Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Al Qur'an

KHUTBAH JUMAT AKHIR RAMADHAN

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Jabir radhiyallahuanhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Ketika datang akhir malam bulan Ramadhan, langit dan bumi, serta para malaikat menangis karena merupakan musibah bagi umat Nabi Muhammad SAW. Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, musibah apakah itu? Rasulullah menjawab: lenyaplah bulan Ramadhan karena sesungguhnya doa-doa di bulan Ramadhan dikabulkan, dan sedekah diterima, kebaikan dilipat gandakan, dan adzab ditolak.” Dalam lafadz lain disebutkan bahwa: ِإذَا كَانَ َاخِرُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ بَكَتِ السَّمَوَاتُ وَاْلاَرْضُ وِالْمَلاَئِكَةُ مُصِيْبَةً لِاُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ قِيْلَ اَيُّ مُصِيْبَةٍ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم هِيَ ذَهَابُ رَمَضَانَ لِاَنَّ الدَّعْوَاتِ فِيْهِ مُسْتَجَابَةٌ وَالصَّدَاقَةً مَقْبُوْلَةٌ “Ketika tiba akhir malam Ramadlan, langit, bumi dan malaikat menangis karena adanya musibah yang menimpa umat Nabi Muhammad. (Sahabat) bertanya, Musibah apakah wahai Rasulullah?” Nabi menjawab, “Ber

PERPISAHAN RAMADHAN

Jika Ramadhan Pergi, Dia pasti akan kembali lagi tahun yang akan datang Tetapi jika Kita yang pergi, sudah pasti tidak akan kembali lagi. . .   Ramadhan sudah di ambang perpisahan, tetapi rahmat Allah sangat luas, walau banyak kekurangan ibadah kita di awal dan tengah Ramadhan, masih ada kesempatan tuk penutupan yang lebih baik. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda : وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِخَوَاتِيمِهَا “Dan hanyalah amalan itu tergantung pada penutupnya." [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Sahl bin Sa'ad As-Sa'idi radhiyallahu'anhu] Syaikhul Islam Ahmad bin Abdul Halim rahimahullah berkata : وَالِاعْتِبَارُ بِكَمَالِ النِّهَايَةِ لَا بِنَقْصِ الْبِدَايَةِ “Yang menjadi ukuran adalah sempurnanya penutupan, bukan kurangnya permulaan." [Al-Fatawa, 15/55] Al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah berkata, عباد الله إن شهر رمضان قد عزم على الرحيل ولم يبق منه إلا القليل فمن منكم أحسن فيه فعليه التمام ومن فرط فليختمه بالحسنى Wahai hamba-hamba Allah, sungguh bulan

AR ROFIIQ : TEMAN SEJATI

Makna ar roffiq adalah yang selalu menyertai seperti teman yang selalu menyertai atau teman sejati.  Rasulullah SAW arrofiqil a'la yakni yang selalu menyertai diri kita yakni ketika beliau Saw akan meninggal dunia.  Dalam surah an nisa ayat 69 وحسن أولىك رفيقا Mereka sangat baik dijadikan teman setia.  Siapa yang paling bagus dijadikan teman?  1. Para Nabi 2. Orang-orang yang jujur dan benar-benar beriman kepada Allah 3. Orang yang syahid 4. Orang-orang yang sholeh Meraka itulah yang paling baik dijadikan teman untuk diri kita.  Para nabi sudah tiada. Tidak ada Nabi sesudah Nabi Muhammad SAW. Namun contoh teladan mereka masih termaktub dalam al Quran. Maka barangsiapa yang mengenal para nabi, maka merekalah orang yang akan selamat Nomor 2 sampai 4 masih ada di sekitar kita yakni orang yang benar-benar beriman, orang yg mati syahid.  Contoh syahid 1. Wanita yang melahirkan sampai meninggal 2. Bekerja dalam rangka menafkahi keluarga 3. Mati tenggelam Intinya orang yang me

