Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Pendidikan Islami

MERDEKA BELAJAR 2

Pada tulisan kedua dari gagasan pak menteri tentang merdeka belajar, saya akan mengulas sisi lain dari gagasan tersebut. Merdeka belajar adalah adanya fasilitas pendidikan yang memberikan peluang kepada anak untuk mengembangkan potensinya.  Yang dimaksud fasilitas pendidikan di sini bukan sekedar gedung yang megah dan mewah. Fasilitas pendidikan yang dimaksud adalah adanya lingkungan yang nyaman dimana anak bisa mengembangkan potensinya dengan baik.  Berbicara lingkungan, maka peran para orang dewasa menjadi sangat penting dimana mereka menjadi fasilitator, pengarah dan pembimbing bagi anak-anak atau para murid. Dimana ada lingkungan yang sehat dan baik yang bisa menjadi tempat untuk mengembangkan potensi anak. Mungkin jarang sekali. Sehingga lingkungan seperti ini harus didesainatau dibuat dan direkayasa. Rekayasa lingkungan agar menjadi tempat yang nyaman untuk mengembangkan potensi anak perlu diupayakan dengan menyiapkan beberapa hal 1. Penelusuran minat bakat Tidak semu

MERDEKA BELAJAR

Menteri Pendidikan Indonesia menggagas sebuah ide baru dalam dunia pendidikan. Salah satunya adalah gagasan merdeka belajar. Apa yang terbayang dalam benak kita khususnya para guru ketika mendengar istilah merdeka belajar? Kalo menurut saya pribadi, merdeka belajar adalah ketika seorang anak atau murid nyaman dalam mengikuti kegiatan belajar. Indikator anak nyaman belajar adalah tidak ada rasa khawatir dan takut untuk bertanya kepada guru atau orangtua. Tidak ada rasa was-was ketika pertanyaannya terlalu berat sehingga akan dianggap sebagai anak sok tahu dan sok pintar. Rasa nyaman belajar inilah yang selama ini menurut saya belom saya peroleh selama belajar. Yang sering saya alami adalah ketakutan. Mau tanya, takut. Mau jawab, takut juga padahal sebenarnya tahu jawabannya. Maka dari itu, baik sebagai orangtua maupun pendidik, hal yang pertama kali harus didahulukan ketika mendidik dan mengajar anak-anak harus merasa nyaman dulu dengan kita. Nyaman di sini bukan berarti ana