Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Problematika Berumahtangga

Setiap insan yang sudah mengikatkan dirinya dalam ikatan pernikahan berharap bahwa ikatan tersebut akan awet hingga akhir hayatnya. Tak berharap akan terjadi berbagai problem yang akan memutus ikatan tersebut. Tentu saja ini adalah harapan dan keinginan yang ideal.  Namun, perlu disadari bahwa hidup sendiri juga tentu menghadapi problem. Demikian juga dalam organisasi kecil seperti rumah tangga. Di awal pernikahan, semua bayang-bayang indah tergambar dengan terang benderang di benak masing-masing. Mulai memiliki keturunan, pekerjaan, rumah dan semua hal yang indah dan menyenangkan.  Seiring berjalannya waktu. Problem pun akan berdatangan. Mulai pendapatan yang tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Watak asli yang mulai nampak. Komunikasi yang mulai terasa kurang nyambung, dsb.  Di sinilah masa-masa pembuktian sebuah rumah tangga. Bertahan atau hancur (cerai). Kedewasaan sebuah rumah tangga akan terlihat dalam menghadapi dan mengatasi sebuah problem. Masalah kecil tentu bukan dipermasa

Silaturrahim Modern

Moment lebaran adalah moment yang sangat dinanti-nanti dan dirindukan oleh setiap muslim. Sebab momen ini datang sekali dalam setahun. Dan lebih serunya lagi, momen ini didahului oleh sebuah perjuangan berat yg bernama puasa. Tentu saja ketika lebaran baik yang puasa ataupun yang tidak. Tapi tak bisa dipungkiri bahwa bagi yang berpuasa pasti ada kebahagiaan tersendiri ketika merayakan hari lebaran. Salah satu hal unik yang selalu ada di masa lebaran adalah budaya silaturrahim. Anak mengunjungi orangtua, sanak famili, sahabat dan para tetangga kanan kiri. Saling mendatangi. Saling bermaaf-maafan, saling menyapa, dan menikmati suguhan khas hari lebaran. Momen ini tidak akan didapati di luar lebaran. Oleh karena itulah, maka hampir semua orang berusaha untuk bisa pulang. Kumpul dengan keluarga besar. Saling sapa. Saling menanyakan kabar dsb.  Namun tahun 2020 ini, momen itu tidak kita temui lagi. Sebab 

Melahirkan Jagoan

Siapapun pasti pernah menyaksikan film-film superhero yang menampilkan kehebatan dan kemampuannya. Sederet film-film superhero dapat kita saksikan dengan mudah saat ini. Walaupun itu semua hanya fiktif dan akan membuat kita tertawa terbahak-bahak ketika melihat tayangan behind the scene-nya. Dalam kehidupan nyata, sebenarnya kita pun sering membaca dan menyaksikan perjalanan hidup seseorang menuju superhero. Kalo dianalisis, maka akan ditemui beberapa hal yang bisa mengantarkan seseorang menjadi superhero. Ada peristiwa, kata-kata bijak dan motivasi, motivator dan lain sebagainya. Mari ambil contoh nyata dan konkrit sebuah peristiwa yang ditulis dan diulas oleh para penulis dan sejarawan. Yaitu Nabi Muhammad Saw.  Kalo dilihat dari sudut ilahiyyah, tentu saja beliau Saw adalah manusia pilihan. Namun jika dilihat dari sudut sosiologisnya, akan didapati sejumlah peristiwa yang menyertai beliau hingga beliau terhantar menjadi superhero. Mari kita simak baik-baik. Sebelum lahir, beliau sud

SEMANGAT BER-QUR'AN

Menjamurnya lembaga pendidikan yang menawarkan program tahfidz Qur'an tentu saja merupakan sesuatu yang patut diapresiasi. Sebab di dalamnya terkandung semangat dan usaha untuk membumikan dan mengenal Al Qur'an lebih dekat lagi. Tak hanya di kalangan lembaga pendidikan formal namun banyak juga bermunculan lembaga pendidikan tahfidz Qur'an yang fokus pada Al Qur'an saja alias tanpa pendidikan formal.

ADA APA DENGAN TAHFIDZUL QUR'AN

Tulisan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang Tahfidzul Qur'an bagi para orangtua. Ada apa dengan Tahfidzul Qur'an? Al Qur'an adalah mu'jizat yang Allah swt berikan kepada nabi Muhamamd saw. Sebuah kitab suci yang menjadi pedoman bagi para penganutnya.  Sejak diturunkannya, al-Qur'an langsung dihafal dan dicatat oleh para sahabat baik di kulit binatang, tulang dan lain sebagainya. Dalam sebuah riwayat, al-Qur'an dihafalkan perlima ayat dan langsung diamalkan atau dipraktekkan. Sehingga al-Qur'an benar-benar meresap dalam semua sisi kepribadian para sahabat. Maka tak heran ketika Sayyidah Aisyah RA ditanya tentang akhlak Rasulullah. Beliau RA menjawab akhlak nabi saw adalah al-Qur'an. dalam bahasa sekarang disebut dengan al-Qur'an berjalan. Sampai saat ini, al-Qur'an masih terjaga kemurniannya. Berbeda dengan hadits yang sudah banyak penyelewengan yang dilakukan oleh para munafikin dan orang-orang yang dengki dengan Islam.

DUA TUGAS UTAMA GURU

Berbicara tentang profesi guru, baik dari sisi kompetensi yang harus dimiliki, ataupun dari sisi administratif yang menyertai, maka akan banyak sekali turunan bahasan yang terkait dengan guru. Sebagai guru, setidaknya ada dua hal pokok yang akan terus melekat padanya. Dua hal tersebut adalah mendidik dan mengajar. Sebagai pendidik, hal yang paling pokok yang harus ada pada diri guru adalah keteladanan atau dalam istilah lainnya dikenal dengan sikap atau attitude. Ini kita kenal dengan istilah kompetensi kepribadian. Kompetensi kepribadian lebih menekankan pada aspek keserasian antara sikap dan ucapan. Alias sama dan utuh. Seorang murid akan lebih mudah meniru gaya bicara, gaya berpakaian, dan gaya berjalan dan semua hal yang berkaitan dengan guru. Guru yang ideal adalah guru yang mampu menjadi role model / contoh / idola bagi anak didiknya. Maka dalam bertutur kata, dia harus sopan dan baik. Dalam berpakaian, dia harus sopan dan baik. Dalam segala hal dia harus sopan dan baik. Wah

JIKA CORONA SAMPAI OKTOBER ATAU DESEMBER? PLAN B

Sebagian guru pasti bertanya-tanya. Bagaimana jika wabah ini berlanjut hingga Oktober atau bahkan Desember? Lebih-lebih kepala sekolah? Harus mikir dan cari informasi terbaru dan cari solusi. Pada saat yang sama, PPDB sudah lama dilakukan. Tentu orangtua jadi was-was. Kita asumsikan wabah ini berakhir di Juli 2020, maka proses pendidikan dan pembelajaran masih memungkinkan untuk dilakukan yakni masih menggunakan tahun pelajaran Juli s/d Juni. Jika wabah ini berakhir di Oktober, bagaimana rencananya? Jika wabah ini berakhir di Desember, bagaimana solusinya?

WFH

Rasanya aneh, tiba-tiba semua berubah. Menjalani profesi sebagai guru, tiap hari bertatap muka dengan siswa/i. Gara-gara Corona semua jadi berubah. Mau gimana lagi. Kebijakan pemerintah mengharuskan WFH. Awalnya asing mendengar istilah ini. Lama-kelamaan sambil mencari-cari, maka jadi tahu. Bahkan muncul banyak istilah yang disebabkan oleh wabah Corona ini. Selain WFH, ada juga social distancing atau jaga jarak. Ada lagi istilah yg dibuat oleh salah seorang guru di tempat saya mengajar yakni LFH. Awalnya bingung juga. Tak coba reka-reka, eh ternyata Learning from home. Ada juga yg pake istilah bahasa Arab. Kalo ini lumayan paham sih. Ada satu point penting yang ingin saya ulas dalam tulisan ini yakni perubahan. Ada istilah yg pernah saya baca di sebuah buku "semua pasti berubah, kecuali perubahan itu sendiri yg tidak akan berubah. Rasa-rasanya istilah itu ada benarnya. Sadar atau tidak, saat ini kita sedang dihadapkan pada satu kesimpulan bahwa akan ada perubahan besar pasc

Guru Menyikapi Corona

Wabah Corona atau Covid-19 telah menelan banyak korban baik yang berujung pada kematian. Semoga Allah SWT menempatkan mereka di tempat terbaik di sisi-Nya. Ada juga yg berujung pada perubahan regulasi kerja yg kemudian kita kenal dg work from home. Bahkan ada juga yg berujung pada PHK yg semua karyawan sama-sama tidak menginginkannya. Kesimpulannya wabah ini mengubah sisi-sisi kehidupan manusia. Baik ekonomi, interaksi sosial, budaya dan tak luput juga pendidikan. Perubahan kebijakan atau regulasi pada aspek pendidikan adalah pada sisi metode pembelajaran. Dulunya belajar harus di kelas bersama guru. Dulunya program menghafal juga harus di pondok bersama murobbi. Tapi sekarang tidak demikian. Belajar tidak harus bertatap muka secara langsung dalam satu ruang kelas. Belajar bisa dilakukan dimana saja. Intinya ada interaksi antara murid dan guru yg dilakukan secara online atau ada bimbingan yg diberikan oleh guru walaupun tidak sedang bertatap muka. Dari kenyataan tersebut. Bagaiman