Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label ramadhan

MENIKMATI BUAH RAMADHAN

Setelah sebulan penuh kita melatih diri dengan berbagai macam amaliyah bulan Ramadhan mulai menahan diri dari makan minum, berkata kotor dan meningkatkan diri dalam hal ruhiyah spiritual, maka tibalah akhirnya kita menikmati hasil dari latihan tersebut.  Diantara hasil latihan Ramadhan adalah 1. Pribadi yg lebih baik Pribadi yg baik adalah pribadi yang memiliki karakter unggul yang menjadi magnet dan memiliki vibrasi yang kuat yang menarik orang-orang di sekitarnya.  Artinya orang yang telah melaksanakan latihan Ramadhan dengan baik dimungkinkan hasilnya adalah memiliki kepribadian yang baik. Baik dari mimik wajah, tutur kata dan kualitas pembicaraan, lebih respect terhadap orang lain dan karakter baik lainnya.  Dalam al Qur'an digambarkan sebagai orang yang mampu menahan emosi atau amarah والكاظكين الغيظ yakni orang yang mampu menahan amarah. Dan memiliki karakter pemaaf alias bukan pendendam والعافين عن الناس yakni suka memaafkan orang lain.  2. Istiqomah dalam ibadah

MOMENT ITU SEKALI SETAHUN

Pada saat saya sedang siaran di RRI Pro1 Madiun, ada salah satu penanya.  "Apa yang membuat ramadhan menjadi spesial? " Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang umum ditanyakan oleh masyarakat. Namun kali ini si penanya ingin jawaban yang lain dari saya. Maka saya pun menjelaskan keistimewaan ramadhan dari beberapa sudut pandang.  Ditilik dari sisi ekonomi, maka ramadhan adalah waktu yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Moment ini hanya ada di bulan ramadhan. Lebih-lebih di akhir ramadhan pusat-pusat pertokoan ramai oleh pengunjung yang mencari perlengkapan lebaran.  Di awal-awal ramadhan biasanya masyarakat banyak berjualan kue basah atau yang lebih dikenal ta'jil. Moment yang hanya ada di bulan ramadhan.  Ditilik dari sudut sosial, maka ramadhan adalah moment pergerakan massa. Menjelang berbuka masyarakat berbondong-bondong memadati jalan-jalan. Mereka berkumpul menunggu waktu berbuka atau lebih dikenal dengan istilah ngabuburit. Moment seperti ini

RENUNGAN AKHIR RAMADHAN 2023 M

Memasuki sepuluh hari terakhir ramadhan masyarakat mulai memadati pusat-pusat perbelanjaan dalam rangka mencari dan melengkapi persiapan lebaran. Rasanya kurang afdhal jika lebaran tanpa baju baru atau aksesoris lainnya yang juga baru. Sesuatu yang melekat pada badan seperti baju dan aksesoris lainnya menjadi penting dimoment ini.  Tak luput dari keramaian adalah barbershop dan salon kecantikan. Menjelang lebaran semuanya ingin tampil rapih, bersih dan keren. Termasuk saya yang sampai bolak balik ke salon tak kebagian tempat karena saking padatnya orang yang antri mau potong rambut. Saya bersama kedua anak saya gagal terus mau potong rambut. Padahal pengen juga keren 😎 Demikian juga tak luput dari persiapan lebaran adalah tempat cuci kendaraan  seperti mobil dan motor agar kendaraan yang ditumpanginya terlihat keren dan baru.  Dari berbagai macam pengamatan tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa semua orang ingin tampil menyenangkan dan diterima oleh orang lain ser

TARBIYAH RUHIYAH RAMADHAN

Oleh: Amir Abdullah Sebagai pribadi, ataupun guru, ustadz dan ustadzah, para orang tua tentu saja ramadhan merupakan bulan yang spesial. Baik dari sisi ibadah, pendidikan, sosial dan aspek-aspek lainnya semuanya menjadi spesial.  Dari sisi tarbiyah ramadhan merupakan momentum penting bagi para orangtua untuk membersamai keluarga khususnya putra dan putri nya untuk melaksanakan ibadah bersama-sama. Berangkat bersama, sholat bersama dan berjemaah, baca Al Quran bersama dan pulang bersama. Sebuah moment untuk membangun emosional bonding (ikatan emosi) antara orangtua dan anak.  Momentum ramadhan ini juga menjadi spesial karena dilatarbelakangi beberapa kasus atau peristiwa yang cukup bikin hati miris dan tersayat. Seorang anak yang menabrakkan dirinya di rel kereta api karena sudah tidak kuat dengan omelan orangtuanya.  Demikian juga seorang anak yang minggat dari rumahnya dengan meninggalkan sepucuk surat yang menyatakan kekecewaannya kepada kedua orang tuanya.  Maka berangka

