Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label silaturahmi

SILATURAHIM KELUARGA WALI SEMBILAN

Tahun ini saya dan keluarga berkesempatan untuk kembali pulang dan mudik ke kampung halaman di Pamekasan Madura. Tepatnya hari ketiga lebaran saya bersama keluarga menaiki sepeda motor dari Lamongan menuju perbatasan Pamekasan Sumenep yang berjarak sekitar 190 km. Perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan. Kami berangkat dari jjam 4 dini hari dan tiba di Pamekasan sekitar jam 10 pagi.  Ada dua agenda penting pada tahun ini yakni pertemuan keluarga wali sembilan dimana kali ini sudah merupakan pertemuan kelima dan saya berkesempatan untuk mengikuti acara ini dua kali yakni yang keempat dan kelima tahun ini.  Dari dua kali pertemuan ini banyak sekali pelajaran dan makna yang saya dapatkan. Diantaranya adalah memperkenalkan anak-anak saya akan asal muasal dan keluarga besar bapaknya yakni saya sendiri yang asli berasal dari Kabupaten Pamekasan Madura. Pelajaran yang kedua adalah pencarian silsilah keluarga. Di sini saya belom ada peran signifikan dalam pencarian silsilah kelua

DOAKAN SAJA

Moment lebaran adalah momentum dimana keluarga besar berkumpul melepas rindu setelah sekian lama tidak bersua. Jarak yang jauh tak jadi penghalang untuk mengobati rasa kangen dan rindu keluarga. Macet dan panas menguap tatkala salaman dan pelukan menjadi sambutan pertama ketika bertemu.  Tibalah untuk kembali ke tempat kerja masing-masing. Keluarga besar juga ingin memberikan oleh-oleh atau uang saku kepada anak-anak. Tak banyak yang bisa mereka berikan. Namun sangat ingin memberi walau sekedarnya dan semampunya.  Ada juga yang ingin sekali memberi oleh-oleh namun apalah daya uang tak ada, kue pun tak ada. Namun balas budi yang ingin mereka berikan amat sangat besar walaupun hanya berupa sekilo kacang ijo dan uang sepuluh ribuan. Mereka sangat ingin memberi.  Bagi anak-anak yang sudah lumayan dewasa dan sudah memiliki pekerjaan dan penghasilan terkadang jawaban yang mereka berikan adalah "DOAKAN SAJA". Doa menjadi penguat dan motivasi untuk sukses di masa-masa yan

SAMBANG ORANG TUA DI KAMPUNG HALAMAN

Sebelas bulan berjibaku dengan berbagai rutinitas mulai urusan pekerjaan, kuliah, dakwah dan lainnya, hampir tidak pernah ketemu dan berkumpul bersama keluarga khususnya orang tua.  Dengan hadirnya ramadhan menandakan bahwa lebaran akan menjadi penghujung dari proses berpuasa. Puncaknya ditandai dengan moment mudik.  Mudik menjadi rutinitas tahunan yang selalu dirindui oleh semua anak. Berbekal kerinduan dan sedikit bekal perjalanan dan buah tangan mudik memang melalahkan. Tapi bertemu dengan kedua orang tua dan keluarga besar adalah obatnya. Perjalanan yang melelahkan jadi hilang dengan sambutan hangat keluarga besar.  Maka selagi Allah masih memberikan kesempatan untuk berkumpul bersama mereka, usahakan untuk sambang walaupun hanya setahun sekali.  Bukan buah tangan yang mereka tunggu. Tapi hadirnya anak-anak dan cucu adalah oleh-oleh yang selalu ditunggu. Mencium dan memeluk serta bermain dengan anak cucu adalah moment yang paling ditunggu oleh keluarga.  Maka sempatkanl

SILATURAHMI SYAWWAL 1444 H

Sudah hampir setahunan saya tidak mudik. Tentu saja alasannya sibuk kerja dan cari nafkah keluarga. Hanya lewat telepon saya kadang komunikasi dengan bapak atau ibu di Pamekasan Madura sana.  Kadang terbersit pengen pulang ke Madura. Tapi apa daya badan mulai tak bersahabat. Secara usia memang masih terbilang muda. Belom 40 lah. Tapi secara kemampuan fisik capek dan mudah lelah sudah menjadi menu rutin. Apalagi saya harus pulang sepekan atau dua pekan sekali antara Madiun dan Lamongan. Rasanya legrek istilah lamongannya.  Lebaran tahun ini saya berusaha untuk pulang ke Madura walaupun pake sepeda motor bersama keluarga. Maklum saya belom punya roda empat. Kalaupun punya saya belom lancar nyopir.