Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label self consienness

BUANG SATU PER SATU

Kemampuan fisik saya tidak mungkin akan selalu fit dan prima. Mungkin kalau pas muda dulu kerja berapa jam dan berapa hari pun ok saja. Sekarang beda. Sebab sudah tidak muda lagi.  Maka dari renungan pagi ini saya pun mengambil sebuah pelajaran penting yakni buang dan tanggalkan beban-beban yang ada di pikiran.  Tidak semua harus saya pikirkan.  Walaupun ada hal penting yang harus saya pikirkan terus yakni masa depan keluarga saya.  Saya yang bertanggung jawab dengan anak istri saya. Bukan tetangga apalagi orang jauh dan tak dikenal. 

JANGAN TERLALU IDEALIS

Memang saya rasakan saya terlalu idealis dan ambisius. Merasa bahwa saya bisa mengatasi semuanya. Merasa bahwa saya bisa memajukan lembaga ini. Namun kenyataan yang saya temui kadang memberikan pukulan telak di rahang saya.  Idealis boleh. Tapi jangan terlalu tinggi. Ini nasehat untuk diri saya sendiri. Bukan untuk yang lain. Mungkin kapasitas otak mampu menyelesaikan berbagai macam masalah dan tantangan. Tapi bagaimana dengan kapasitas perasaan. Tak semua orang memiliki dada yang cukup lapang ketika menerima dan menemui kenyataan yang berbeda.  Justru karena adanya perasaan itulah maka manusia dan khususnya saya jarang memilikinya.  Tak semua orang termasuk saya memiliki telinga yang cukup tebal untuk menerima semua kritik dan saran.  Jadi jangan terlalu idealis

LAKUKAN SEMAMPUNYA

Pada akhirnya rintangan dan halangan tak akan pernah mau minggir. Keduanya kukuh dengan posisinya sebagai perintang dan penghalang. Maka yang bisa saya lakukan hanya berusaha menjalankan amanah semampu saya.  Resiko dipecat dan diganti, ya mau gimana lagi. Saya pun harus sadar diri bahwa saya tidak mampu memajukan dan meningkatkan lembaga yang diamanahkan ke saya.  Selain sadar diri, saya juga harus tahu diri bahwa saya bukan siapa-siapa di lembaga ini.  Orang tua saya tidak di sini.  Bukan pendiri atau pembina di lembaga ini.  Ya saya hanya bisa melakukan semampu saya dan hasilnya saya juga tidak tahu.  Selain itu, lembaga ini juga tidak mungkin menjamin diri saya selamanya. Tidak mungkin menjamin anak istri saya. Maka saya pun tak perlu membebani diri saya dan pikiran saya dengan berbagai kekhawatiran yang berlebihan. Ya biasa saja.  Sama dengan hidup ini.  Dulu saya bukan siapa-siapa Matipun juga bukan siapa-siapa.  Jadi lakukan semampunya saja karena saya juga bukan sia

TERBANG TAK MAKIN TINGGI

Bagaimana kabarmu pagi ini?  Hari ini Rabu tanggal 3 Mei 2023. Tepat 2,5 tahunan amanah ini saya emban.  Kemaren siang. Sekitar jam 9.45 saya mencoba memunculkan semangat untuk kembali menunaikan amanah ini.  Di tengah perjalanan, saya mulai bimbang dan bingung dan bertanya kepada diri "Apakah saya mampu melewati ini semua? " "Apakah saya mampu memajukan lembaga ini"?  Dan masih banyak lagi lintasan pikiran yang berkecamuk dalam benak saya.  Malam sebelumnya, yakni senin malam selasa, saya sudah berusaha tidur lebih awal. Sekitar jam 10 malam saya sudah bersiap istirahat. Sampai jam 11 lebih saya tak kunjung bisa memejamkan mata karena pikiran ini terus berkecamuk. Maka saya putuskan bangun dan membuat secangkir kopi dan saya bawa ke teras rumah. Saya duduk dan saya coba menuangkan semua kegelisahan saya di blog yang biasa saya menulis di dalamnya.  Lumayan panjang tulisan yang saya tulis malam itu. Saya coba meneropong dari semua perspektif. Apa yang su