Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Membangun karakter

MENCETAK GENERASI TANGGUH

Banyak munajat dan harapan yang senantiasa para orangtua haturkan kepada Allah SWT. Di setiap bakda sholat wajib dan sholat malam, mereka tak pernah lupa dan bosan untuk terus bermunajat kepada Allah SWT agar putra putrinya menjadi Qurrota a'yun, penyejuk hati bagi mereka dan masyarakat. Sholeh atau sholehah saja sebenarnya sudah cukup. Tidak menjadi bahan gunjingan masyarakat karena perilaku negatifnya, orangtua sudah senang dan bahagia. Liburan membantu pekerjaan orangtua di rumah, mereka sudah senang dan bangga. Waktu adzan berkumandang, mereka bersegera ambil air wudhu' dan bergegas melaksanakan sholat, orangtua sudah bangga dan bahagia. Apalagi jika mereka berprestasi. Tentu orangtua akan lebih bahagia dan bangga. Di antara itu semua, ada harapan kelak putra putri mereka menjadi generasi yang tangguh. Generasi yang mampu menghadapi dan memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan kemasyarakatan dan bangsa. Generasi seperti ini bukan generasi krupuk. Bukan g

MASA-MASA KRUSIAL MONDOK

Berbagai macam bayangan anak ketika akan pergi mondok. Pun demikian para orangtua. Maka beberapa orangtua memutuskan untuk survey dan lihat-liat kondisi dan fasilitas mondok. Untuk lebih meyakinkan lagi, dibawa serta keluarga besarnya agar semua keluarga nantinya mendukung si anak selama belajar di Pondok. Itu sudah langkah yang tepat. Sebab dengan survey kondisi pondok, para orangtua akan memiliki gambaran yang cukup tentang kondisi pondok. Tak lupa orangtua juga menanyakan konsep pembinaan, kurikulum dan jadwal harian anak. Semua itu dalam rangka mendapatkan informasi yang lengkap tentang pondok. Karena putra/putrinya akan berjauhan untuk sementara waktu. Ini juga merupakan langkah yang tepat yang juga harus dilakukan oleh para orangtua. Tibalah waktu mondok. Ketika si anak sudah diantar ke pondok, ada beberapa hal yang biasanya terjadi pada si anak. Apalagi anak yang belum pernah mondok. Mulai rasa khawatir, tidak enak makan bahkan tidak bisa tidur.  Dalam kondisi sepert

UJIAN YANG TERENCANA

Dalam hidup pasti ada selingan-selingan atau iklan lewat. Selingan dan iklan itu sebagai pemanis dan warna warni kehidupan. Andai hidup ini putih terus tentu tidak indah. Demikian juga dengan rasa kehidupan. Andai manis terus pasti manusia bosan menjalani kehidupan. Itulah yang kita sebut sebagai lika liku kehidupan. Ada gembira. Ada sedih. Ada tawa. Ada tangis. Silih berganti. Datang dan pergi. Inilah ujian yang tidak terencana oleh manusia. Semua sudah dikendalikan dan ditetapkan oleh Allah SWT. Namun demikian, manusia masih bisa melakukan antisipasi dan jaga-jaga. Karena manusia sudah punya pengalaman dalam hidupnya tentang sehat dan sakit. Tentang tawa dan tangis. Namun ada ujian yang direncanakan. Yaitu ujian sekolah atau ujian pondok. Semua santri sudah tahu waktu-waktu ujian yang akan dihadapinya. Makanya lebih bisa menyiapkan diri dengan belajar yang serius dan sungguh-sungguh. Waktu belajarnya sudah ditentukan. Waktu ujiannya juga udah ditentukan. Tinggal menyiapka

Pentingnya Interaksi Informal

Sebagai guru atau pengasuh tentu saja sudah tidak asing lagi dengan interkasi formal dalam proses belajar mengajar di kelas. Karena hal itu merupakan tupoksi mereka dan tiap hari dijalani.  Interaksi formal akan baik hasilnya jika dikelola dengan baik. Mulai dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasinya. Mulai dari kelengkapan administrasi sampai dengan kesiapan pokok seorang guru yakni kesucian ruhani. Namun demikian interaksi formal penuh dengan aturan dan SOP yang menyertainya. Tak jarang kondisi formal terasa kaku dan menjemukan yang bisa berakibat ngantuk pada saat belajar, kurang konsentrasi, dan lain sebagainya. Oleh karenanya harus diimbangi dengan interaksi informal. Interaksi model ini lebih santai dan tidak terikat dengan banyak aturan. Dan jika seorang guru atau pengasuh mampu memanfaatkan ini, maka akan tumbuh rasa diperhatikan, didengarkan keluh kesahnya, merasa ada kedekatan dan rasa nyaman. Kondisi seperti ini sangat mahal sekali. Sebab membangun ikatan batin