MANFAAT SHOLAT DALAM KEHIDUPAN

Sebagai muslim tentu saja masalah sholat merupakan sesuatu yang ma'lum minad din bidh dhoruroh (sudah jelas dari agama). Mulai dalilnya, teknis pelaksanaannya, syarat dan rukunnya, dan semua hal yang berkaitan dengan sholat.  Dan tentu saja kebanyakan dari kita sudah melaksanakan sholat sejak kecil. Karena sejak dini kita sudah diajari untuk melaksanakan  sholat 5 waktu. Makanya urusan sholat adalah urusan yang sudah final.  Dalam sebuah kesempatan seorang ulama' terkemuka di Indonesia yakni Gus Baha' mengkritik sebuah "pelatihan" sholat bahwa sholat memiliki manfaat jasmani. Tentu saja hal ini agak kurang tepat yakni menyamakan gerakan sholat dengan gerakan yoga atau kesehatan.  Ada atau tidaknya manfaat dari sholat, sholat adalah perintah yang ber konsekwensi kewajiban bagi kita sebagai hamba.  Sholat menjadi predikat kehambaan bagi seorang hamba dimana orang yang tidak sholat dengan sengaja bisa dihukum kafir.  Sholat merupakan wujud dari ketundukan

BUMI MANGKEL

Semua kaum muslimin sepakat bahwa segala sesuatu selain Allah itu disebut makhluk atau hadits yakni baru. Pokoknya selain Allah itu makhluk dan baru. Seperti itu gampangnya. Maka bumi, langit dan seisinya adalah makhluk semua. Termasuk kita manusia juga makhluk Allah SWT.  Namanya makhluk berarti sebelumnya tidak ada lantas diadakan. Sebelumnya tidak disebut apa-apa, jadi berpredikat atau bernama. Ada yang bernama manusia, bernama binatang dan bernama pepohonan.  Salah satu makhluk Allah yang sangat unik itu bernama BUMI. Dikatakan bahwa manusia diciptakan dari tanah atau sari pati tanah. Dan akhirnya kembali ke tanah.  Sayuran yang kita konsumsi juga berasal dari tanah, semua kebutuhan nutrisinya juga berasal dari tanah dan dimakan oleh manusia. Akhirnya jadi kotoran dan juga kembali ke tanah.  Berasal dari tanah dan kembali ke tanah.  Sebuah pertanyaan sederhana perlu diajukan. Apakah bumi punya perasaan atau jiwa? 

SYUKUR DAN INGKAR NIKMAT

Sudahkah kita bersyukur hari ini? Mungkin kita akan menjawab "alhamdulillah hari ini saya sudah bersyukur atas karunia dan nikmat Allah SWT.  Secara bahasa kata شكور berasal dari kata شكر يشكر شكرا yang bermakna berterima kasih.  Dalam pengertian yang lain syukur bisa kita maknai dengan pengakuan atas kebaikan yang diberikan orang lain kepada diri kita baik langsung ataupun tidak langsung.  Seseorang akan berterima kasih kepada orang lain apabila 1. Ia dibantu oleh orang lain sehingga urusannya jadi mudah dan lancar serta selesai 2. Ia menerima sesuatu dari orang lain baik berupa barang ataupun jasa  3. Ia dinasehati oleh orang lain sehingga ia selamat dari sebuah masalah atau musibah.  Dan kebalikan dari syukur adalah kufur. Kata كفور berasal dari kata كفر يكفر كفرانا كفايا كفرا yang bermakna menutupi.  Istilah lain dari kufur adalah ingkar yang bisa kita maknai bahwa seseorang tidak mau mengakui atau enggan mengakui kebaikan atau bantuan dan pertolongan orang lain ke

