Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Pembelajaran

CATATAN PEMBELAJARAN TAFSIR AL QUR'AN

Kamis, 21 Juli 2022 Mata pelajaran : Tafsir  Durasi waktu : 2 x 40 menit Kelas : XI Agama Materi : Surah An Nazi'at ayat 15 Tujuan Pembelajaran 1. Mampu membaca teks tafsir surah An Nazi'at ayat 15 dengan benar 2. Mampu menerjemahkan teks tafsir surah An Nazi'at ayat 15 dengan benar 3. Mampu menyimpulkan isi tafsir surah An Nazi'at ayat 15 dengan benar 4. Memahami kandungan gramatika surah An Nazi'at ayat 15 (Nahwu dan Shorrof)  Materi pembelajaran Kisah Nabi Musa as yang diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah kepada Fir'aun, ayah angkat Nabi Musa as. Namun Fir'aun menolak dan ingkar kepada Nabi Musa as. Maka Allah SWT menyiksa Fir'aun dan bala tentaranya baik di dunia maupun di Akhirat.  Alur pembelajaran Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam 2. Hamdalah dan sholawat 3. Mengabsen 4. Berdoa  Inti pembelaan 1. Guru membacakan teks surah An Nazi'at ayat 15 2. Guru menerjemahkan teks surah An Nazi'at ayat 15 3. Guru menjelaskan kandungan

KKM DAN REMIDI

Sistem adalah gabungan dari berbagai macam unsur yang menjadi satu yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan. Maka sistem pendidikan adalah gabungan unsur-unsur pendidikan mulai dari kurikulum, SDM, sarpras, keuangan, dan lainnya, bergabung menjadi satu kesatuan yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan.  Salah satu unsur penting dalam pendidikan adalah kurikulum dimana di dalamnya sudah diatur tentang standar minimal nilai yang harus dicapai oleh peserta didik setelah masa belajar tertentu. Semisal satu semester. Itulah yang biasanya disebut KKM yang biasanya tertuang dalam dokumen kurikulum sebuah lembaga pendidikan.  Tulisan ini akan menjabarkan KKM versi penulis sendiri. Bukan versi pemerintah dimana kalau versi pemerintah ada unsur pokok yang harus ada dalam KKM yakni intake, kompleksitas dan daya dukung. Barangkali model yg dikembangkan pemerintah itu bagus menurut sebagian guru tapi tidak bagi sebagian guru yang lain.  Seorang sahabat yang pernah sama-sama me

KEBERKAHAN ILMU

Kata berkah seakan-akan redup dan hilang dari kosa kata dan keseharian kaum Muslim kecuali berkat yang menjadi penanda seseorang habis menghadiri undangan akikahan, walimah atau doa kematian.  Kata berkah seakan-akan asing di ruang kelas. Juga asing dalam proses pembelajaran. Demikian juga kata ini juga asing dalam ikatan rumah tangga.  Dimanakah kata berkah itu saat ini?  Kalo berkaitan dengan menuntut ilmu rasanya kosakata ini jarang juga terucap dari lisan para santri maupun wali santri. Rata-rata kosakata yang acapkali disebut adalah prestasi, skill atau keterampilan.  Pun demikian di sekolah umum kata ini juga termarginalkan dan dilupakan.  Dimanakah kata berkah itu saat ini?  Ketika mengulas kata ini, saya pun juga cukup kesulitan untuk memaparkan konsep berkah. Apakah kata berkah itu sudah benar-benar pergi?  Oh ya. Saya masih ingat kata ini kadang masih disebut dan diulas dalam khutbah jumat. Sayup-sayup kata ini masih terdengar.  Bagaimana dengan kawan-kawan sekali

5 MENIT BERMAKNA

Kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan yang mulia. Di dalamnya ada proses transfer nilai dan konsep yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.  Mulai dari pembukaan yang diawali dengan salam dan doa serta apersepsi dan dilanjutkan dengan kegiatan inti yakni penyampaian materi pembelajarsn, semuanya adalah halal yang baik dan untuk kebaikan.  Sebagai seorang muslim, maka mengawali setiap kegiatan apapun haruslah dimulai dengan menyebut nama Allah SWT. Penyebutan nama Allah SWT menandakan ketundukan dan pengakuan bahwa Allah SWT adalah sumber utama ilmu pengetahuan. Maka rasanya merupakan sikap sombong jika sebuah proses pembelajaran yang penuh dengan ilmu ternyata tidak melibatkan Allah SWT dalam prosesnya.  Secara naqli tentu jelas sekali bahwa setiap perbuatan yang tidak diawali dengan menyebut nama Allah SWT, akan terputus yakni terputus dari rahmat Allah SWT. Maka tentu akan sangat rugi jika sebuah perbuatan yang baik namun jauh dari rahmat Allah SWT.  Pun demi

APERSEPSI

Bagi seorang guru kata ini merupakan katanyang sangat sering dan familiar dalam kamus pekerjaannya. Apersepsi berkaitan erat dengan pengkondisian awal ketika proses belajar mengajar akan dimulai.  Apersepi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menarik perhatian peserta didik supaya fokus pada ilmu atau pengalaman baru yang akan disampaikan oleh Guru. Dengan melakukan Apersepsi, Guru dapat lebih memastikan jika peserta didik sudah siap dalam menerima pembelajaran. Ketika anak masuk ke dalam kelas belum tentu di benaknya itu di kelas atau belajar. Di kelas, di pikirannya masih ada bermain game, bermain bersama temannya, chatting dengan teman-temannya di Group WA atau waktu yang dihabiskan pada saat istirahat di luar kelas. Apersepsi merupakan penentu sukses atau tidaknya pembelajaran yang akan berlangsung dalam sebuah sesi KBM. Maka seorang guru harus benar-benar memanfaatkan moment ini agar KBM berjalan sesuai dengan yang diharapkan.  Diantara apersepsi yang bisa

BOSAN BELAJAR

Namanya juga manusia. Kadang semangat. Kadang males. Selama hal ini terjadi sesekali saja, maka hal ini adalah wajar.  Dalam Semua aspek kehidupan namanya bosan akan selalu menghampiri setiap orang atau organisasi. Baik pegawai pemerintah ataupun swasta, Sama-sama dihinggapi rasa bosan. Silahkan buktikan sendiri.  Tatkala terjadi kebosanan, apa yang harus dilakukan baik oleh pribadi ataupun sebuah organisasi? 

45 MENIT YANG MENENTUKAN

Suatu ketika saya pernah membaca sebuah buku yang menjelaskan tentang urgensi kegiatan belajar mengajar atau pembelajaran. Khususnya yang terkait dengan pemanfaatan waktu yang menjadi milik guru tersebut.  Kegiatan ini sudah mafhum di kalangan para guru. Kegiatan ini identik dengan penyampaian materi ajar atau praktikum di sebuah laboratorium. Bahkan bagi seorang guru ya kerjaan rutinnya adalah ngajar atau menyampaikan materi baru. Hari-hari ya ngajar sesuai dengan jam ngajar yang sudah diamanahkan kepadanya. Saking rutinnya terkadang sampai terasa bosan dan gak mood ketika mengajar.  Di sinilah pentingnya menemukan inti dari sebuah pembelajaran. Sebab dengan menemukan urgensi atau inti dari sebuah proses pembelajaran, maka para guru akan bersemangat untuk mengajar.  Baik jenjang SD, SMP maupun SMA/MA sama-sama mendapatkan porsi jamnya masing-masing. Hanya beda dikit saja. SD/MI dapat porsi 35 menit per sesinya. SMP/MTs mendapatkan porsi 40 menit per sesinya. Sedangkan SMA/