Pentingnya Visi dalam Pendidikan

Allah SWT berfirman dalam al Qur'an yang artinya "tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku". Jika kita tadabburi ayat di atas, maka dapat ditarik satu kesimpulan bahwa visi hidup manusia adalah menghambakan dirinya kepada Allah SWT. Artinya manusia menyadari dan memahami statusnya sebagai hamba Allah SWT.  Wujud dari penghambaan manusia kepada Allah SWT dapat kita temukan penjelasannya dalam surah Al Hajj yang berarti "orang-orang yang aku tempatkan di bumi, mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat. Senada dengan ayat di atas, nabi Ibrahim AS memiliki visi jangka panjang yakni agar anak keturunan beliau mendirikan sholat. Dan doa beliau juga memohon kepada Allah SWT agar beliau dan anak keturunannya dijadikan orang-orang yang mendirikan sholat.  Untuk mewujudkan visi besar tersebut diperlukan program yang integral dan holistik. Dan program ini hanya ditemukan di sistem pendidikan pondok pesantren. Maka memilih pondok

MANFAAT MONDOK

Saat ini belajar di Pondok (Mondok) bukan lagi menjadi pilihan kedua bagi para orang tua. Sebagian orangtua sudah mulai berbondong bondong untuk memasukkan putra-putrinya ke pondok pesantren.  Tentu saja bukan tanpa alasan dan dasar pertimbangan yang matang ketika para orang tua memilih memondokkan putra putrinya. Beberapa hal berikut adalah manfaat Mondok, yaitu  1. Mendalami ilmu agama Kita mafhum bahwa ilmu agama adalah pondasi yang harus ditanamkan sejak dini kepada anak-anak kita. Dengan ilmu agama, seorang anak akan memahami statusnya sebagai hamba dan Allah SWT sebagai rabb-nya.  Dengan mondok, maka ilmu agama akan diperoleh secara utuh dan lengkap. Bukan sekedarnya. Lebih-lebih di pondok diajar dan dibimbing untuk mempraktekkan ilmu yang sudah dipelajarinya. Jadi ilmu dapat, praktek juga dapat. 2. Belajar mandiri Kemandirian adalah hal yang sangat penting dalam menjalani kehidupan. Sebagai orangtua pasti mafhum bahwa kekuatan baik finansial maupun fisik orangtua itu

Ikat Dulu, Baru Ngajar

Ada satu hal pokok yang jarang mendapatkan perhatian utama ketika seorang guru mengajar yaitu pengkondisian awal. Bahkan ini harus dilakukan sebelum guru melakukan apersepsi. Pengkondisian awal ini sangat besar manfaatnya bagi proses KBM di kelas ataupun di luar kelas. Pengkondisian awal adalah membangun hubungan batin antara guru dan murid. Hubungan batin yang baik antara guru dan murid akan melahirkan rasa nyaman, rasa diterima kehadirannya, rasa dihargai dan tidak dibeda-bedakan dengan yang lain.  Jika hal ini sudah dibangun di awal, maka KBM akan berjalan dengan baik. Apalagi jika guru sudah menyiapkan materi dan metodenya dengan baik pula. Maka jangan buru-buru mau menyampaikan materi ajar padahal belum terbangun ikatan batin antara guru dan murid. Sebab dampaknya luar biasa. Di antaranya adalah malas-malasan, ogah-ogahan, dsb ketika mengikuti KBM di kelas. Selamat mencoba 🙏

Mondok itu Keren

Di masa Pandemi seperti saat ini, hampir semua lembaga pendidikan melakukan KBM daring atau BDR. Sebab resikonya sangat besar jika melakukan KBM secara langsung dimana penyebaran virus bisa terjadi jika melakukan tatap muka dan kumpul-kumpul. Di sisi yang lain, orangtua sangat disibukkan dengan BDR. Praktis para guru hanya memberikan tugas dan menagih tugas saja sebagai rutinitas hariannya. Para orangtua pusing dan harus menjadi mentor dadakan.  Memang kondisi seperti ini tidak ada yang menginginkannya. Justru semua berharap agar Pandemi ini segera berlalu. Namun entah sampai kapan Pandemi ini akan terus gentayangan? Adakah lembaga pendidikan yang aman untuk melakukan pembelajaran secara langsung? Tentu saja ada. Namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah. Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan yang aman untuk melakukan pembelajaran secara langsung. Asal mengikuti protokol kesehatan secara ketat.  Semisal sebelum masuk pondok

Konsep Jadi Orang Kaya

Wah, kalo denger istilah kaya, siapa sih yang tidak pengen jadi orang kaya. Bayangin jadi orang kaya tuh hidupnya enak, banyak duitnya, punya rumah mewah, dsb. Saya pun juga pengen jadi orang kaya 😁 Lantas, gimana caranya jadi kaya? Nah, kalo udah sampai di pertanyaan yang ini bisa jadi banyak jawabannya. Tapi pada kesempatan ini, saya hanya mau menjelaskan secara ringkas caranya jadi kaya. Ini saya dapatkan dari penjelasan Bapak Helmi Yahya di Chanel beliau. Alur produksi Sebuah produk tentu dimulai dari ide. Nah, ide inilah yang mahal. Biasanya sih ide dihasilkan dari proses membaca, merenung, dan kontemplasi. Dari ide dilanjut ke desain. Ide diwujudkan dalam bentuk desain. Jadi kalo ide itu masih di awang-awang. Kalo desain itu kayak sudah mendung-mendung gitu. Alias sudah mulai nampak keliatan. Kemudian desain diproses menjadi sebuah produk. Nah, kalo produk sudah keliatan barangnya. Jadi sudah bisa dipake, dipegang, dan diraba 😁. Trus setelah jadi produk, barang tersebut harus d

ADAB SEBELUM YANG LAIN

Kata adab sering digunakan untuk padanan sopan santun, tata Krama dan etika. Kata ini juga identik dengan nilai-nilai kebaikan yang nampak dalam perilaku, sikap dan tutur kata seseorang. Jika dikorelasikan dengan pendidikan, maka adab merupakan sesuatu yang sangat prinsip dan pokok sebelum mempelajari disiplin ilmu yang lainnya. Kenapa adab menjadi sesuatu yang prinsip ? Di sini akan diurai berbagai alasan urgensi adab baik dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam pendidikan Ketahuilah bahwa ulama salaf sangat perhatian sekali pada masalah adab dan akhlak. Mereka pun mengarahkan murid-muridnya mempelajari adab sebelum menggeluti suatu bidang ilmu dan menemukan berbagai macam khilaf ulama. Imam Darul Hijrah, Imam Malik rahimahullah pernah berkata pada seorang pemuda Quraisy, تعلم الأدب قبل أن تتعلم العلم “Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.” Kenapa sampai para ulama mendahulukan mempelajari adab? Sebagaimana Yusuf bin Al Husain berkata, بالأدب تفهم العلم “Dengan mempelajar

Essentials dan Non Essentials

Baru-baru ini kemenag membuat kebijakan baru terkait kurikulum darurat Covid-19. Kebijakan tersebut diiringi dgn lampiran mata pelajaran yang di dalamnya sudah disortir mana yg esensial dan mana yg tidak esensi. Mana yg pokok dan mana yg tidak pokok. Sebagai seorang pemimpin haruslah paham mana yg pokok dalam menjalankan sebuah sistem. Demikian juga guru, harus paham mana yang esensi dan mana yg tidak esensi. Pemahaman akan dua prinsip pokok ini mutlak harus dimiliki oleh seorang pemimpin dan juga guru. Jika tidak, maka guru akan terjebak pada tumpukan administrasi yang menjenuhkan dan membosankan.Tentu saja kita tidak berharap yg demikian. Namun tak jarang inilah fakta yang terjadi di lapangan. Maka seringkali kita mendengar bahwa ada lembaga pendidikan A semakin merosot jumlah siswanya padahal dahulunya favorit dengan fasilitas yang mentereng dan biaya selangit. Lantas apa yang esensi dari sebuah lembaga pendidikan? Semua pengelola lembaga pendidikan harus memahami betul hal ini. Apa

Melahirkan Jagoan

Siapapun pasti pernah menyaksikan film-film superhero yang menampilkan kehebatan dan kemampuannya. Sederet film-film superhero dapat kita saksikan dengan mudah saat ini. Walaupun itu semua hanya fiktif dan akan membuat kita tertawa terbahak-bahak ketika melihat tayangan behind the scene-nya. Dalam kehidupan nyata, sebenarnya kita pun sering membaca dan menyaksikan perjalanan hidup seseorang menuju superhero. Kalo dianalisis, maka akan ditemui beberapa hal yang bisa mengantarkan seseorang menjadi superhero. Ada peristiwa, kata-kata bijak dan motivasi, motivator dan lain sebagainya. Mari ambil contoh nyata dan konkrit sebuah peristiwa yang ditulis dan diulas oleh para penulis dan sejarawan. Yaitu Nabi Muhammad Saw.  Kalo dilihat dari sudut ilahiyyah, tentu saja beliau Saw adalah manusia pilihan. Namun jika dilihat dari sudut sosiologisnya, akan didapati sejumlah peristiwa yang menyertai beliau hingga beliau terhantar menjadi superhero. Mari kita simak baik-baik. Sebelum lahir, beliau sud