Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Keguruan

FAKTA DAN REALITA JASA GURU?

Kita adalah produk dari pendidikan yang diajarkan oleh orangtua atau guru-guru kita. Demikian juga orang-orang hebat yang saat ini tampil di negara ini adalah hasil proses pendidikan juga.  Mari kita sebut satu persatu 1. Presiden pernah diajar guru 2. Menteri pernah diajar guru 3. Gubernur pernah diajar guru 4. Bupati dan walikota pernah diajar guru 5. RT RW juga pernah diajar oleh guru 6. Silahkan dilanjutkan sendiri  Tapi kenyataannya  1. Entahlah. Bingung juga mau nyebutin satu satu

PAHLAWAN TANPA TANDA JASA

Siapakah guru itu?  Di setiap bulan November, kita memperingati hari guru tepatnya tanggal 25 November.  Bagi yang berprofesi sebagai guru tentu dengan mudah menjawab pertanyaan di atas. Ya sayalah guru. Tentu saja jawaban itu benar. Sebab setiap hari berinteraksi dengan para murid dan siswa mengajarkan ilmu dan nilai-nilai.  Kata guru sebenarnya bersifat umum yakni siapa saja bisa disebut guru.  Orangtua adalah guru pertama Pengajar dan pendidik di sekolah dan madrasah adalah guru.  Pemimpin dan tokoh masyarakat adalah guru.  Intinya adalah siapa saja yang melakukan proses transfer ilmu dan internalisasi nilai-nilai maka dia disebut guru. Baik yang dilakukan oleh kedua orangtua, pengajar dan tokoh masyarakat.  Sebutan kata guru Ada banyak sekali istilah terkait dengan kata guru 1. Ustadz/ustadzah Ustadz (أستاذ), secara dasar artinya guru. Tetapi istimewa. Ia adalah seorang Mudarris, karena mengajarkan pelajaran. Ia seorang Mu’addib, karena juga mendidik manusia agar lebih

KETAJAMAN VISI SEORANG GURU

Semua sepakat bahwa profesi guru atau pengasuh adalah profesi yang mulia. Baik dengan menjadi guru itu sendiri. Menjadi pengasuh itu sendiri atau karena memang tugas itu adalah tugas utamanya yakni sebagai orangtua.  Tulisan ini bukan untuk mengkritisi kebijakan pemerintah yang memang belom memberikan penghargaan yang semestinya kepada para guru. Lebih-lebih kepada guru agama pengajar TPQ, para ustadz yang mengajar di Musholla atau langgar tiap malam.  Tulisan ini bertujuan untuk mengajak para guru untuk merenungkan satu hal yakni visi.  Bicara visi tentu saja bersifat abstrak dan jauh ke depan. Sesuatu yang ingin diwujudkan di masa yang akan datang adalah visi.  Visi memang akan mudah diingat dan dihafal jika ditulis dan dipampang di kantor atau dimanapun yang menurut kita memberikan energi positif untuk fokus pada visi.  Namun visi bukan sekedar sebuah tulisan tanpa makna dan pemahaman apalagi sekedar dihafal hanya karena takut tidak bisa menjawab ketika ditanya oleh peja

MENJIWAI PROFESI GURU

Profesi ini adalah profesi yang sangat mulia. Kemuliaannya terletak pada upaya dan proses mendidik untuk mengantarkan anak didik menjadi pribadi yang sehat yang siap untuk terjun ke tengah-tengah masyarakat.  Sebagai sebuah profesi, pekerjaan ini harus memenuhi standar Administrasi yang ditetapkan oleh undang-undang. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.  Pada aspek perencanaan, maka seorang guru harus menyiapkan silabus dan RPP dan lain sebagainya.  Pada aspek pelaksanaan, seorang guru harus memiliki sejumlah kompetensi mulai penguasaan materi, metode dan teknik mengajar yang baik dan benar. Sedangkan pada aspek evaluasi, seorang guru harus menyusun kisi-kisi soal, butir soal dan analisis butir soal.  Namun demikian, bukan berarti sudah cukup dengan Administrasi yang sudah disiapkan. Seorang guru dituntut untuk memiliki kompetensi lain yang bahkan lebih dari sekedar kompetensi namun dia adalah unsur paling pokok ketika seseorang memilih