SETEGUK AIR

Salah satu pembatal puasa adalah makan dan minum walaupun hanya seteguk air atau sesuap makan. Karena khawatir puasanya batal dimana konsekuensinya adalah mengganti puasa tersebut di luar bulan Ramadhan.  Kalau dihubungkan dengan nilai-nilai sosial, maka seyogyanya kita takut dan khawatir jika kita mengambil hak orang lain walaupun sedikit. Sebab hal itu akan berdampak jangka panjang di akhirat nanti.  Ada sebuah hadits yang cukup masyhur terkait orang yang merugi atau muflis. Tatkala nabi Muhammad SAW bertanya kepada para sahabat terkait orang yang merugi. Maka Sahabat pun menjawab bahwa orang yang merugi adalah mereka yang tidak punya dinar, dirham dan harta lainnya. Intinya tidak punya fulus.  Namun nabi muhammad SAW meluruskan pandangan sahabat dengan sabdanya bahwa orang yang merugi adalah mereka yang datang menghadap Allah dg pahala yang berlimpah tapi selama hidupnya 

MEGENGAN RAMADHAN 1444 H

Bismillah Setiap menjelang ramadhan yakni di akhir-akhir bulan Sya'ban sebagian masyarakat muslim di tanah Jawa memiliki tradisi yang unik dan menarik. Namanya megengan.  Bagi masyarakat Jawa kata ini tentu saja sudah familiar. Sebab tiap tahun mereka mengadakan tradisi ini menjelang bulan Ramadhan.  Apa megengan? Secara harfiah kata megengan bermakna ngempet atau menahan. Sedangkan menurut pengertian masyarakat megengan adalah peringatan bahwa dalam waktu dekat kaum muslimin akan memasuki bulan Ramadhan yang mana kaum muslimin diwajibkan berpuasa di dalamnya.  Sepengetahuan penulis yang beberapa kali mengikuti kegiatan ini, biasanya ditandai dengan masak-masak bersama  yang nantinya akan dimakan bersama, kumpul-kumpul dan terkadang ditambah dengan taushiyah atau ceramah dari sesepuh atau kiai atau ustadz.  Malam ini kegiatan ini akan diadakan di kampus 2 Pesantren Hidayatullah Madiun kampus 2. Kegiatan ini dilaksanakan  bersama-sama dengan warga Sukosari Kwangsen Jiwan

MAKNA RUHIYAH PUASA RAMADHAN

Sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan. Bulan yang Agung, bulan yang mulia, bulan yang selalu dinantikan oleh jutaan kaum muslimin di seantero dunia. Bulan yang penuh dengan lipatan kebaikan di dalamnya dan masih banyak lagi nilai-nilai penting yang terkandung di dalamnya.  Perlu bagi kita kaum muslimin merenung berkaitan dengan kedatangan bulan Ramadhan pada tahun ini. Bahwa bulan Ramadhan sudah bolak-balik datang menemani kita semua. Dari beberapa kali datangnya Ramadhan tersebut apa yang sudah benar-benar berubah atau kita capai dalam kehidupan ini?  Mari kita coba renungkan bersama 1. Kalau hanya sekedar tidak makan dan tidak minum dan meniggalkan hubungan seksual, maka apa bedanya puasa kita dengan orang diet. Lebih-lebih diet ketat?  2. Perubahan signifikan apa yang ingin kita capai dengan hadirnya bulan Ramadhan?  Memang puasa harus dilakukan oleh fisik atau badan kita dengan cara tidak makan, tidak minum dan hubungan seksual. Tapi lebih dari itu yang i

