Ibadah utama di bulan ramadhan adalah puasa. Puasa yang dimaksud di sini adalah kita menahan diri dari makan, minum dan hubungan suami istri di siang hari. Hanya itu saja ibadah utamanya puasa di bulan ramadhan.
Adapun ibadah lainnya seperti sholat taraweh, witir, baca al Qur'an, sholat tahajjud, bagi takjil, sahur dan lainnya semuanya adalah nawafil.
Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa Allah SWT senang jika seorang hamba melakukan apa yang Allah SWT perintahkan dan wajibkan bagi hamba-Nya seperti sholat, puasa, zakat dan haji sebagaimana keterangan hadits di bawah ini
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((إن الله تعالى قال: مَن عادى لي وليًّا، فقد آذنتُه بالحرب، وما تقرب إلي عبدي بشيءٍ أحب إلي مما افترضته عليه، ولا يزال عبدي يتقرب إلي بالنوافل حتى أحبه، فإذا أحببتُه كنت سمعه الذي يسمع به، وبصره الذي يبصر به، ويده التي يبطش بها، ورِجْله التي يمشي بها، ولئن سألني لأعطينه، ولئن استعاذني لأعيذنه))؛ رواه البخاري.
Lanjutan hadits di atas menerangkan bahwa seorang hamba yang terus menerus melakukan ibadah nawafil, maka Allah SWT akan mencintainya. Ketika seorang hamba mendapatkan cinta Allah SWT, maka semua aspek pada diri hamba tersebut senantiasa dibimbing oleh Allah SWT.
Digambarkan dalam hadits di atas, maka apabila Allah SWT telah mencintai seorang hamba, maka Allah SWT akan menjadi pendengarannya, penglihatannya, tangannya dan kakinya. Dan. Apa saja yang hamba tersebut minta kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan mengabulkannya.
Maka dari sisi menjadi jelas bahwa wali atau kekasih Allah adalah mereka yang selalu dipantau dan dibimbing oleh Allah SWT. Sehingga al Qur'an menggambarkan bahwa wali Allah SWT tidak memiliki rasa takut dan rasa khawatir.
Semoga bermanfaat. Aamiin
Komentar