Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Karakter Islami

LOOK FOWARD!

Tanpa disadari, seringkali kita dihantui oleh berbagai kegagalan yang pernah kita alami sebelumnya. Kegagalan demi kegagalan kadang sampai kita paranoid dan ketakutan yang berlebihan untuk mencoba hal baru. Tak ayal lagi, hal ini akan mengungkung diri kita sendiri. Ketakutan yang berlebihan dan was was.  Memang boleh dan seyogyanya kita untuk evaluasi diri atau muhasabah. Penting mengambil pelajaran dari kegagalan sebelumnya. Dari setiap langkah dan tahapan barangkali ada yang terlewati dan belom dilaksanakan. Maka duduklah sebentar, merenunglah dan telisik satu-satu.  Proses ini akan melahirkan sebuah konsep atau rencana perbaikan dan langkah-langkahnya. Dan ini penting sekali. Menemukan sesuatu yang menjadi penyebab kegagalan adalah hal yang penting. Sebab jika ini belom ditemukan, maka yang akan terjadi adalah kegagalan lain berikutnya. Dari hasil renungan ini, maka susunlah langkah-langkah untuk memulai dan mencoba hal baru  Selamat mencoba 🙏

ON THE RIGHT PLACE

Pernah saya baca sebuah cerita yang sangat masyhur tentang seorang anak yang diminta menjual seekor ikan kepada orang yang berbeda. Dan hasilnya masing-masing orang memberikan harga yang berbeda-beda. Dari cerita ini saya akan mengulas pentingnya interaksi dengan orang yang tepat yang akan mengantarkan kita menjadi orang yang sukses.  Sehebat apapun seseorang jika berada di lingkungan yang kurang menghargai potensi dan kemampuan seseorang, maka orang tersebut akan menjadi kerdil. Lama-lama kemampuan dan potensinya menjadi pudar dan hilang. Ini gara-gara lingkungan yang salah.  Pun sebaliknya, di lingkungan yang baik yang senantiasa menghargai potensi seseorang, maka ornag tersebut akan sukses di kemudian hari. Hal ini karena dia mendapatkan lingkungan yang tepat dan baik. Maka menjadi penting bagi kita untuk memperhatikan dimana kita berlabuh. Sebab lingkungan akan menentukan hasil berikutnya. Kita bukan bicara takdir. Sebab bicara takdir kadang kita pun tidak siap mendenga

TARUH DULU HP-MU!

Seberapa penting media sosial mu jika sekedar pasang status alay? Seakan-akan semua orang harus tahu yang sedang kau lakukan.  Seberapa penting status yang kau pasang di media sosialmu? Seakan-akan semua orang harus like dan komen tentang status mu? Seakan-akan tidak ada kerjaan lain yang bisa menghasilkan uang misalnya. Liburan bagi sebagian santri adalah momen yang ditunggu-tunggu untuk melampiaskan semua hal yang ditahannya selama di pondok.  Tidak ada hal yang diambil dan ditanyakan pertama kecuali mana HP ku? Maka diambillah HP, Dinyalakan Langsung buka Facebook Langsung buka Instagram Langsung buka WhatsApp Langsung buka line  Langsung buka tiktok  Dan buka media sosial lainnya Tak ada hal lain yang dirindu dan dikangenin kecuali media sosial dan semua isinya. Hilang rasa malu Tidak peduli nilai kepantasan dan norma sosial Yang penting happy Lho, lho! Gue, gue! Padahal media sosial banyak sisi baik dan positifnya. Padahal media sosial bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang produkti

LIBURAN, MENGAJARLAH!

Ada sebuah pepatah mengatakan bahwa ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah. Maka ketika seseorang sudah berilmu, maka ilmu itu tidak boleh dinikmati sendiri tapi harus diamalkan dan diajarkan kepada orang lain. Selain akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Mengajarkan ilmu akan menambah wawasan dan pengalaman. Para santri yang sedang berlibur, maka ini merupakan momen untuk mempraktekkan ilmunya. Apalagi mereka sudah mempelajari ilmu tajwid selama 6 bulan dalam masa i'dad atau persiapan menghafal. Maka agar ilmu yang sudah dipelajari tidak hilang, salah satu caranya adalah mengajarkan ilmu kita kepada orang lain. Di sekitar rumah pasti ada TPQ yang mana kita bisa membantu para ustadz dan ustadzah di masjid atau di surau untuk mengajar mereka tentang tahsin dan tajwid. Walaupun masih SMP apalagi sudah jenjang SMA atau MA, santri itu selalu dipandang mumpuni dalam ilmu agama dan sebagainya.  Maka momen ini harus benar-benar dimanfaatkan agar masyarakat sek

DAKWAH MUSLIMAH MILLENIAL

Kata dakwah berarti mengajak. Maknya masih umum. Namun karena ini istilah yang dimiliki dan bersumber dari Islam, maka kata ini penuh dengan muatan kebaikan dan nilai positif. Selama ini dakwah lebih sering disematkan kepada para ustadz, Buya, dan kiai serta ulama'. Tentu saja hal itu benar. Sebab selama ini da'i memang didominasi oleh mereka. Namun bukan berarti kau millenial tidak bisa melakukan apa yang mereka lakukan. Banyak kaum millineal yang memiliki keilmuan yang cukup bagus. Mulai baca Al Quran yang sangat fasih, bahasa Arab, baca kitab dan kemampuan retorika yang handal.  Maka kaum millineal juga bisa melakukan fungsi-fungsi da'i. Bahkan cara mereka tergolong lebih up-to-date dan kekinian. Di antara teknik berdakwah kaum millinela adalah  1. Posting ayat atau hadits Kita tahu bahwa smartphone benar-benar memberikan kemudahan kepada masyarakat. Tak terkecuali kaum millineal.  Banyak sekali aplikasi yang bisa digunakan untuk berdakwah di zaman digital in

TERANGI RUMAHMU DENGAN CAHAYA AL QUR'AN

Momen liburan adalah momen yang spesial. Sebab rumah akan kedatangan putra dan putri yang sedang liburan pondok.  Banyak hal yang sudah disiapkan untuk mengisi kegiatan liburan. Mulai tempat wisata yang akan dikunjungi, film yang akan ditonton, atau kegiatan lainnya.  Dari sekian banyak rencana, adakah salah satunya berupa kegiatan simaan atau ngaji bersama? Jika belom masuk, maka baiknya dimasukkan di salah satu kegiatan yang akan dilakukan selama liburan. Tilawah bersama keluarga adalah ide yang bisa dicoba dipraktekkan. Ngaji bersama putra putri adalah hal yang baik yang bisa dicoba bersama.  Jangan takut salah. Anggap ini adalah kesempatan spesial bisa belajar bersama. Apalagi diajari oleh putri tercinta tentang cara membaca yang benar. Hukum panjang dan pendeknya bacaan. Hukum nun mati dan tanwin. Hukum mim mati dan lainnya.  Bisa jadi kita akan dibuat terpukau dan malu. Ternyata anak kita luar biasa dan hebat. Makanya jangan sia+siakan momen ini. Selipkan di salah sat