Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Parenting

LIKA-LIKU HIDUP SEORANG ANAK

Andai boleh memilih, mungkin seorang anak akan memilih lahir dari kedua orang tua yang harmonis, rukun, berkecukupan, berpendidikan dan sebagainya. Tapi pokok masalahnya adalah seorang anak tidak bisa menentukan  pilihannya sendiri dalam kehidupan ini. Mulai dimana dia akan dilahirkan, mau weton dan pasaran apa dia akan dilahirkan, dari orangtua seperti apa dia akan hidup bersama dan sebagainya.  Itulah takdir. Saya istilahkan takdir. Karena memang dalam kehidupan ini banyak sekali hal yang berada di luar kendali diri kita. Seperti hal-hal yang saya sebutkan di atas. Sehingga dalam perjalanannya, seorang anak memang harus merasakan berbagai macam variasi emosi dan perasaan. Terkadang dia bahagia ketika dia ngobrol dengan kedua orang tuanya dan orangtuanya merespon dengan baik. Dan terkadang dia kecewa karena sudah berbicara dengan serius, namun tak direspon dengan baik oleh kedua orang tuanya. Dari sini saja seorang anak sudah mulai merasakan emosi yang berbeda dari respon

KONSEP PENDIDIKAN SEKSUAL DALAM ISLAM

Salah satu tanggung jawab besar dan penting dalam pendidikan anak adalah pendidikan seksual. Terlebih di kondisi yang mengkhawatirkan para orang tua di zaman seperti saat ini. Banyak sekali ditemui praktek dan perilaku yang menjurus pada perzinahan, seks bebas dan hal negatif lainnya. Tentu saja para orang tua perlu melakukan upaya-upaya preventif agar sedini mungkin bisa menjauhkan anak-anak dari hal-hal negatif.  Dalam kitab Tarbiyatul Awlad karya Dr. Nasih Ulwan dijelaskan bahwa pendidikan seks merupakan pendidikan yang sangat penting dan para orang tua dan guru harus memberikan porsi yang cukup terkait dengan pendidikan seksual ini. Terlebih di zaman yang serba terbuka, informasi yang sangat mudah diakses, maka orang tua harus lebih siap ketika muncul beberapa pertanyaan dan atau melihat indikasi negatif di sekitar anak-anak.  Pendidikan seks ini memiliki beberapa tahapan yang harus diperhatikan oleh para orang tua dan guru yakni 1. Usia puluhan (7 sampai 10 tahun)  Ada

KONSEP ANAK DALAM ISLAM

Kita para orang tua mungkin sudah tidak asing mendengar dan menyebut anak dalam kehidupan kita. Baik bagi mereka yang sudah dikaruniai anak maupun yang masih dalam proses dan usaha memiliki anak.  Islam sebagai ajaran yang sempurna juga memiliki konsep atau istilah tersendiri terkait anak. Baik dalam al Quran maupun hadits Nabi Muhammad SAW bisa kita jumpai kata anak dan yang semisal dengannya.  Dalam tulisan ini akan coba diurai dan dijelaskan terkait beberapa istilah yang berkaitan dengan anak dari sudut pandang pendidikan islam.  1. الولد Kata الولد adalah salah satu kata atau istilah yang umum kita dengar dan kita gunakan. Kata ini biasa diterjemahkan dengan arti "anak". Kata ini memiliki arti sebuah nama bagi sesuatu yang dilahirkan dari manusia ataupun binatang baik laki-laki maupun perempuan, baik besar maupun kecil, baik hidup ataupun mati. Bisa disimpulkan bahwa kata الولد adalah sama dengan المولود  yakni sesuatu yang dilahirkan. Sehingga syarat disebut

ANAK ADALAH KESEMPATAN KEDUA BAGI ORANGTUA

Setiap kita para orangtua mungkin sebagiannya sudah meraih capaian-capain terbaik dalam kehidupannya. Ada yang sudah meraih pekerjaan yang diharapkan, ada yang sudah meraih rumah dan mobil impian dan hal-hal lain yang menjadi impian dan harapan selama hidupnya.  Namun demikian, tidak semua hal bisa diraih dan diwujudkan dalam kehidupan mereka. Seideal dan sesempurna apapun capaian orang tua tetap saja ada yang terlewat dan belom dicapainya. Tentu saja banyak faktor yang melatarbelakanginya. Ada yang karena faktor ekonomi, faktor kesempatan, faktor keadaan dan lain sebagainya.  Salah satu contohnya adalah pekerjaan. Mungkin  ada orang tua yang menginginkan pekerjaan tertentu dengan kriteria tertentu yang ingin dimiliki tapi tidak mampu diwujudkan saat itu yang hal itu disebabkan oleh kesempatan yang belom ada atau kondisi ekonomi yang kurang mendukung saat itu.  Pun demikian juga terkait pendidikan. Orang tua kita dahulu tidak mengenyam pendidikan seperti kita saat ini. Dahu

