Profesi ini adalah profesi yang sangat mulia. Kemuliaannya terletak pada upaya dan proses mendidik untuk mengantarkan anak didik menjadi pribadi yang sehat yang siap untuk terjun ke tengah-tengah masyarakat.
Sebagai sebuah profesi, pekerjaan ini harus memenuhi standar Administrasi yang ditetapkan oleh undang-undang. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.
Pada aspek perencanaan, maka seorang guru harus menyiapkan silabus dan RPP dan lain sebagainya.
Pada aspek pelaksanaan, seorang guru harus memiliki sejumlah kompetensi mulai penguasaan materi, metode dan teknik mengajar yang baik dan benar. Sedangkan pada aspek evaluasi, seorang guru harus menyusun kisi-kisi soal, butir soal dan analisis butir soal.
Namun demikian, bukan berarti sudah cukup dengan Administrasi yang sudah disiapkan. Seorang guru dituntut untuk memiliki kompetensi lain yang bahkan lebih dari sekedar kompetensi namun dia adalah unsur paling pokok ketika seseorang memilih profesi guru yakni RUH.
Islam menjelaskan bahwa manusia terdiri dari dua unsur pokok yakni unsur fisik dan unsur ruh.
Unsur fisik seperti kaki, tangan, kepala dan pancaindra dapat dilatih dan dididik untuk terampil melakukan sesuatu seperti gerakan tertentu. Unsur fisik ini mudah sekali dibentuk dan dinilai karena memang nampak kelihatan oleh mata para guru.
Unsur yang cukup sulit untuk disentuh adalah unsur jiwa, emosi dan batin. Bagaimana cara menyentuh dan mendidik aspek ruhiyah? Jawabannya adalah keteladanan.
Mungkin seorang guru atau orangtua pandai menjelaskan tentang kebersihan namun perilakunya tidak menunjukkan kebersihan seperti masih suka membuang sampah sembarangan. Maka akan sulit sekali mengajak santri atau anak untuk cinta kebersihan jika guru atau orangtuanya tidak sejalan antara perkataan dan perbuatan.
Demikian juga akan sangat sulit mengajak dan membiasakan santri untuk sholat berjemaah ketika pada saat yang sama para gurunya atau orangtuanya justru asyik main HP.
Maka mengajar mungkin identik dengan aspek kognisi atau pengetahuan. Tapi mendidik lebih erat kaitannya dengan jiwa dan ruh. Pendekatan pada kedua unsur tersebut tentu berbeda pula.
Aspek kognisi bisa mudah sekali memahami materi dan bahan ajar jika semua unsurnya dipenuhi. Pun demikian juga dengan aspek ruhiyah akan mudah dibangun jika ada keteladanan pada diri guru.
Maka dari sini bisa dipahami bahwa seorang guru punya dua tugas pokok yakni mengajar dan mendidik.
Selamat membaca
Komentar