurang suka. Apalagi bagi orang yang hidupnya penuh dengan aturan yang ketat. Semisal kalau rapat harus pakai pakaian rapih dan bersih. Bahkan kalau perlu pakai seragam khusus.  Bagi pemimpin model ini formalitas tidak penting. Yang penting adalah cara dan teknik penyelesaian masalahnya. Ali

CEPAT DAN TANGKAS

Berbagai masalah yang sedang dihadapi kadang membuat pusing tujuh keliling. Kadang sampai mengganggu pikiran bahkan kesehatan. Makan tak nyaman. Tidur pun tak nyenyak.  Tentu saja berbagai masalah yang sedang dihadapi tak boleh dibiarkan berlarut-larut. Harus ada keputusan bersama dan mufakat. Tapi siapakah yang bisa menetapkan keputusan tersebut jika semua tidak setuju dan masih silang pendapat. Maka di sinilah pentingnya hadir seorang pemimpin yang berani dan cepat dalam mengambil keputusan. Kalaupun toh tak ada satu keputusan yang benar-benar bulat disepakati. Tetap saja harus ada keputusan bersama dimana segala resikonya ditanggung bersama.  Semisal keputusan A sudah disepakati tapi masih ada dari unsur organisasi atau masyarakat yang ada tidak menyetujui, maka tetap harus ada keputusan yang diambil.  Bukankah begitu seharusnya ?

DILEMATIS

Menghadapi satu masalah atau satu orang atau satu organisasi relatif lebih mudah mengatasinya. Namun bagaimana jika yang dihadapi adalah banyak orang atau banyak organisasi. Rumitnya lagi, sekelompok orang tersebut juga tidak sepakat dan tidak sepaham. Jadi ribet minta ampun.  Dalam kondisi seperti ini, proses pengambilan keputusan akan mengalami kebuntuan. Dilanjut tidak menemukan kata sepakat. Dibiarkan tentu tidak baik juga. Jadi bingung dan dilematis. Bisa dibayangkan jika kita dipingpong atau dilempar kesana kemari tanpa ada keputusan yang disepakati bersama. Bukan hanya menguras energi. Tapi biaya pun juga akan sedikit banyak terkuras.  Jika mau sok bijak, maka bisa saja cukup bersabar dan menunggu hingga salah satunya mengambil keputusan. Tapi sampai kapan akan seperti ini. Sebab untuk melangkah pada point berikutnya tidak memungkinkan. Karena memang belom ada kata sepakat. Memang solusi terbaik adalah duduk bersama. Walaupun tetap saja proses pengambilan mufakat jug

TIDAK NYAMBUNG

Saking bingungnya, terkadang saya menulis sebisanya. Cari-cari judul atau tema yang menurut saya bagus untuk diulas.  Maka mulailah menulis sambil mencari-cari uraian yang pas untuk dijadikan penjelas tema.  Setelah sekian lama menulis. Dan tulisan sudah lumayan banyak terkadang baru sadar kalau antara ide atau tema dengan uraian tidak nyambung.  Bisa saja ini terjadi. Dan saya mengalami hal yang demikian juga selama menggeluti dunia literasi.  Mau dihapus, rasanya eman. Udah capek-capek nulis dan udah lumayan panjang tulisannya. Tapi bimbang juga. Sebab tulisan tsb tak enak dibaca.  Mau dilanjut juga tak tahu mulai darimana lagi. Sebab makin panjang uraian, maka makin tambah bingung sendiri.  Nah, inilah sedikit gambaran yang kadang dialami oleh penulis pemula seperti saya. Bagaimana dengan kawan-kawan?

SETENGAH-SETENGAH

Siapa sih yang tak ingin seperti idola-idola kita? Sukses. Tajir melintir. Travelling. Shopping. Pokoknya serba enak dan senang-senang.  Tapi itu semua hanya ibarat mimpi di siang bolong. Ibarat langit dan bumi. Alias tak mungkin dan mustahil.  Berharap sih boleh. Apalagi tahu jalan dan caranya untuk bisa seperti mereka.  Banyak contoh dan teladan yang sering hadir dalam kehidupan ini. Tak jarang kesuksesan mereka diraih setelah melalui perjalanan panjang yang penuh dengan darah dan air mata.  Nah, darah dan air mata yang akan keluar dari kita itu berbeda dengan darah dan air mata mereka. Sangat berbeda. Intinya jika ingin seperti mereka, kita akan melalui hal yang sama seperti yang mereka lalui. Bisa saja lebih berat. Bisa juga lebih ringan. Intinya akan ada aral yang merintangi perjuangan dan usaha kita masing-masing.

MENJADI PRIBADI TANGGUH

Bagi sebagian atau kebanyakan orangtua, ketika mendengar anak sakit atau gagal atau perlakuan tidak menyenangkan dari kawannya tentu akan marah dan akan membela. Ini wajar. Karena anak adalah harapan orangtua. Anak diharapkan menjadi penyambung kehidupan kedua orangtua. Anak diharapkan menjadi penerus perjuangan dan penebar kebaikan kedua orangtua. Namun demikian, bukan berarti sebagai orangtua harus memanjakan anak. Setiap nangis, kita tolong. Disakitin teman kita bela. Dan lain sebagainya. Ada kalanya kita hanya cukup sebagai fasilitator. Cukup sebagai penunjuk arah tanpa harus mengantarkan anak pada tujuan akhirnya. Biarkan anak yang menjalani arahan dan bimbingan orangtua.  Anak harus mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Anak harus mampu menaklukkan berbagai hal yang menjadi penghalang dalam hidupnya. Sebab dengan begitu anak akan menjadi tangguh dan kuat. Jika sedikit-sedikit merengek dan melapor kepada orangtua, tentu saja orangtua senang. Namun lama-kelamaan ketika hal-hal ke

MAHALNYA SEBUAH IDE

Bagi penulis pemula, ide merupakan harta yang tak ternilai. Sangat mahal. Sebab dengan satu ide, sebuah tulisan bisa sampai berpuluh-puluh halaman. Bahkan bisa diibaratkan seperti air hujan atau air yang terus menerus mengalir sampai berkumpul di satu titik.  Ada perasaan bahagia ketika sebuah ide muncul dan dituang ke dalam sebuah tulisan.  Ada perasaan senang dan bahagia ketika ide berubah menjadi sebuah tulisan yang enak dibaca.  Namun dalam kondisi tertentu, ide yang ditunggu-tunggu tak kunjung muncul ke permukaan. Dicari kesana kemari tak juga ditemukan. Merenung mendalam, ide tak juga hadir.  Kondisi ini pasti pernah dialami oleh sebagian penulis. Apalagi bagi penulis pemula seperti saya.  Mencari ide juga susah-susah gampang. Kadang susah. Kadang juga gampang. Tapi lebih banyak susahnya sih. Dari sekian teori menulis yang pernah saya baca dan dengar memang ada cara khusus untuk menemukan ide yakni membaca karya atau buku orang lain. Yakni mmbangun konsep dalam pikira

BACALAH!

Lama sekali Nabi Muhammad Saw melakukan tahannuts di Gua Hira. Tidak kurang dari 5 tahunan beliau Saw menyendiri dan merenung di Gua tersebut.  Perjalanan panjang kehidupan yang berat yang beliau jalani mulai dari yatim sebelum beliau Saw lahir, yatim piatu pada saat usia 6 tahun. Dan ditinggal oleh kakek tercinta beliau yakni Abdul Muthalib pada usia 8 tahun.  Setelah itu, beliau Saw tinggal bersama paman beliau yakni abu Thalib yang secara ekonomi bukan termasuk orang yang berada. Untuk meringankan beban pamannya, nabi Muhammad Saw menggembala domba milik.masyarakat Arab dengan benerapa keping upah.  Hingga di usia 15 tahunan sampai dengan 25 tahun beliau sudah kenal dengan bisnis antar negara.  Beliau Saw dikenal dengan julukan Al amiin alias sangat dipercaya. Beliau sudah mapan secara ekonomi dan status sosial.  Namun ada banyak hal yang mengganggu pikiran beliau, hingga beliau memutuskan untuk menyendiri atau melakukan tahannuts di Gua Hira. Dalam sejarah kita pun sudah pernah mem