DAMPAK KESHOLEHAN ORANG TUA TERHADAP ANAK

Anak keturunan yang sholeh dan sholehah adalah dambaan dan harapan semua orang tua. Orang tua yang memahami keberadaan anak sebagai sebuah amanah yang Allah titipkan kepada mereka pasti akan berusaha keras untuk mengantarkan dan mendidik putra putrinya agar menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Berbagai macam upaya dilakukan agar tujuan tersebut terwujud baik dengan memilihkan lembaga pendidikan yang baik berupa sekolah atau madrasah atau pondok pesantren. Namun dari sekian banyak upaya yang dilakukan salah satu faktor penentu atau modal utamanya adalah kesholehan kedua orang tuanya.  Ada satu ungkapan yang menyatakan bahwa pendidikan terbaik adalah keluarga. Kenapa demikian? Karena peletak nilai-nilai dasar pendidikan adalah keluarga. Dan kalau berbicara keluarga maka yang dimaksud adalah bapak, ibu, atau bahkan jika juga harus disebut adalah kakek, nenek, paman dan bibi. Merekalah orang terdekat yang banyak berinteraksi dengan anak ketika masih kecil.  Masa kanak-kanak a

JANGAN MARAHIN ANAK DI KONDISI INI

Sebagai manusia biasa, terkadang seorang Bapak atau ibu juga tak luput dari kesalahan dan kekeliruan. Salah satunya bisa marah, bisa emosi dan dongkol. Kondisi atau perilaku itu bisa karena situasi dan kondisi mental yang lagi lelah dan capek atau memang karena watak dan bawaannya yakni suka marah-marah.  Tentu saja marah memiliki sisi positif dan negatif. Namun yang paling sering kita dengar adalah sisi negatifnya. Terlebih ketika marah itu diarahkan  kepada anak di waktu dan tempat yang tidak tepat, maka dampaknya akan sangat buruk bagi tumbuh kembang anak.  Sebagai orang tua yang memiliki harapan dan impian anaknya menjadi anak yang sukses adalah hal wajar jika mendapati anaknya berperilaku yang tidak sesuai dengan harapan bapak ibunya. Dan biasanya akan menegur dan menasehati bahkan memarahi anaknya jika sudah berlebihan atau keterlaluan.  Ada beberapa kondisi dan situasi dimana kita para orang tua dilarang memarahi anak-anak. Diantaranya adalah  1. Menjelang tidur mala

SHOLEH ITU MAHAL

Saya yakin kita semua sudah sangat akrab dengan kata sholeh dan sholehah. Kata ini sering kita dengar tatkala kita menjenguk saudara atau tetangga yang dikaruniai anak yang kemudian kita susulkan dengan doa menjelang kepulangan kita dari rumahnya dengan ungkapan dan doa "semoga jadi anak sholeh atau sholehah ya". Dan masih banyak lagi ungkapan yang menunjukkan pada kondisi-kondisi kebaikan seorang anak.  Namun ada satu hal yang jarang dipikirkan dan direnungkan oleh diri kita atau masyarakat kita bahwa sholeh dan sholehah itu mahal. Baik nilainya maupun biaya yang harus dikeluarkan untuk mencapai level kesholehan tertentu. Apalagi proses untuk melahirkan kesholehan, betapa banyak diantara kita bahkan mungkin diri saya sendiri yang jungkir balik membangun kesholehan itu sendiri. Dan betapa sulitnya membangun istiqomah pada diri kita sendiri. Lebih-lebih kepada orang lain, anak kita, santri-santri kita.  Barangkali perlu sekali atau bahkan mungkin wajib bagi kita ya