KHUTBAH JUMAT AKHIR RAMADHAN

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Jabir radhiyallahuanhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Ketika datang akhir malam bulan Ramadhan, langit dan bumi, serta para malaikat menangis karena merupakan musibah bagi umat Nabi Muhammad SAW. Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, musibah apakah itu? Rasulullah menjawab: lenyaplah bulan Ramadhan karena sesungguhnya doa-doa di bulan Ramadhan dikabulkan, dan sedekah diterima, kebaikan dilipat gandakan, dan adzab ditolak.” Dalam lafadz lain disebutkan bahwa: ِإذَا كَانَ َاخِرُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ بَكَتِ السَّمَوَاتُ وَاْلاَرْضُ وِالْمَلاَئِكَةُ مُصِيْبَةً لِاُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ قِيْلَ اَيُّ مُصِيْبَةٍ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم هِيَ ذَهَابُ رَمَضَانَ لِاَنَّ الدَّعْوَاتِ فِيْهِ مُسْتَجَابَةٌ وَالصَّدَاقَةً مَقْبُوْلَةٌ “Ketika tiba akhir malam Ramadlan, langit, bumi dan malaikat menangis karena adanya musibah yang menimpa umat Nabi Muhammad. (Sahabat) bertanya, Musibah apakah wahai Rasulullah?” Nabi menjawab, “Ber

PERPISAHAN RAMADHAN

Jika Ramadhan Pergi, Dia pasti akan kembali lagi tahun yang akan datang Tetapi jika Kita yang pergi, sudah pasti tidak akan kembali lagi. . .   Ramadhan sudah di ambang perpisahan, tetapi rahmat Allah sangat luas, walau banyak kekurangan ibadah kita di awal dan tengah Ramadhan, masih ada kesempatan tuk penutupan yang lebih baik. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda : وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِخَوَاتِيمِهَا “Dan hanyalah amalan itu tergantung pada penutupnya." [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Sahl bin Sa'ad As-Sa'idi radhiyallahu'anhu] Syaikhul Islam Ahmad bin Abdul Halim rahimahullah berkata : وَالِاعْتِبَارُ بِكَمَالِ النِّهَايَةِ لَا بِنَقْصِ الْبِدَايَةِ “Yang menjadi ukuran adalah sempurnanya penutupan, bukan kurangnya permulaan." [Al-Fatawa, 15/55] Al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah berkata, عباد الله إن شهر رمضان قد عزم على الرحيل ولم يبق منه إلا القليل فمن منكم أحسن فيه فعليه التمام ومن فرط فليختمه بالحسنى Wahai hamba-hamba Allah, sungguh bulan

MEGGENGAN JELANG RAMADHAN

Dalam tradisi masyarakat Jawa menjelang bulan Ramadhan tepatnya di akhir-akhir bulan Sya'ban, mereka mengadakan acara yang masyhur disebut dengan istilah meggengan.  Apa itu meggengan?  Bagi kita yang dari luar Jawa mungkin kata ini cukup asing di telinga kita. Padahal setiap tahun kita yang masyarakat Jawa mengadakan acara ini.  Secara bahasa kata meggengan bermakna menahan. Kata ini juga semakna dengan kata imsak yang juga bermakna menahan. Kata ini secara istilah mirip dengan kata tarhib atau marhaban yang bermakna menyambut gembira dengan datangnya bulan Ramadhan.  Ada juga yang mengatakan bahwa makna kata meggeng adalah mengagungkan atau memuliakan. Artinya masyarakat memuliakan datangnya bulan suci ramadhan dengan banyak bersyukur kepada Allah SWT. Kesyukuran itu ditandai dengan kegiatan taushiyah dan makan-makan.  Salah satu latar belakang kegiatan meggengan ini adalah upaya masyarakat dalam menyambut bulan Ramadhan dengan cara mulai berlatih menahan diri dari se

TARHIB RAMADHAN MASJID AL FALAH RT. 32

Memasuki akhir bulan sya'ban sebagian kaum muslimin melakukan persiapan khusus untuk menyambut dan memasuki bulan suci Ramadhan. Dan tahun ini adalah bulan yang spesial karena sudah 2 tahunan kaum muslimin tidak bisa menyelenggarakan acara-acara khusus dalam menyiapkan diri memasuki bulan Ramadhan dikarenakan pandemi covid.  Acara tarhib namanya. Ada juga yang menyebutnya acara targhib. Keduanya sama-sama bagus dan. Baik. Secara bahasa tarhib bermakna menyambut. Sedangkan targhib bermakna memotivasi atau menyemangati.  Sebagai manusia biasa tentu saja kita penuh dengan kelemahan dan kekurangan. Selama 11 bulan kita disibukkan dgn berbagai macam pekerjaan dan kesibukan. Maka tentu saja kita perlu semangat baru untuk menyambut sesuatu yang baru dan spesial yakni bulan suci ramadhan.  Sebagai manusia yang suka kumpul-kumpul, utamanya ketika ada momen yang bahagia seperti pernikahan, pulang haji dan menyambut bulan suci ramadhan, maka kita pun ikut berbahagia dan senang den