TINGKATKAN KUALITAS DAN TAMBAH KUANTITAS

Bulan ramadhan adalah bulan yang spesial sekali bagi kaum muslimin. Bahkan di beberapa video di media sosial non muslim pun ikut merasakan kemeriahan bulan suci ramadhan mulai dari suasana ibadahnya hingga susasan berburu takjilnya. Bukan hanya itu keistimewaan bulan suci ramadhan, namun masih banyak lagi seperti yang sering diurai oleh para muballigh, para dai, para kiai dan ustadz di sela-sela sholat taraweh dan witir bakda isyak.  Diantara sekian banyak uraian dan penjelasan terkait keistimewaan dan keutamaan bulan suci ramadhan, tentu saja kita sudah mengisinya dengan berbagai amaliah baik yang sifatnya ibadah murni maupun ibadah sosial seperti sholat sunnah taraweh dan witir dan juga berbagi takjil kepada masyarakat umum di jalanan maupun di masjid-masjid dan musholla.  Kali ini rasanya kita perlu merenungi banyak hal terkait dengan keistimewaan bulan suci ramadhan. Sebab ramadhan sudah berkali-kali datang dan kita jumpai. Demikian juga sholat wajib dan sunnah juga ber

MENGIMANI PERKARA GHAIB

Sebagai orang awam, tentu saja banyak hal yang masih harus kita pelajari dan tadabburi agar kita bisa menggali makna yang terkandung dalam sebuah perintah atau larangan Allah SWT.  Kalau kita baca rukun iman hampir semuanya berbicara tentang perkara ghaib.  Semisal beriman kepada Allah, itu perkara ghaib.  Beriman kepada malaikat juga perkara ghaib.  Beriman kepada malaikat juga perkara ghaib.  Beriman kepada hari akhir juga perkara ghaib Beriman kepada takdir juga perkara ghaib.  Hampir semuanya berbicara tentang perkara ghaib.  Demikian juga puasa.  Dari sekian penjelasan yang kita simak semuanya berupa perkara ghaib.  Kita ambil contoh pahala Kita beribadah kepada Allah SWT, kita akan dapat pahala. Itu juga perkara ghaib Pintu-pintu surga dibuka, itu juga perkara ghaib.  Pintu-pintu neraka ditutup itu juga perkara ghaib.  Ampunan dosa semuanya perkara ghaib.  Hampir semuanya berbicara tentang perkara ghaib. Sama dengan rukun iman di atas.  Apa yang bisa kita tangkap dari

MENGEMIS KASIH SAYANG ALLAH

Ibadah utama di bulan ramadhan adalah puasa. Puasa yang dimaksud di sini adalah kita menahan diri dari makan, minum dan hubungan suami istri di siang hari. Hanya itu saja ibadah utamanya puasa di bulan ramadhan.  Adapun ibadah lainnya seperti sholat taraweh, witir, baca al Qur'an, sholat tahajjud, bagi takjil, sahur dan lainnya semuanya adalah nawafil.  Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa Allah SWT senang jika seorang hamba melakukan apa yang Allah SWT perintahkan dan wajibkan bagi hamba-Nya seperti sholat, puasa, zakat dan haji sebagaimana keterangan hadits di bawah ini  عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((إن الله تعالى قال: مَن عادى لي وليًّا، فقد آذنتُه بالحرب، وما تقرب إلي عبدي بشيءٍ أحب إلي مما افترضته عليه، ولا يزال عبدي يتقرب إلي بالنوافل حتى أحبه، فإذا أحببتُه كنت سمعه الذي يسمع به، وبصره الذي يبصر به، ويده التي يبطش بها، ورِجْله التي يمشي بها، ولئن سألني لأعطينه، ولئن استعاذني لأعيذنه))؛ رواه البخاري. Lanjutan hadits di atas mene

DIMENSI PUASA

Semua ibadah memiliki dimensinya Masing-masing. Sholat memiliki dua dimensi yakni dimensi ketuhanan dan dimensi kemanusiaan.  Dimensi ketuhanan dari ibadah sholat hubungan manusia dengan Allah SWT. Maka dalam sebuah keterangan disebutkan bahwa sholat adalah mi'rajnya seorang mukmin. Sedangkan sisi kemanusiaan nya terletak pada kemampuan manusia mencegah dirinya dari perbuatan keji dan munkar. Maka sholat yang tidak memberikan efek pencegahan dari perbuatan nahi dan munkar bisa dikategorikan sebagai sholat yang rutinitas semata.  Demikian juga puasa. Puasa memiliki dimensi ketuhanan dan dimensi kemanusiaan.  Dimensi ketuhanan ibadah puasa terletak pada sisi Allah SWT sendiri yang menilai ibadah puasa seorang hamba.  Sedangkan aspek kemanusiaannya terletak pada sikap manusia yang menahan diri dari berbagai perilaku yang tidak baik atau tercela.  Semoga bermanfaat. Aamiin

PUASA ADALAH PAKAIAN

Tafsir surah al a'raf ayat 27 يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ التَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ Wahai anak cucu Adam, sungguh kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi aurat dan hiasan bagi kalian. Dan pakaian takwa itulah yang terbaik. Itulah tanda-tanda kekuasaan Allah agar mereka mengambil pelajaran.  Pakaian secara umum adalah sesuatu yang kita pakai. Maka sandal, kendaraan, baju, celana, sarung, kaos bahkan makanan bisa dimaknai pakaian.  Fungsi pakaian  1. Menutupi aurat Apapun yang kita pakai wajib diniatkan untuk menutup aurat. Aurat adalah keburukan yang wajib kita tutupi. Dan kita sama-sama mafhum aurat bagian mana saja yang wajib kita tutupi.  2. Keindahan Allah SWT memperbolehkan manusia untuk memakai pakaian sebagai hiasan asal tidak berlebihan.  3. Pakaian takwa Yang dimaksud adalah sifat dan perbuatan. Pakaian takwa adalah cara manusia bersika

SUDAH KELAS BERAPA?

Sebenarnya apa dampak kita tidak makan, tidak minum dan tidak kumpul sama pasangan (baca : suami istri) selama 12 jam sehari dan selama 12 bulan?  Dampak yang benar-benar terasa apa saja atau perubahan apa yang terjadi pada diri kita setelah melaksanaka  shiyam ramadhan?  Pertanyaan di atas wajar jika ditanyakan kepada diri kita. Sebab kita puasa sudah berkali-kali. Ibarat kita sekolah sekarang kita sudah kelas berapa?  Jika hidup ini ibarat sekolah, saat ini kita di kelas atau tingkat berapa dan sudah bisa apa?  Kita tahu bahwa yang namanya sekolah ada istilah naik kelas dan lulus. Maka seyogyanya puasa kita juga ada yang naik kelas atau tinggal kelas dan ada yang lulus dan ada yang tidak. 

MENGEMIS RAHMAT ALLAH SWT

Kita pasti pernah menyimak, mendengar baik dari guru-guru kita pas kecil dahulu atau mungkin kita pernah mendengar video kajian islam yang disampaikan oleh para ustadz dan para kiai tentang ayat yang berisi tantangan untuk menghitung-hitung atau mengkalkulasi nikmat-nikmat Allah SWT yang diberikan kepada diri kita. Lingkupnya pribadi kita dulu. Jangan terlalu luas.  Maka Allah SWT sendiri menjawab kamu tidak akan mampu menghitungnya. Kenapa demikian? Karena saking banyaknya nikmat-nikmat tersebut. Saking melimpahnya nikmat-nikmat tersebut. Sehingga kita tidak akan pernah sanggup untuk menghitung nikmat-nikmat tersebut.  Kaitannya dengan ibadah puasa ramadhan adalah di bulan suci ramadhan kita dianjurkan melakukan banyak sekali ibadah-ibadah yang sebenarnya tidak wajib. Justru ibadah-ibadah tersebut adalah sunnah hukumnya. Nah,. Kalau kita merenung untuk apa kita memperbanyak ibadah-ibadah tersebut?  Mari kita kupas sedikit demi sedikit 1. Ibadah itu adalah wujud

TARHIB RAMADHAN MASJID AL FALAH RT. 32

Memasuki akhir bulan sya'ban sebagian kaum muslimin melakukan persiapan khusus untuk menyambut dan memasuki bulan suci Ramadhan. Dan tahun ini adalah bulan yang spesial karena sudah 2 tahunan kaum muslimin tidak bisa menyelenggarakan acara-acara khusus dalam menyiapkan diri memasuki bulan Ramadhan dikarenakan pandemi covid.  Acara tarhib namanya. Ada juga yang menyebutnya acara targhib. Keduanya sama-sama bagus dan. Baik. Secara bahasa tarhib bermakna menyambut. Sedangkan targhib bermakna memotivasi atau menyemangati.  Sebagai manusia biasa tentu saja kita penuh dengan kelemahan dan kekurangan. Selama 11 bulan kita disibukkan dgn berbagai macam pekerjaan dan kesibukan. Maka tentu saja kita perlu semangat baru untuk menyambut sesuatu yang baru dan spesial yakni bulan suci ramadhan.  Sebagai manusia yang suka kumpul-kumpul, utamanya ketika ada momen yang bahagia seperti pernikahan, pulang haji dan menyambut bulan suci ramadhan, maka kita pun ikut berbahagia dan senang den