HADIAH TERBAIK ORANG TUA KEPADA ANAK

Oleh: Amir Abdullah Sebagai orang tua tentu saja kita sering memberikan sesuatu kepada anak-anak kita. Utamanya yang berkaitan dengan kebutuhan dasar atau primer anak-anak berupa sandang, pangan, papan, dan pendidikan. Walaupun tidak semua pemberian disebut dengan hadiah. Lantas pemberian seperti apa yang masuk dalam kategori pemberian terbaik?  Dua macam pemberian orang tua kepada anak 1. Materi  Salah satu yang sering diberikan oleh orang tua kepada anaknya. Dan inilah pemberian yang paling nampak dan dapat dilihat dan dirasakan secara langsung. Seperti makan dan minum yang keduanya langsung memunculkan rasa kenyang dan hilangnya dahaga. Termasuk di dalamnya adalah sandang atau pakaian yang juga langsung bisa terlihat berupa tertutupnya aurat atau badan seseorang.  Pemberian berupa materi bisa dikategorikan menjadi dua yakni  a. Primer  Pemberian Primer adalah pemberian yang berhubungan dengan kebutuhan dasar anak seperti makan dan minum serta tempat tinggal. Termasuk pem

JANGAN BANDINGKAN ANAK DENGAN ANAK LAIN

Oleh: Amir Abdullah Semua orang tua pasti berharap dan berdoa agar anaknya sukses ketika mereka sudah dewasa nanti. Baik orang tua yang tergolong the have maupun orang tua yang tergolong biasa saja. Keduanya menginginkan anaknya sukses nantinya. Maka wajar jika orang tua berjuang, bekerja tak kenal lelah, siang malam cari uang, semuanya untuk kesuksesan anaknya nanti.  Namun terkadang niatan baik tak selalu beriringan dengan kenyataan yang diharapkan. Dari sisi orang tua sudah melakukan upaya-upaya namun dari sisi anak belom menunjukkan tanda-tanda bahwa si anak akan sukses. Maka menyikapi kondisi tersebut tentu saja ada orang tua yang sabar. Namun ada juga yang emosi dan meluapkan kata-kata yang justru berdampak buruk pada tumbuh kembang anak.  Hal yang biasa kita temukan di sekitar kita bahkan mungkin pada diri kita sebagai orang tua adalah melakukan pembandingan anak kita dengan anak orang lain. Biasanya pembandingan ini pada hal yang sifatnya berupa prestasi. Si A berpr

MACAM-MACAM ANAK BERDASARKAN PERMULAANNYA

1. Anak model basmalah Bisa dikatakan bahwa anak model yang pertama ini adalah model terbaik. Jadi mulai dari proses pra-nikah sampai lahirnya si anak selalu diiringi dengan nilai-nilai agama atau selalu diiringi dengan doa-doa.  Semisal mau ibadah selalu diawali dengan basmalah. Pas lahir disyukuri dengan mengadakan acara walimahan dan lain sebagainya.  Artinya si anak bener-bener diharapkan kehadirannya. Dididik dengan baik. Dibimbing dengan sepenuh hati. Bahkan didoakan dengan deraian air mata.  Maka proses-proses ini mungkin akan mengantarkan si anak menjadi anak yang diridhoi Allah SWT.  2. Anak model dilalah Anak juga model anak yang kedua yakni model dilalah. Yakni anak yang tidak diharapkan. Atau istilah lainnya adalah kebobolan. Kondisi ini biasa terjadi pada keluarga yang mungkin melakukan program KB dan dilalah kebobolan.  Model yang kedua ini masih lumayan. Apalagi jika lahir dari orang tua yang cukup baik. Maka walaupun cukup mengejutkan dan mengagetkan tetap s

BERAT DAN MULIANYA MENJADI ORANGTUA

Siapa yang tak bahagia dan bangga tatkala seorang anak menjadi pribadi yang baik, berakhlak yang baik, bertutur kata yang baik dan penuh sopan santun? Pastinya semua orangtua bahagia dan bangga dan penuh syukur kepada Allah atas karunia anak sholeh dan sholehah tersebut.  Siapa yang tak bangga dan bahagia tatkala seorang anak mampu berprestasi di level apapun mulai yang paling rendah sampai yang paling tinggi, mulai dalam negeri hingga luar negeri? Pastinya orangtua yang memiliki anak yang demikian akan bahagia dan bangga sekali  Siapa yang tak bangga dan bahagia tatkala seorang anak mampu menghafal al Quran atau hadits-hadits Nabi Muhammad SAW dengan baik dan fasih? Pastinya semua orangtua akan bangga dan penuh harus dengan karunia semacam itu.  Namun untuk mewujudkan impian dan harapan tersebut bukanlah sesuatu yang mudah dan gampang. Butuh perjuangan keras, biaya yang tidak sedikit, bahkan  butuh ratapan doa dan deraian air mata. Dan termasuk juga kesabaran yang panjang

