Siapa yang tak bahagia dan bangga tatkala seorang anak menjadi pribadi yang baik, berakhlak yang baik, bertutur kata yang baik dan penuh sopan santun? Pastinya semua orangtua bahagia dan bangga dan penuh syukur kepada Allah atas karunia anak sholeh dan sholehah tersebut.
Siapa yang tak bangga dan bahagia tatkala seorang anak mampu berprestasi di level apapun mulai yang paling rendah sampai yang paling tinggi, mulai dalam negeri hingga luar negeri? Pastinya orangtua yang memiliki anak yang demikian akan bahagia dan bangga sekali
Siapa yang tak bangga dan bahagia tatkala seorang anak mampu menghafal al Quran atau hadits-hadits Nabi Muhammad SAW dengan baik dan fasih? Pastinya semua orangtua akan bangga dan penuh harus dengan karunia semacam itu.
Namun untuk mewujudkan impian dan harapan tersebut bukanlah sesuatu yang mudah dan gampang. Butuh perjuangan keras, biaya yang tidak sedikit, bahkan butuh ratapan doa dan deraian air mata. Dan termasuk juga kesabaran yang panjang yang entah sampai kapan kesabaran itu harus senantiasa dan selalu menjadi benteng terakhir dari setiap gagalnya usaha demi usaha, dari tertundanya doa-doa yang dimunajatkan. Subhanallah. Benar-benar luar biasa berat walaupun semua itu akan berbuah kesabaran.
Memang semua itu tak ada yang bisa benar-benar menjamin 100% akan mengantarkan seorang anak mencapai suskes. Baik itu dana atau biaya, baik itu sekolah yang mahal atau bahkan sekolah yang gratis. Semua itu adalah upaya dan usaha yang diharapkan menjadi penopang terwujudnya kesuksesan di masa yang akan datang nanti.
Saya jadi teringat dengan dawuh seorang kiai yang mengatakan bahwa saat ini tidak musim lagi alias bukan masanya lagi mendidik anak dengan berbagai macam metode. Lebih baik dibacakan fatihah satu per satu, maka insha Allah Allah yang akan mengubah langsung atau mendidik langsung anak tersebut.
Secara teori dawuh di atas memang tidak ada landasannya dan mungkin belom ada bukti ilmiahnya. Namun dalam perspektif orang yang beriman bisa saja hal tersebut benar adanya. Karena yang mampu membolak-balikan hati adalah Allah SWT.
#hanya sebuah renungan
#belajar jadi orangtua
#mulai emosi 😁
Komentar