ISTILAH-ISTILAH DOSA DALAM AL QUR'AN

Sering kali ketika kita membaca al Qur'an kita mendapati beberapa kosa kata atau mufrodat yang memiliki kesamaan makna atau sinonim. Padahal kalau kita kaji lebih dalam bisa kita dapati makna dan maksud yang berbeda dari kosa kata tersebut walaupun terjemahan bahasa Indonesia nya sama yakni satu kata DOSA.  Beberapa kosa ya tersebut sebagai berikut 1. إثم   (itsmun)  2. ذنب  (dzanbun)  3. سيئة  (sayyi'atun)  Setidaknya keempat kosakata di atas sering kita dapati dalam al Qur'an dan kali ini akan kita uraia satu persatu  Kata إثم bermakna  ما حاك في صدرك وكرهت أن يطلع عليه الناس Sesuatu yang bergemuruh / membuat tidak nyaman pada hatimu dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahui nya.  Pengertian ini termaktub dalam sebuah hadits dalam kitab hadits al Arbain an Nawawiyyah.  Contoh dari إثم adalah sifat iri, dengki, menyembunyikan ilmu, menyembunyikan kesaksian, buruk sangka dan lainnya. Termasuk paling besarnya إثم adalah menyekutukan Allah SWT dengan selain-N

BIRRUL WALIDAIN

Semua kita pernah menjadi anak. Dan mungkin saat ini kita sudah memiliki anak dan sudah merasakan betapa susah dan beratnya mendidik anak. Mungkin itu juga yang dirasakan oleh kedua orangtua kita dahulu tatkala kita jadi anak.  Mulai masa kehamilan, bagaimana ibu kita dengan sabar dan telaten dan menahan sakitnya mengandung selama 9 bulan lebih. Begitu juga proses persalinan. Pertaruhan antara hidup dan mati seorang mati demi sangat buah hati.  Demikian juga seorang ayah atau bapak. Banting tulang, tak peduli hujan terkadang bercapek capek, berlelah-lelah demi anak istri agar mereka bisa makan dan minum dan istrihat dengan nyenyak, agar anak istrinya bisa juga merasakan hal yang sama sebagaimana juga dimiliki dan dinikmati oleh tetangga.  Maka wajar jika Allah SWT menempatkan kedua orangtua kita setelah Allah SWT. Dalam sebuah ayat yang sangat masyhur berikut ini واعبدوا الله ولاتشركوا به شيئا و بالوالدين احسانا Dan sembahlah Allah dan janganlah kalian menyekutukan-Nya dan

ADAB MEMBACA AL QUR'AN

Kita sama-sama tahu dan paham bahwa al Qur'an adalah kitab suci. Al Qur'an adalah petunjuk hidup bagi kita kaum muslimin dan umat manusia. Diturunkan dari dzat yang Maha suci melalui Malaikat paling agung yakni Jibril as kepada manusia paling agung Nabi Muhammad SAW di malam yang agung yakni malam lailatul Qadr.  Sudah 14 abad lebih al Qur'an hadir di tengah-tengah umat manusia. Sampai saat ini Allah SWT masih menjaga kesucian dan kemurnian al Qur'an. Sebagaimana Allah SWT tegaskan dalam al Qur'an إنا نحن نزلنا الذكر وإنا له لحافظون Maka sebagai muslim kita harus memahami adab-adab dalam membaca al Qur'an. Di antara adab membaca al Qur'an adalah sebagai berikut 1. Ikhlas karena Allah  Membaca al Qur'an harus dilandasi dengan niat yang ikhlas semata karena Allah SWT, mengharap ridho-Nya, dan ampunan-Nya bukan motivasi lain yang bersifat duniawi. Sebagaimana Allah SWT tegaskan dalam al Qur'an لقوله -تعالى-: (وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُ