Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label lamongan

JAGONGAN DAN MANTENAN

Setiap ada moment mantenan, jagongan adalah istilah yang sering saya dengar. Tapi saya belom pernah mengikuti prosesi jagongan. Walaupun sudah sekitar empat tahunan saya tinggal dan menetap di Jawa Timur. Tepatnya di Kabupaten Lamongan.  Jagong bisa diartikan ngerumpi, ngobrol ngalor ngidul, kumpul-kumpul di malam hari sambil menunggu tamu, sambil ngopi, dan ngemil kue yang disajikan  oleh tuan rumah.  Sebagai bagian dari warga sekitar yang memiliki hajat mantenan, maka jagongan merupakan tradisi yang kayaknya harus diikuti oleh tetangga sekitar. Walaupun sekali lagi saya gak kuat kalau harus melek bengi atau malam. Bukan nggak suka. Tapi gak kuat. Mata selalu ngajak untuk segera tidur.  Selain jagongan, tentu saja alunan lagu campur sari dan dangdut koplo juga menyertai setiap sesi acara. Termasuk acara jagongan. Saya pun kurang suka. Sound system yang memekakan telinga bikin saya pusing dan sakit kepala. Bahkan sampai harus pakai bantal untuk menutupi s...

HARI INI KAMI KEMBALI

Setelah sekitar 4 hari di kampung halaman, pagi ini sekitar jam 4 pagi saya bersama keluarga kembali ke lamongan. Lumayan capek dan melelahkan. Tapi demi sebuah harapan dan cita-cita perjuangan yang melelahkan dan menguras pikiran harus tetap dilanjutkan. Kaki harus terus diajak melangkah dan berlari.  Harapan besar itu adalah membahagiakan kedua orang tua yang sudah tidak muda lagi dan sudah tidak mampu untuk berjuang untuk keluarga karena faktor usia. Sebagai anak pertama tanggung jawab itu dibebankan di pundak ini. Dan entah sampai kapan harapan itu akan terwujud. Hanya berbekal doa dari kedua orang tua dan para guru, sedikit keyakinan muncul dan energi mulai menguat.  Lelahnya perjalanan, jauhnya jarak, habisnya amunisi tak mengurangi semangat dan motivasi perjuangan. Walaupun di satu sisi harapan keluarga kecil juga menggunung.  Semangat berjuang Semangat bekerja Semangat berpikir Semangat belajar

SEARCHING SOURCES OF FAMILY

Siapa saya dan darimana saya berasal adalah dua pertanyaan yang sering muncul di benak dan pikiran. Kedua pertanyaan ini dilatarbelakangi oleh apa yang saya alami akhir-akhir ini yakni terkait kiprah saya di kota Madiun dan sekitarnya khususnya di bidang pendidikan dan dakwah.  Berawal dari ceramah di masjid-masjid kecil di kota Madiun baik karena terjadwal maupun karena menggantikan ustadz-ustadz lain yang berhalangan, masyarakat mulai mengenal saya sebagai da'i atau ustadz muda. Secara khusus materi-materi ceramah saya disenangi oleh kaum ibu 😀 Kenyataan itu memunculkan sebuah pertanyaan siapa saya dan darimana saya berasal?. Mengingat untuk sampai pada posisi saya saat ini (menurut saya) harus memiliki nasab kiai atau raden kiai. Sampai-sampai saya membuat joke-joke lucu bahwa saya berasal dari "Fir'aun" 😀. Itu karena saking sulitnya menjawab asal muasal nasab saya.  Alhamdulillah sedikit demi sedikit dan perlahan-lahan nasab itu sudah mulai menemukan...