MENULISLAH

Judul di atas bukan sekedar ajakan atau seruan kosong. Saat ini sadar atau tidak kita hidup di zaman dimana kata-kata menjadi hidangan setiap detik di medsos kita. Orang jualan barang, pakai kata-kata. Orang jualan buku pakai kata-kata. Orang jualan rumah, pakai kata-kata. Jualan atau sekedar status juga menggunakan kata-kata.  Kalau berkaitan dengan mencari nafkah, mungkin kita bisa saja maklum. Karena saat ini memang masanya media online.  Kalau berkaitan dengan promosi, wajar karena saat ini media online adalah sarana yang cukup efektif untuk mengenalkan produk kita. Namun, bagaimana jika yang kita baca adalah ghibah, fitnah dan tulisan atau ulasan tanpa sumber yang jelas, maka tentu saja pertanggungjawaban kita akan berat suatu saat nanti.  Kalau kita tidak jualan. kalau kita tidak promosi, maka kita masih bisa posting banyak hal seperti ayat atau hadits agar status kita atau beranda kita dipenuhi dengan dakwah dan ajakan pada kebaikan walaupun kita sendiri belom sepenu

NYAMAN MEMBACA

Mungkin sering kita membaca berbagai macam buku, majalah dan lainnya. Nah, dari sekian banyak bahan bacaan yang pernah kita baca, ada sebagian tulisan atau bahan bacaan yang membuat kita tertarik dan mengharuskan kita membacanya hingga usai.  Namun ada juga bahan bacaan yang menurut kita biasa-biasa saja. Kita pun tak tertarik untuk membacanya hingga usai. Nah, macam-macam buku dan bahan bacaan yang tersaji di hadapan kita. Terlebih di era digital seperti saat ini. Banyak sekali media online seperti Webtoon yang dengan mudah kita membaca berbagai macam novel dan fiksi lainnya. Ada juga blog yang berfungsi untuk menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk tulisan yang bisa dibaca oleh siapa saja dan dimana saja.  Memang kegiatan membaca bukan sekedar menghabiskan halaman demi halaman. Melainkan ada semacam kesimpulan akhir yang bisa kita dapatkan baik berupa konsep atau nasehat yang merupakan inti dari tulisan yang kita baca.  Setidaknya membaca harus ada persiapan. Semisal dudu

KHUTBAH JUMAT RAJAB 1442 H

Alhamdulillah. Allah SWT memberikan kita banyak sekali nikmat. Ada nikmat sehat. Yang akan terasa sekali besarnya nikmat sehat ini setelah nikmat ini diuji atau dicabut oleh Allah SWT. Ada nikmat sempat. Kesempatan dan peluang untuk melakukan kebaikan senantiasa diberikan kepada kita dan kita menggunakan nikmat sempat tsb. Jemaah Jumat Dalam menjalani hidup dan kehidupan ini sering kali kita dihadapkan pada kondisi dimana kita banyak sekali memiliki kekurangan dan kelemahan. Allah SWT berfirman  Dan manusia dijadikan sangat lemah sekali. Kita memiliki pekerjaan yang dengannya kita mendapatkan sejumlah uang untuk kebutuhan hidup diri kita dan keluarga. Kita memiliki jabatan dimana dengan jabatan itu kita mendapatkan penghormatan dari orang lain dari bawahan.  Namun dari sekian banyak hal yang kita miliki terkadang kita mendapati semua tak mampu menolong diri kita. Utamanya pada saat diri kita dalam kesempitan. Sedang menghadapi ujian besar dan berat. Uang kita bisa habis Jabatan kita bi

الصحبة

خلق الله سبحانه وتعالى الخلق من الناس والحيوانات و النباتات و ما أشبه ذالك. لا يمكن للناس أن يعيش منفردا بدون الآخر. لأن الناس يحتاج إلى آخر في حياتهم. يحتاج الناس إلى نصرة الآخر ومساعدتهم.  وكذالك في بعض الانحاء يحب الناس الصحبة والمرافقة. في بعض الأحيان يزور الناس إلى آخر ولو كان المكان بعيدا. لان الناس قد يشتاقوا إلى اصدقاءهم و زملاءهم و اهلهم. وحينما طال الزمان الناس لا يلتقي صاروا مشتاقين إلى آخر. وكانت الصحبة بين الاب والام وأولاده. وكذالك بين الزوج وزوجته. بين العمال. بين الجيران كانوا بعيدا أو قريبا.

SEMUANYA TITIPAN

Lumrah dan wajar jika seseorang bekerja mencari nafkah dan kebutuhan hidupnya. Baik untuk dirinya, untuk anak istri dan keluarga yang menjadi tanggungjawabnya. Berangkat pagi pulang sore. Bahkan terkadang sampai lembur. Semua itu dilakukan demi tercukupinya kebutuhan hidupnya.  Ada yang sudah berusaha dan bekerja keras tapi hasilnya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Tidak ada tabungan. Tidak ada simpanan dan tidak ada emas permata yang sewaktu-waktu bisa dijadikan biaya jika terjadi sesuatu. Yang seperti ini banyak sekali. Ada juga yang sudah bekerja keras pun berdoa memohon kepada Allah SWT agar diberikan kemurahan dan kelapangan rejeki. Dari hasil kerjanya masih ada sisa yang bisa disimpan dan ditabung untuk jaga-jaga berbagai kemungkinan yang akan terjadi sewaktu-waktu. Yang seperti juga tidak terlalu banyak. Tapi ada yang bekerja keras dan tak lupa berdoa dan dari hasil kerjanya masih banyak sisa yang bisa disimpan dan dikembangkan. Yang seperti juga tidak banyak

DIMANA POSISI ANDA?

Dimanakah posisi anda dalam kehidupan ini? Tidak mungkin kita memilih semua pilihan yang ada. Harus menentukan satu di antara sekian pilihan yang ada.  Jika pada periode Mekkah hanya ada dua kategori manusia yakni mukmin dan musyrik.  Jika pada periode Madinah hanya ada tiga kategori, muslim, kafir dan munafik.  Bahkan dalam hidup ini nabi juga memberikan panduan di antara sekian banyak posisi yang harus kita tentukan.  Jadilah engkau orang alim, atau pembelajar, atau pendengar atau pencinta. Jangan jadi kelima, maka engkau akan binasa.  Semua pilihan ada di tangan kita. Kita bisa jadi seorang yang alim, atau pembelajar atau pendengar atau pencinta. Dan Nabi Saw mengingatkan kita agar jangan jadi yang kelima, karena kita akan celaka.  Maka pilihlah pilihan yang baik, sebab kebaikan akan mendatangkan kebaikan lainnya. Demikian juga sebaliknya.

LAWAN YANG SEIMBANG

Seringkali saya memaknai hidup itu sebagai sebuah kompetisi, sebuah persaingan dan sebuah peperangan. Banyak sekali cerita yang diulas dalam sejarah tentang kompetisi, persaingan dan peperangan.  Kadang tersaji di hadapan kita lawan yang begitu tangguh dan hebat. Sedangkan diri kita atau tim kita jauh dari kata tangguh dan hebat. Peperangan ini menjadi tidak imbang dan sepadan. Semua sepakat bahwa tim yang lebih kecil pasti akan kalah dan binasa.  Namun sejarah tidak selalu menyajikan bahwa yang kecil selalu kalah. Ada banyak bukti sejarah yang melegitimasi pernyataan ini. Salah satunya atau bahkan hampir semuanya dalam sejarah Islam, kaum muslimin selalu kalah jumlah dan perlengkapan. Tapi kenyataannya umat Islam selalu menang dan bisa mengalahkan yang lebih hebat dan lebih besar. Lantas apa yang menjadi pembeda dan menjafi nilai unggul dan nilai lebih bagi tim yang lebih kecil tapi memenangi pertempuran ? Tentu saja banyak faktor. Dalam ajaran Islam yang menjadi penentu d

SENJATA PAMUNGKAS

Sebenarnya apa sih senjata paling hebatnya manusia? Kita bisa saja menjawab, mungkin jabatannya, mungkin pengetahuan dan keterampilannya, mungkin harta kekayaannya, dan jawaban mungkin lainnya. Kalau kita menilai bahwa harta adalah senjata paling hebat yang bisa diandalkan oleh manusia, maka sering kita dapati bahwa harta tak dapat menolong manusia. Sebab harta kadang hilang dan habis dan kadang bertambah juga. Kalau kita mengatakan bahwa pengetahuan dan keterampilan adalah senjata paling hebatnya manusia, barangkali kita bisa menemukan atau membaca dimana di setiap zaman selalu hadir dan muncul orang yang lebih hebat dari pada dirinya. Pun demikian juga dengan jabatan. Jabatan berbatas waktu dan relatif. Jabatan tidak selamanya. Jabatan juga bisa saja dicopot dan hilang dari manusia.  Semua itu tak dapat diandalkan. Semua itu penting tapi tak dapat dijadikan andalan dan sandaran. Semua itu rapuh serapuh manusia itu sendiri.  Lantas apa senjata pamungkas manusia? Senjata pa

MENTAL PENGGERAK

Menjadi pemimpin bukan perkara mudah. Setidaknya inilah kesimpulan yang bisa saya rasakan selama saya menjalani amanah sebagai pemimpin.  Pernah memimpin lembaga pendidikan Islam yang menurut saya tidak seberapa berhasil setidaknya menurut ukuran saya sendiri - rasanya memang berat sekali. Sehingga saya pun mengambil kesimpulan saya tidak mau lagi menjadi pemimpin.  Namun dua sisi kehidupan ini yakni memimpin ataupun dipimpin sama-sama tidak nyaman menurut saya. Barangkali ini kesimpulan yang keliru. Tapi terkadang setelah melalui renungan panjang, menjadi pemimpin itu banyak sekali manfaatnya. Asal untuk kebaikan dan kebenaran, maka menjadi pemimpin akan banyak sekali melahirkan kebaikan yang lainnya.  Memang berat tapi kebaikan yang akan dihadirkan akan lebih banyak lagi. 

PENENTU HARI ESOK

Setiap manusia dikaruniai waktu. Semuanya sama yakni 24 jam sehari semalam. Secara garis besar waktu dibagi dua yakni malam dan siang. Malam untuk istirahat dan siang untuk mencari ma'isyah atau penghidupan.  Dengan waktu yang sama yakni sama-sama 24 jam ternyata hasil akhir atau endingnya beda. Lantas apa yang menjadi pembeda endingnya? Tentu saja banyak faktor yang mempengaruhinya. Walaupun sama-sama diberi waktu 24 jam. Di antara pembedanya adalah pamanfaatan waktu.  Ada orang yang benar-benar mengelola waktu yang dimilikinya untuk mencapai sukses esok hari. Mulai dari membagi waktu untuk bekerja, istirahat dan waktu untuk keluarga.  Bukan sekedar membagi waktu tapi memanfaatkan dan mengisi waktu sebaik mungkin. Semisal dengan membaca buku, belajar dan bekerja dengan maksimal.  Selain bekerja, istirahat juga merupakan hal yang urgen. Fisik memiliki keterbatasan seperti lelah, capek dan stress. Maka fisik harus diberikan haknya untuk istirahat. 

PARANOID

Salah satu pengalaman yang kurang "enak" menurut saya, yakni sepanjang saya menjalani beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan orang banyak adalah paranoid atau rasa takut yang berlebihan.  Perasaan ini seringkali menghantui pikiran dan perasaan tatkala menerima informasi baik via telpon ataupun pesan singkat.  Saking paranoidnya, kadang saya sampai berkeringat dingin dan jantung berdebar-debar. Entah sejak kapan hal ini muncul, saya pun tak tahu pasti kemunculan paranoid ini. Dulu sekali tatkala saya masih di rantau yakni Balikpapan, perasaan ini juga bertubi-tubi datang menghantui. Dan sanpai sekarang pun terus seperti itu. Entah sampai kapan?

TENANGLAH

Masalah demi masalah yang dihadapi oleh setiap orang hakikatnya merupakan pembelajaran yang bisa menambah wawasan dan kedewasaan seseorang. Masalah tak akan pernah habis dan tak akan pernah selesai. Sebab satu masalah selesai akan hadir dan muncul masalah lain yang bisa saja lebih komplek dan rumit dari sebelumnya. Maka tidak mungkin bagi siapapun untuk lari dari masalah. Ngumpet dan mengurung diri dan menghindar dari masalah. Tidak akan pernah bisa. Ibarat udara, masalah akan terus menemui kita dimanapun dan kapanpun kita berada. Maka jangan terbaik adalah menghadapinya dan menyelesaikannya. Untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah, maka dibutuhkan keberanian dan ketenangan.  Berani adalah modal awal untuk menghadapinya. Apapun resiko yang akan dihadapi. Entah diomelin, dimarahin dan dibentak-bentak, harus dihadapi. Atau bahkan resiko yang paling fatal sekalipun.  Tenang juga modal awal menghadapi dan menyelesaikannya. Tenang dalam artian tetap berfikir positif bahwa sem

SOLVE THE PROBLEM

Sore ini tanggal 13 Februari pengurus yayasan darul Madinah Madiun melakukan pertemuan dengan warga sekitar pondok Jiwan. Ini merupakan pertemuan kedua setelah sebelumnya telah dilaksanakan pertemuan yang sama pada tanggal 26 Januari 2021 di Jiwan. Hal yang menjadi permasalahan adalah saluran pembuangan air dimana pengurus RT dan warga merasa terdampak oleh pembuangan ini. Pada pertemuan sebelumnya sudah disepakati beberapa hal yakni terkait tanah sebelah timur pondok yang belom ada saluran, saluran depan pak Danang yang sudah selesai dikerjakan bahkan sudah sampai ke bagian timur. Sementara jika dialirkan ke arah selatan tidak memungkinkan disebabkan bagian selatan lebih tinggi dari arah pondok. Maka ke arah selatan bukan menjadi opsi yang disepakati. Sore ini akan pertemuan lagi dg mereka. Infonya beberapa warga sebelah timur keberatan jika pembuangan melewati rumah mereka.  Entah apa yang akan menjadi keputusan dan kesepakatan sore hari ini. 

PIONER KEBAIKAN

Sebuah daftar isi buku menjadi inspirasi sore saya sambil menemani anak-anak nonton TV dan makan Snack. Salah satu daftar isi tersebut berbunyi detonator kebaikan. Setelah membaca daftar isi tersebut, saya pun langsung mencari-cari ide yang sama yang bisa diulas menjadi sebuah tulisan dengan judul pioner kebaikan. Rasanya kecewa jika kita sudah mencoba berbenah diri untuk memperbaiki diri dan mencoba berinteraksi dengan orang lain dan menyebarkan kebaikan yang kita dapatkan. Realita ini merupakan sesuatu yang pasti akan dihadapi dan ditemui oleh semu orang. Utamanya bagi para penggerak kebaikan. Selain rasa kecewa, terkadang juga akan mendapatkan cibiran dari berbagai kalangan baik dekat maupun jauh.  Dua hal ini yakni kecewa dan cibiran akan senantiasa datang silih berganti dan bertubi-tubi. Dan kita pun tak akan pernah tahu kapan dua hal ini akan berhenti dan berakhir.  Dari kedua hal ini terkadang bisa mengantarkan diri kita menjadi semakin semangat atau justru sebalikny

PROGRAM PRIORITAS YAYASAN DARUL MADINAH 2021-2026

1. Mendirikan Ma'had Aly tahun 2021/2022 2. Mendirikan SD Tahfidz tahun 2024 3. Mendirikan SMP Putra tahun 2023 4. Membangun rumah dinas tahun 2022 5. Membangun ruang makan tahun 2021 6. Relokasi toko kampus Madiun tahun 2021 7. Membangun Ruang Tata busana tahun 2021 8. Meningkatkan layanan santri yakni laundry dll tahun 2021 9. Revitalisasi sistem pendidikan tahun 2021 10. Renumerasi sistem penggajian tahun 2021

RAPAT KOORDINASI DEPDIKTREN JAWA TIMUR

1. Diklat asesor diikuti oleh Ust Samsul dan ust baijuri - selama 4 hari. Sudah dibayar pendaftarannya. 2. Visitasi Jatim. Dari C ke B, dari B ke A. Dari A ke luar negeri. 3. Infak santri  Potensi 26 juta. Target tahun ini 10 juta. RAPB 15 Juta per bulan. Dibagi menjadi 3 yakni  Untuk DPP 6 juta Untuk DPW yakni pendidikan 60% dari sisa. Sekitar 2,4 juta Operasional depdik : 20% sekitar 800 ribu Operasional MKKSI : 20% sekitar 800 ribu. MKKSI Dapat iuran rutin. Ini dibagi 2. 50% operasional. 50% konsumsi. Infak santri dibagi dua Subsidi kegiatan Dana sosial Mengajukan keringanan ke MKKSI Yang full bisa disupport Yang belom full dipertimbangkan Yang tidak sama sekali harus sudah dipertegas. Semua dana ini dipegang oleh bendahara MKKSI. Catatan terkait PANDU Tidak ada lagi istilah PANDU HIdayatullah tapi SAKO HIDAYATULLAH Infak santri  sebesar Rp. 5000/bulan dengan pembagian 3000 ke DPW dan 2000 ke DPD Kebijakan nasional terkait infak antara 3 ribu sampai dg 10 ribu. DMU Kelas XI dan XII

GENAP SATU BULAN

Tanggal 9 Januari 2021 adalah hari dimana saya diberi amanah dan saya pun menerima amanah tersebut. Lama sekali saya berpikir dan merenung apa alasan dan latar belakang saya dipilih untuk memikul amanah ini. Hari ini tanggal 9 Februari 2021, genap satu bulan saya memikul amanah ini. Masih banyak hal dan pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Beberapa hal yang sudah selesai dikerjakan adalah 1. Gaji pegawai dan kenaikan reguler sebesar 5%. Selain itu, tunjangan struktural pengurus yang sudah dipilih juga sudah ditunaikan mulai ketua yayasan sampai dengan kepala bidang sudah ditunaikan. Demikian juga dengan tunjangan fungsional. Namun masalah gaji belom selesai, mantan ketua yayasan yang saat ini menjabat sebagai pengawas yayasan masih meminta agar tunjangan fungsionalnya diberikan dengan alasan beliau sudah pegawai tetap dan berdasarkan jenjang karir. Masalah penggajian, aturan kenaikan pangkat juga belom ada titik terang solusi. 2. Sarana dan prasarana kampus Jiwan. Komplain dari wa

TERUSLAH TERSENYUM!

Sepahit apapun rasa hidupmu, tetaplah berusaha untuk tersenyum.  Seberat apapun masalah yang engkau pikul tetaplah tegakkan wajahmu. Masalah tak akan selesai hanya dengan mengurung diri. Masalah tak akan berakhir hanya dengan terus menunduk dan menyalahkan diri sendiri. Sebab belom pernah ada rumus penyelesaian masalah hanya dengan cemberut dan menunduk. Tersenyumlah walau untuk itu kita memaksakan diri untuk sekedar tersenyum Tertawalah walau untuk itu kita terasa berat sekali. Perlahan-lahan dengan tersenyum dan tertawa kepanikan dan kekalutan akan berangsur menguap Percayalah Justru sebaliknya dengan mengurung diri masalah tak terpecahkan dan pikiran semakin kalut. Bangunlah Beraktifitas lah sebagaimana biasa. Masih banyak orang baik yang mau membantu kita. Dan berdoalah Sebab ada Dia yang tak pernah lelah untuk menjadi tempat curhat dan keluh kesah

FENOMENA GUNUNG ES

Sebuah perjalanan panjang nan berat sedang dilalui oleh seorang anak yang jauh dari kategori mampu baik secara finansial, pengalaman maupun lainnya. Anak ini dipercaya dapat membawa dan mengantarkan lembaganya menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang. Satu persatu pertanyaan yang bergelayut di benak menemukan jawabannya. Ibarat fenomena gunung es dimana yang nampak hanya permukaan saja. Namun hakikatnya permasalahan ini sangat besar dan berat.

بر ‏الوالدين

امرنا الله تعالى أن نحسن والدينا. لاننا نولد من ام. ليس في هذه الحياة إلا قد يولد من ام إلا نبي الله آدم عليه السلام. قال الله تعالى وبالوالدين إحسانا هذه الآية يدلنا البر لوالدينا ونضع ذالك الأمر بعد العبادة إلى الله وحده لذالك هيا نشكر الله على هذه النعمة يعني نعمة الحياة من امهاتنا. الام يحمل 

SUCCES

Assalamu alaikum wr wb Honorable teachers and students In this morning, we gather here to strengten our spirit while we look for knowledge and study. We know and understand that all of us have a purpose and goal and hope that we wanna manifest in the future. For gaining of all that, we admire that we Will not SUCCES without study hard, without praying from our parent, without guidance from our teachers.  So that, let's open our mind, open air view and take a decision that we Will not SUCCES without all of that. From now, let's ask to our parents to pray us while we study, while we memorize an etc. From now, let's obey advices of our teachers.  From now, let's believe to our selves. Be confidence ! Wassalam

النجاح

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله. والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن والاه. أيها الأساتذة الكرام، نشكر الله عز وجل الذي أنعمنا نعمة الصحة والفراغ، وأنعمنا نعمة طلب العلم، وأنعمنا نعمة قراءة وحفظ القرآن.  صلاة وسلاما دائمين على محمد صلى الله عليه وسلم. وعلى اله واصحابه اجمعين. أيها الطلبة الأحباء في هذا الصباح المبارك نجتمع كل يوم الاثنين لتجديد نيتا وتقويته لكي نشجع في طلب العلم.  في طلب العلم لا بد لنا من ستة أشياء آتية كما قال الشافعي في شعره  ألا لا تنال العلم إلا بستتة سانبيك عن مجموعها ببيان ذكاء وحرص واصطبار وبلغة وإرشاد استاذ وطول زمان وكذالك لا بد لنا أن نجتنب ونترك المعاصي والمآثم. لان ذالك يكون حائلا في حصول العلم. كما قال الشافعي  شكوت إلى وكيع سوء حفظي فأرشدني إلى ترك المعاصي فان العلم نور ونور الله لا يعطى لعاص والسلام عليكم ورحمة الله بركاته

DELAPAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradisional dan mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar ini. Padahal 8 (delapan) keterampilan dasar bagi seorang guru sangatlah penting, karena menyangkut efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran, berikut ini penulis menyajikan 8 (delapan) keterampilan dasar bagi seorang guru dalam pengelolaan kelas di kegiatan belajar dan mengajar. .         Keterampilan Bertanya Pada hakikatnya melalui bertanya kita akan mengetahui dan mendapatkan informasi tentang apa saja yang ingin kita ketahui. Dikaitkan dengan proses pembelajaran maka kegiatan bertanya jawab antara guru dan siswa, atara siswa ini menunjukan adanya ineraksi dikelas yang di dinamis dan multi arah. Kegiatan bertanya akan lebih efektif bila pertanyaan yang diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti atau relevan dengan topik yang dibicarakan. Tujuan guru mengajukan pertanyaan anatra lain adalah : Menimbulkan rasa keingintahuan Mera