Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label pondok

ORIENTASI KEPESANTRENAN PPTQ HIDAYATULLAH MADIUN

A. ORIENTASI ORGANISASI KEPESANTRENAN Berkumpul dan berjemaah adalah sebuah kebutuhan yang asasi dari setiap manusia. Sudah fitrah jika seseorang selalu ingin berkumpul dan berjemaah sebab banyak kebutuhan psikologis yang perlu direalisasikan dalam kehidupan ini seperti ngobrol, bertamu atau silaturahim dan lain sebagainya.  Di sini kita berkumpul secara formal karena lembaga ini terdaftar secara legal secara hukum kenegaraan yang diterbitkan oleh Kemenkumham. Sehingga kita yang berada di lembaga ini tidak merasa takut, was-was, dan khawatir.  Yang perlu menjadi perhatian kita semua terkait organisasi ini adalah  1. Adanya tujuan yang ingin diwujudkan di masa yang akan datang. Tujuan ini tertuang dalam pernyataan visi, misi, tujuan organisasi, RIP, dan sebagainya.  Ini adalah ciri khas organisasi formal. Semua organisasi formal pasti punya target dan tujuan yang ingin diwujudkan.  Maka ketika kita berkumpul di lembaga ini dengan semua permasalahannya, capek dan lelahnya, st

PONDOK BESAR VERSUS KECIL

Tepatnya ahad malam senin pas waktu isyak saya bersama istri dan kedua anak saya dalam perjalanan pulang ke Modo Lamongan. Seperti biasa, saya lewat jalur Ploso Jombang. Di sana sudah terbangun jembatan baru yang melintasi Sungai (saya nggak tahu nama sungainya). Biasanya kendaraan hanya melewati satu jalur saja yakni jembatan Ploso Jombang. Dan pastinya macet dan ketar ketir karena pas macet jembatannya goyang karena muatan kendaraan yang cukup berat. Jadi langsung banyak zikir khawatir terjadi kecelakaan.  Malam itu saya kaget. Kenapa jembatan baru ini diblokir dan ada petugas polisi. Insting saya mengatakan "Jangan-jangan ada razia malam-malam?". Untungnya saya selalu melengkapi diri dengan surat-surat motor mulai STNK, SIM, dan kelengkapan lainnya.  Akhirnya saya lewat jembatan seperti yang Dulu-dulu. Pas sudah menyeberang, saya kaget kok masih ada pemblokiran jalan. Akhirnya saya sempatkan bertanya kepada salah seorang bapak-bapak yang juga ikut menertibkan j