Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Akhlak

AKHLAK

1. Akhlak bersifat pasti dan abadi (Qoth'i).  Al Quran itu masih bersifat global. Sehingga dijabarkan oleh hadits nabi Muhammad SAW dan adat istiadat.  Akhlak adalah khusus pendekatan agama Islam.  2. Etika bersumber dari akal. Etika barat dan Islam berbeda. Bahasa lainnya adalah Etiket. Berasal dari bahasa Yunani.  Etika bersifat umum berlaku bagi semua agama baik Islam, Hindu, Budha, dsb 3. Moral = adat yakni bersumber dari urf (kebiasaan) masyarakat. Kebenaran menurut pendapat masyarakat. Atau disepakati oleh masyarakat.  4. Adab 5. Susila

KAMU vs ANDA

Dalam sesi kuliah seorang dosen menjelaskan tentang urgensi akhlak atau perilaku. Hal ini untuk menjawab pertanyaan seorang mahasiswa yang menanyakan lebih utama  mana antara kecerdasan dengan karakter. Maka Bapak Dosen menekankan dan mendahulukan karakter.  Salah satunya dalam menggunakan bahasa sapaan yakni antara kamu dan anda. Keduanya sama-sama menunjuk pada orang kedua atau lawan bicara. Namun secara penggunaan ada perbedaan. Dan untuk bisa merasakan perbedaannya dibutuhkan ilmu dan kebersihan rasa.  Jika kita menyapa seorang guru dengan "kamu", secara bahasa sebutan "kamu" itu benar. Tapi jika ditinjau dari segi etika dan estetika, maka penggunaan bahasa "kamu" jadi kurang tepat. Demikian juga dengan penggunaan kata "anda". Secara bahasa benar tapi secara etika dan estetika maka itu kurang tepat.  Maka sapaan yang tepat secara etika adalah Bapak atau Ibu jika kita menyapa guru atau ustadz dan ustadzah kita.  Nasehat guru 🙏

MAKNA AKHLAK

Makna Akhlaq Oleh: Dr Hamid Fahmy Zarkasyi “It’s better to be moralist rather than religious”. Lebih baik moralis daripada religious. Itulah salah satu cara orang liberal-sekuler-humanis membunuh agama. Di Barat sana agama memang pernah menjadi sumber fundamentalisme dan kekerasan. Disini, di negeri-negeri Islam tidak. Tapi untuk bisa diberi cap yang sama, agama direkayasa agar melakukan kekerasan. Ini misinya. Caranya agama dihancurkan dari konsep dasarnya. Salah satunya adalah makna akhlaq. Yang sekuler berupaya mensekulerkan maknanya. Maka ber-akhlaq itu sama dengan bermoral. Yang liberal dan humanis berusaha menghapus konsepnya. Bagi mereka “Muslim tidak perlu ber-akhlaq, berbuat baik pada sesama itu lebih mulia”. Masalahnya apa bedanya moral dan akhlaq serta apa pula makna karakter dan etika itu.  Akhlaq adalah kata jama’ dari kata khulq. Akar katanya serumpun dengan khalaqa (menciptakan). Artinya adalah sifat jiwa yang melekat (malakah) dalam diri seseorang sesuai dengan asal mul