Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Gerakan Literasi Sekolah

PENGEMBANGAN LITERASI SAINS DI DARUL MADINAH MADIUN

PENGEMBANGAN LITERASI NUMERASI DI DARUL MADINAH MADIUN

LITERASI NUMERASI

Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk  (a) menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari dan  (b) menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) lalu menggunakan interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan. Secara sederhana, numerasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari (misalnya, di rumah, pekerjaan, dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat dan sebagai warga negara) dan kemampuan untuk menginterpretasi informasi kuantitatif yang terdapat di sekeliling kita. Kemampuan ini ditunjukkan dengan kenyamanan terhadap bilangan dan cakap menggunakan keterampilan matematika secara praktis untuk memenuhi tuntutan kehidupan. Kemampuan ini juga merujuk pada apresiasi d

KONSEP LITERASI SAINS

LITERASI SAINS Kita tentu sadar, literasi punya cakupan yang sangat luas dalam pengertiannya. Literasi bukan bakat. Ia adalah keterampilan yang perlu dilatih. Literasi, dikutip dari  Guru Digital , secara umum diketahui sebagai seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Di abad 21 ini, keterampilan literasi adalah kebutuhan mendesak yang perlu dimiliki oleh siapa pun untuk dapat bersaing secara global. Forum Ekonomi Dunia 2015 membagi gambaran tentang keterampilan literasi menjadi 6 dasar, yang dikutip dari  Panduan Gerakan Literasi Nasional  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, seperti berikut: Literasi Baca Tulis Literasi Numerasi Literasi Sains Literasi Digital Literasi Finansial Literasi Budaya dan Kewargaan Di artikel ini, kita akan kupas pembahasan tentang literasi sains. Yuk lanjut! Peng

PERJALANAN LITERASI SI KAMAD

Ungkapan ini acapkali diucapkan oleh kawan-kawan yang belum terbiasa menulis. Wajar. Karena memang belom terbiasa. Jadi bingung apa yang harus ditulis sehingga membuat kesimpulan saya tidak bisa menulis. Saya akan menceritakan perjalanan saya memulai menulis.  Kisah ini berawal ketika saya mengikuti sebuah seminar nasional yang diisi oleh Dr. Taufik Ismail. Salah seorang budayawan senior Indonesia.  Dalam pemaparan beliau dijelaskan bahwa hanya Indonesia yang tidak ada kewajiban membaca buku wajib. Padahal negara tetangga masih mewajibkan kebijakan tersebut. Bahkan lebih jauh sebelum kemerdekaan dimana sekolah masih bernama Sekolah Rakyat dan AMS semua siswa diwajibkan untuk membaca sejumlah buku wajib. Berawal dari kesadaran ini, saya ingin mewujudkan gerakan membaca di Madrasah yang saat itu saya sebagai kepala madrasahnya.  Lumayan berat mencari formula dan konsep membaca dan menulis di sekolah yang sempat saya pimpin selama 5 tahun. Pernah saya dan kawan-kawan membuat k

WORKSHOP GURU MENULIS DARUL MADINAH MADIUN

Dalam rangka mewujudkan dan membumikan gerakan literasi sekolah, maka Darul Madinah Madiun mengadakan workshop guru menulis dengan pemateri Bapak Lukman Hakim, M.Pd. Beliau adalah Kepala Pusat Pengembangan Profesi Guru atau P3G Jawa Timur. Workshop ini merupakan langkah lanjutan yang bertujuan bahwa siapapun bisa menulis apalagi guru yang setiap saat selalu berhubungan dengan tulisan.  Dikatakan langkah awal karena santri sudah memulai duluan gerakan ini. Berawal dari sebuah tantangan agar anak-anak OPH tidak hanya menerbitkan buletin Nafi'ah yang sudah menjadi rutinitas tahunan. Tantangan pun diterima dan langsung disusun strategi untuk mewujudkannya serta timeschedule nya.  Bahkan lebih jauh, ada satu santri yang rajin sekali menulis. Dan mengikuti challenge writing. Sungguh merupakan potensi yang luar biasa yang baru disadari setelah ditantang dan sebuah temuan tulisan berkala di Facebook milik santri MA Darul Madinah Madiun.  Ananda di atas a