KONSEP PENGASUHAN

1. Pengertian pengasuhan Kata pengasuhan berasal dari kata "asuh" yang bermakna menjaga, merawat dan membimbing, melatih dan memimpin.  Sedangkan pengasuh adalah orang yang diberi tugas menjaga, merawat, membimbing, melatih dan memimpin.  Adapun pengasuhan adalah cara dan proses mengasuh.  Dikutip dari website paralegal.id bahwa pengasuhan adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang, kelekatan, keselamatan, dan kesejahteraan yang menetap dan berkelanjutan demi kepentingan terbaik bagi Anak. 2. Tujuan pengasuhan a. Memenuhi kebutuhan jasmani, rohani, sosial dan emosional anak.  b. Mengembangkan potensi anak c. Memberikan aturan dan memastikan tegaknya aturan dan mampu dikontrol.  3. Gaya pengasuhan Ada 3 model atau gaya pengasuhan a. Gaya pengasuhan permisif b. Gaya pengasuhan otoriter c. Gaya pengasuhan autoritatif 4. Sistem pengasuhan Dalam pengasuhan minimal ada unsur pokok yang harus ada yakni pengasuh dan anak asuh. Pengasuh bisa berupa orangtua, g

GRAND DESIGN PARENTING

A. Pendahuluan Mendidik santri putri merupakan tantangan tersendiri dan memiliki keunikan-keunikan dibanding mendidik anak perempuan.  Apa unik dan khasnya anak perempuan? Para orangtua dan pengasuh harus mengetahui dan memahami hal ini. Sebab tanpa mengenali hal ini, maka pengasuhan berjalan tanpa tujuan dengan pola yang serampangan.  Banyak kajian dan penelitian yang mencoba untuk mengurai keunikan dan kekhasan anak atau remaja putri. Diantara sekian banyak keunikannya adalah sebagai berikut 1. Secara fisiologis Secara fisik, anak atau remaja putri memiliki perbedaan mendasar dibanding anak laki-laki. Utamanya pada saat memasuki usia pubertas atau menginjak usia remaja.  2. Secara paikologis Secara psikologis atau kejiwaan, remaja putri juga memiliki keunikannya tersendiri.  B. Bekal menuju dewasa Tahun pertama - Kelas 7 SMP Tahun kedua - Kelas 8 SMP Tahun ketiga - Kelas 9 SMP Tahun keempat - Kelas 10 MA Tahun kelima - Kelas 11 MA Tahun keenam - Kelas 12 MA Memasuki tahun keenam, mak

TIGA KUNCI SUKSES PENGASUHAN

Tak dapat dipungkiri bahwa semua aspek dalam kehidupan ini memiliki kunci-kunci khusus agar tujuannya bisa tercapai dengan mudah dan lancar. Tak terkecuali dalam pengasuhan pun memiliki kunci suksesnya tersendiri. Di antara kunci sukses yang bisa memudahkan dalam meraih tujuan pengasuhan adalah 1. Keridhoaan orangtua Mondok bukanlah persoalan sederhana. Baik bagi kedua orangtua ataupun santri itu sendiri. Banyak hal yang harus ditimbang-timbang baik dari sisi pembiayaan, jarak, profil pondok dan lainnya. Yang paling pokok adalah kesiapan kedua orangtua untuk berpisah jauh dengan anak tercinta. Demikian juga kesiapan anak untuk berpisah dengan kedua orangtuanya.  Mondok bukan sehari dua hari. Minimal waktu mondok 3 tahunan lebih. Ini bukan waktu yang singkat. Tapi lama sekali bagi anak yang sedang menjalani mondok. Pertanyaan yang sering muncul di benaknya adalah kapan mondok ini selesai? Kapan pulang? Kapan bisa ketemu bapak ibu dan adik serta kakak? Dan masih banyak lagi p

REKONSTRUKSI SISTEM PENGASUHAN

Rekonstruksi bermakna membangun kembali. Berarti sudah pernah ada bangunannya. Entah yang ada dihancurkan untuk selanjutnya dibangun kembali dengan desain dan model baru. Yang pasti bukan membangun dari awal atau dari nol.  Jika sebuah lembaga pendidikan atau pesantren akan merekonstruksi sistem pengasuhan, maka perlu diajukan beberapa pertanyaan penting sebagai berikut 1. Apakah kelemahan sistem yang selama ini dijalankan?  2. Apa ciri-ciri sistem pengasuhan yang unggul atau minimal baik?  3. SDM pengasuh seperti apa yang bisa menjalankan sistem pengasuhan yang unggul?  4. Dsb Dalam sesi ini diharapkan semua pengasuh mampu melakukan analisis mendalam terkait kondisi nyata dan harapan ke depannya? 

CIRI-CIRI PERKEMBANGAN REMAJA

Apa yang terjadi ketika memasuki fase remaja?  Beberapa hal terjadi pada fase remaja yakni perubahan fisik, emosional dan psikologis Apa ciri-ciri perubahan remaja dari segi fisik?  Diantaranya adalah 1. Menstruasi pada remaja putri 2. Tumbuhnya bulu kemaluan dan bulu ketiak 3. Payudara mulai tumbuh 4. Pembesaran bokong 5. Wajah dan kulit berminyak 6. Perubahan bentuk tubuh seiring dengan bertambahnya lemak Apa ciri-ciri manusia perubahan remaja dari segi emosional?  Apa ciri-ciri perubahan remaja dari sisi psikologis?  Apa yang harus dilakukan oleh remaja pada saat mengalami perubahan tersebut?  1. Memahami perubahan itu sendiri 2. Banyak bertanya kepada orangtua atau guru 3.  Apa yang harus dilakukan oleh para orangtua tatkala anaknya memasuki fase remaja?  1. Membangun komunikasi efektif 2. Menanamkan disiplin positif 3. Dll

SASARAN EMPUK

Memasuki fase remaja, seorang remaja mulai mempertanyakan nilai-nilai yang ada di sekitarnya. Dia mulai mencoba untuk menegaskan pengaruh dirinya agar dikatakan dirinya hebat dan berpengaruh.  Selain penegasan diri, remaja juga masih berada dalam fase labil dimana dalam fase ini remaja mudah terpengaruh oleh faktor eksternal. 

REMAJA ITU ADALAH. . . . . .

Benarkah remaja itu seperti ini? Mari kita renungkan beberapa kesimpulan 1. Remaja adalah fase transisi antara masa anak-anak dan dewasa.  2. emaja hanya datang sekali 3. Remaja adalah fase pencarian jati diri 4. Remaja adalah fase pencarian idola 5. Remaja adalah fase mulai mengenal lawan jenis 6. Mereka yang saat ini berusia 11 sampai 21 tahunan.  7. Remaja itu adalah pribadi yang penuh energi 8. Remaja itu adalah pribadi yang ingin mencoba berbagai macam hal 9. Remaja itu adalah pribadi yang tidak mau terikat dengan berbagai aturan dan nilai / bebas 10. Remaja itu suka bersikap instan 11. Remaja itu suka bicara dan cerewet 12. Fase remaja adalah fase yang paling indah 13. Remaja adalah. . . . . . 

PENGASUH : ANTARA NYATA DAN GAIB

Dalam memilih sebuah profesi tentu saja banyak sekali yang menjadi pertimbangan yang menjadi landasan keputusannya. Tak terkecuali gaji atau ma'isyah yang akan didapatkannya ketika memutuskan memilih sebuah profesi.  Jika mau realistis, hampir kebanyakan masyarakat atau pribadi akan memilih profesi yang menjanjikan seperti menjadi ASN yang pastinya akan mendapatkan gaji dan bonus bulanan. Inilah yang sering menjadi landasan keputusannya yakni ada kepastian sumber penghidupan.  Diantara profesi yang kerap diincar adalah ASN baik guru, polisi, TNI atau pegawai BUMN seperti bekerja di Bank.  Namun demikian adanya kepastian gaji juga berbanding lurus dengan standar administrasi, kompetensi yang harus menyertainya. Setidaknya ada seleksi yang harus dilewati untuk menjadi ASN.  Bagaimana dengan profesi yang tidak menjanjikan kepastian gaji? Tentu saja hanya orang-orang yang memiliki tingkat kesabaran yang kuat yang akan menerima dan menjalani profesi seperti itu.  Kita lihat