SIFAT-SIFAT AL QUR'AN

Pada tulisan sebelumnya kita sudah mengurai dan menjelaskan sedikit dari nama-nama al Qur'an. Pada tulisan kali ini akan dijabarkan sifat-sifat al Qur'an sebagaimana dijelaskan dalam kitab ulumul Qur'an karya Dr. Mannaul Qaththan.  Sifat-sifat al Qur'an sebagai berikut 1. Nur (Cahaya)  Sifat tersebut berdasarkan dalil ayat berikut يأيها الناس قد جاءكم برهان من ربكم وأنزلنا إليكم نورا مبينا 2. Hudan, Syifa' Rahmah dan Mau'idhoh Sifat-sifat ini berdasarkan dalil ayat sebagai berikut يأيها الناس قد جاءتكم موعظة من ربكم وشفاء لما في الصدور وهدى ورحمة للمؤمنين 3. مبارك (Mubarok) yang diberkahi Sifat ini berdasarkan dalil ayat sebagai berikut  وهذا كتاب أنزلناه مبارك مصدق الذي بين يديه 4.  مبين (mubiin) yang jelas  Sifat ini berdasarkan dalil ayat sebagai berikut قد جاءكم من الله نور وكتاب مبين 5. بشرى  (Busyro) kabar gembira Sifat ini berdasarkan dalil ayat sebagai berikut  مصدقا لما بين يديه وهدى و بشرى للمؤمنين 6. عزيز  (Aziz)  Sifat ini berdasarkan dal

MAKKIYAH DAN MADANIYAH

Kita tahu bahwa al Qur'an adalah Kitab Suci yang menjadi pedoman bagi kaum muslimin. Kita juga mungkin sudah tahu bahkan hafal nama-nama surah yang tercantum dalam al Quran. Kita mungkin juga sudah tahu kalau al Qur'an diturunkan di Mekkah dan Madinah. Dan untuk hal ini kita bisa langsung membaca dan mengeceknya di lembaran mushaf al Qur'an.  Tapi apakah kita tahu apa saja kriteria surah Makkiyah dan Madaniyyah?  Kali ini akan kita ulas sedikit tentang kriteria keduanya agar kita bisa semakin mengenal dan cinta al Qur'an.  Ciri-ciri Surah Makkiyah 1. Surahnya Pendek-pendek 2. Setiap surah yang di dalamnya terdapat kaya كلا  (kalla) yang bermakna sekali-kali tidak. Dan kata ini hanya ada di separoh terakhir dari al Qur'an 3. Setiap surah yang diawali kalimat يأيها الناس 4. Setiap surah yang di dalamnya terdapat kisah para Nabi dan umat-umat terdahulu adalah Makkiyah kecuali surah al Baqarah 5. Setiap surah yang di dalamnya terdapat kisah Nabi Adam as dan

NAMA-NAMA AL QUR'AN

Sebagai muslim, mungkin sebagian kita sudah pernah belajar dan mengetahui nama-nama al Qur'an. Namun bisa saja kita hanya mengetahui satu nama saja yang memang sudah masyhur kita simak dalam keseharian kita yakni al Qur'an.  Maka ada baiknya dan seyogyanya kita mengetahui nama-nama kitab suci kita kaum muslimin berikut dalil atau alasan penamaannya.  1. Al Qur'an Nama ini nama yang masyhur dan sering kita dengar. Nama ini berdasarkan firman Allah SWT dalam surah al Qiyamah ayat 17 dan 18 (إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ*فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ) 2. Al Kitab Makna kata al Kitab adalah mengumpulkan. Dinamakan al Kitab karena dia mengumpulkan berbagai macam kisah, hukum, sejarah, dan ayat-ayat. Dalilnya sebagai berikut قال -تعالى-: (وَهـذا كِتابٌ أَنزَلناهُ مُبارَكٌ مُصَدِّقُ الَّذي بَينَ يَدَيهِ) 3. Al Furqon Dinamakan al Furqon karena dia membedakan dan memisahkan antara yang jaq dengan yang batil. Dalilnya sebagai berikut  قال -تعالى-: (تَبَ