PROSPEK & PROYEKSI LITERASI SEKOLAH DARUL MADINAH MADIUN

PROSPEK LITERASI SEKOLAH Prospek gerakan literasi sekolah ini memiliki peluang yang sangat bagus. Hal itu ditunjukkan dengan adanya dukungan dari pemerintah, lembaga dan orangtua.  Melalui Gerakan Literasi Sekolah yang digagas oleh Mendikbud, GLS menjadi wadah untuk menuangkan karya santri dalam bentuk tulisan atau portofolio. Selain itu, Darul Madinah Madiun juga merupakan bagian dari lembaga besar yang bernama Hidayatullah. Tidak kurang dari 300 titik pesantren Hidayatullah tersebar di seluruh Nusantara. Sehingga Gerakan ini bisa melakukan ekspansi ke semua titik yang ada. Prospek lainnya terletak pada nilai kompetitif literasi dimana hampir semua lembaga pendidikan menyelenggarakan kegiatan ini. Hal ini akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan literasi ke depan. PROYEKSI LITERASI SEKOLAH DARUL MADINAH MADIUN Gerakan Literasi Sekolah yang digagas pada tahun pelajaran 2020-2021 ini diproyeksikan untuk menjadi unggulan tambahan selain unggulan lainnya yang sudah

TANTANGAN LITERASI SEKOLAH DI DARUL MADINAH MADIUN

Hampir semua sekolah sudah melaksanakan dan mengadakan program literasi sekolah. Baik yang masih level dasar yakni budaya baca buku maupun level lainnya. Demikian juga Darul Madinah Madiun juga sudah menerapkan literasi. Program ini dimulai sejak tahun pelajaran 2020-2021. Awal mula lahirnya program ini dilatarbelakangi oleh sebuah kegelisahan. Pernah suatu ketika saya pernah mengikuti seminar nasional dengan pemateri level nasional. Salah satunya adalah Dr. Taufik Ismail. Salah satu budayawan senior Indonesia.  Dari pemaparan beliau dijelaskan bahwa Indonesia merupakan negara dengan program nol buku. Berbeda dengan negara-negata tetangga yang masih terus menjaga tradisi membaca. Tradisi ini berupa adanya buku tertentu yang wajib dibaca selama menempuh studi di jenjang tertentu. Sedangkan Indonesia sendiri pernah menerapkan kebijakan ini pada saat sebelum kemerdekaan yakni pendidikan AMS.  Dari pendidikan AMS inilah lahir para founding father Indonesia seperti Mr

PROGRAM KERJA LITERASI DI DARUL MADINAH MADIUN

Dalam sebuah pidato yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Anies Rasyid Baswedan terkait dengan proyeksi pendidikan abad 21 bahwa ada 3 komponen yang harus dipenuhi agar generasi mendatang mampu bersaing di abad 21 ini yaitu karakter, kompetensi dan literasi. Seiring dengan gerakan literasi nasional yang digagas oleh pemerintah, Darul Madinah Madiun mencoba menderivasi kebijakan tersebut dalam bentuk program kerja sebagai berikut. 1. Reading day Kegiatan ini merupakan langkah awal mewujudkan program literasi di Darul Madinah Madiun. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Rabu dan Jumat sebelum KBM dimulai. Untuk jenjang SMP, kegiatan reading day dilaksanakan di lapangan yang dipandu langsung oleh para guru. Secara teknis, kegiatan ini menjadi tanggungjawab wakil kesiswaan. Untuk jenjang MA, kegiatan ini dilaksanakan pada hari yang sama dengan SMP yakni Rabu dan Jumat sebelum KBM dimulai. Hanya beda tempat yakni di aula lantai 3.  Bahkan lebih jauh, keg

ANALISIS SWOT LITERASI SEKOLAH DI DARUL MADINAH MADIUN

Setiap program yang dijalankan di sebuah lembaga pasti sudah melalui serangkaian tahapan mulai perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.  Penetapan sebuh program juga sudah melalui serangkaian analisis baik dari sisi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Kita mengenalnya dengan istilah analisis SWOT. Termasuk di dalamnya adalah Darul Madinah Madiun. Gerakan Literasi Sekolah memiliki kekuatan dan kelemahan tersendiri. Demikian juga peluang dan tantangannya. Di antara kekuatan yang dimiliki oleh Darul Madinah Madiun adalah 1. SDM yang rata-rata berusia produktif alias masih berusia muda yakni antara usia 20 sampai dengan 40 tahunan. Selain itu beberapa SDM Darul Madinah Madiun juga sudah mengenyam pendidikan S-2. Jumlah yang ini sekitar 20% dari total SDM yang ada. Selebihnya rata-rata sudah strata 1 atau sarjana. Hampir semua SDM yang ada sudah melek teknologi. Bahkan sebagian memiliki kemampuan di atas rata-rata. Keterampilan dasar Microsoft office sudah menjad

POLITIK ANGGARAN LITERASI DI DARUL MADINAH MADIUN

Gerakan Literasi Sekolah sudah berjalan selama satu semester dengan capaian yang luar biasa memuaskan. Tercatat sudah 8 buku karya santri dan guru telah diterbitkan dan semua buku tersebut ber-ISBN. Adapun buletin Nafi'ah merupakan program rutin tahunan yang secara pembiayaan dibebankan kepada semua santri. Sehingga setelah terbitnya buletin tersebut semua santri akan mendapatkan satu buah buletin. Sebagai program resmi yang dituang dalam program kerja Darul Madinah Madiun, maka program ini masuk dalam program yang pembiayaannya bersumber dari biaya kegiatan santri. Sehingga secara pembiayaan, relatif tanpa kendala yang berarti.  Buku karya santri ini menjadi hak mikik madrasah dimana hasil dari penjualan buku tersebut masuk ke kas madrasah. Hal ini juga sejalan dengan program kewirausahaan madrasah dimana madrasah harus memiliki sumber keuangan lain selain dari pemerintah dan masyarakat. Dari total anggaran BOS, salah satu item pembiayaannya adalah pengembangan perpust

KEBIJAKAN LITERASI DI DARUL MADINAH MADIUN

Gerakan Literasi di Darul Madinah Madiun merupakan gerakan yang baru dimulai tahun ini yakni tahun 2020. Di akhir tahun 2020 tercatat sudah 9 buku yang diterbitkan oleh Darul Madinah Madiun. Diawali dari MA Darul Madinah Madiun dengan menerbitkan 2 buku yang semuanya karya santri. Tahun-tahun sebelumnya Darul Madinah Madiun hanya menerbitkan buletin tahunan yang dinamai buletin Nafi'ah yang dihandle langsung oleh anak-anak OPH.  Buletin ini merupakan program rutin dan sudah masuk dalam program kerja tahunan OPH. Secara pembiayaan, buletin ini diambilkan dari iuran santri SMP dan MA Darul Madinah Madiun. Sehingga pada saat terbit, buletin ini diberikan ke semua santri.  Melihat potensi literasi yang dimiliki oleh para santri, maka MA Darul Madinah mencoba memberikan stimulan atau rangsangan kepada anak-anak OPH agar pada masa bakti mereka bisa menambah karyanya yakni menerbitkan buku. Dan Alhamdulillah keduanya bisa terbit bersamaan yakni buletin dan buku karya santri. B

KEBIJAKAN LITERASI SEKOLAH

Gerakan Literasi Sekolah mendapatkan angin segar di negeri ini. Kebijakan  gerakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015.  GLS memberikan peluang yang cukup besar untuk pengembangan literasi khususnya di sekolah dan madrasah.  Seiring dengan kebijakan ini, maka tahun 2020 Darul Madinah Madiun memulai gerakan ini. Sebagai langkah awal dari gerakan ini, Darul Madinah Madiun membuat sebuah program literasi dengan target akhir terbitnya buku karya santri. Dan kegiatan ini pun sukses dengan terbitnya dua karya santri sekaligus yang berupa solo buku karya Ananda Yasmina Dyah Ayu Nur Azizah, yakni salah seorang santri pengabdian MA Darul Madinah Madiun dan sebuah buku antologi karya anak-anak OPH kelas XI IPA dan AGAMA. Tahun-tahun sebelumnya, anak-anak OPH hanya bisa menerbitkan satu karya tahunan yakni BULETIN NAFI'AH yang juga dikoordinir oleh mereka. Sebagai langkah ujicoba, program ini memberikan semangat yang luar biasa karena

KARAKTERISTIK SEKOLAH HIDAYATULLAH

Hidayatullah hadir sebagai salah satu organisasi massa Islam terbesar ketiga setelah NU dan Muhammadiyah. Program mainstream Hidayatullah adalah dakwah dan tarbiyah. Ormas ini memiliki visi besar membangun peradaban Islam yang diwujudkan dalam bentuk kampus atau pondok pesantren. Tidak kurang dari sekitar 300 pondok pesantren Hidayatullah yang tersebar di Nusantara mulai dari kota hingga daerah pedalaman hutan belantara. Hidayatullah mencoba menghadirkan lembaga pendidika dengan ciri khas kampus 3 dimensi yakni Islamiyyah, ilmiyah dan alamiyah. Kampus islamiyyah adalah kampus yang didalamnya diterapkan nilai-nilai syariat Islam mulai dari pelaksanaan sholat 5 waktu secara berjemaah bagi para asatidz. Dan berhijab bagi para ustadzah dan santri putri. Kampus ilmiah adalah kampus yang menjadikan tholabul Ilmi sebagai kegiatan utama di dalamnya. Mulai dari belajar formal di kelas, Taushiyah pekanan oleh para ustadz senior dan para pembina. Kampus alamiyah adalah mewujudkan kamp