ISTILAH-ISTILAH DOSA DALAM AL QUR'AN

Sering kali ketika kita membaca al Qur'an kita mendapati beberapa kosa kata atau mufrodat yang memiliki kesamaan makna atau sinonim. Padahal kalau kita kaji lebih dalam bisa kita dapati makna dan maksud yang berbeda dari kosa kata tersebut walaupun terjemahan bahasa Indonesia nya sama yakni satu kata DOSA.  Beberapa kosa ya tersebut sebagai berikut 1. إثم   (itsmun)  2. ذنب  (dzanbun)  3. سيئة  (sayyi'atun)  Setidaknya keempat kosakata di atas sering kita dapati dalam al Qur'an dan kali ini akan kita uraia satu persatu  Kata إثم bermakna  ما حاك في صدرك وكرهت أن يطلع عليه الناس Sesuatu yang bergemuruh / membuat tidak nyaman pada hatimu dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahui nya.  Pengertian ini termaktub dalam sebuah hadits dalam kitab hadits al Arbain an Nawawiyyah.  Contoh dari إثم adalah sifat iri, dengki, menyembunyikan ilmu, menyembunyikan kesaksian, buruk sangka dan lainnya. Termasuk paling besarnya إثم adalah menyekutukan Allah SWT dengan selain-N

ADAB MEMBACA AL QUR'AN

Kita sama-sama tahu dan paham bahwa al Qur'an adalah kitab suci. Al Qur'an adalah petunjuk hidup bagi kita kaum muslimin dan umat manusia. Diturunkan dari dzat yang Maha suci melalui Malaikat paling agung yakni Jibril as kepada manusia paling agung Nabi Muhammad SAW di malam yang agung yakni malam lailatul Qadr.  Sudah 14 abad lebih al Qur'an hadir di tengah-tengah umat manusia. Sampai saat ini Allah SWT masih menjaga kesucian dan kemurnian al Qur'an. Sebagaimana Allah SWT tegaskan dalam al Qur'an إنا نحن نزلنا الذكر وإنا له لحافظون Maka sebagai muslim kita harus memahami adab-adab dalam membaca al Qur'an. Di antara adab membaca al Qur'an adalah sebagai berikut 1. Ikhlas karena Allah  Membaca al Qur'an harus dilandasi dengan niat yang ikhlas semata karena Allah SWT, mengharap ridho-Nya, dan ampunan-Nya bukan motivasi lain yang bersifat duniawi. Sebagaimana Allah SWT tegaskan dalam al Qur'an لقوله -تعالى-: (وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُ

KEUTAMAAN PUASA DI BULAN RAMADHAN

Setiap tahun kita selalu disambut oleh bulan suci Ramadan. Kita bergembira sekali dengan datangnya bulan ramadhan. Karena bulan ini adalah bulan yang penuh dengan kebaikan.  Maka ada baiknya kita memahami apa saja keutamaan dan kebaikan yang ada di bulan ramadhan.  1. Dibukanya pintu-pintu surga dan ditutupnya pintu-pintu neraka فعن أبي هريرة، عن النبي صلى الله عليه وسلم، أنه قال: «إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ، وَمَرَدَةُ الْجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ كُلَّ لَيْلَةٍ: يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ ۵ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَذَلِكَ عِنْدَ كُلِّ لَيْلَة وإنما تُفتح أبواب الجنة في هذا الشهر؛ لكثرة الأعمال الصالحة، وترغيبًا للعاملين، وتُغلق أبواب النار لقلة المعاصي من أهل الإيمان، وتُصفَّد الشياطين، فتُغَلُّ فلا يَخْلُصُون إلى ما يخلصون إليه في غيره من الأيام والش

KEUTAMAAN MEMBACA AL QUR'AN

Sebagai seorang muslim tentu saja kita sudah sangat familiar dengan al Qur'an. Sebab dari kecil kita sudah dididik dan diajari untuk bisa membaca al Qur'an walaupun kita belom paham makna dan maksudnya. Namun demikian guru-guru kita sudah menjelaskan sedikit demi sedikit keagungan al Qur'an dan keutamaan membaca al Qur'an.  Diantara keutamaan membaca al Qur'an adalah sebagai berikut 1. Mendapatkan penjagaan Allah SWT ومن الآيات التي تدلّ على فَضْل قراءة القرآن الكريم أيضاً قَوْل الله -تعالى-: (وَإِذا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ جَعَلْنا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ حِجاباً مَسْتُوراً)،[٧] وقد فسّر الإمام القشيريّ الآية بحِفظ الله -تعالى- لقارئ القرآن الكريم في الدنيا والآخرة، وتولّيه؛ بمنع الأيادي الخاطئة من الوصول إليه 2. Mendapatkan pahala لقَوْله -تعالى-: (إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّـهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَ*لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُم