Dalam tradisi masyarakat Jawa menjelang bulan Ramadhan tepatnya di akhir-akhir bulan Sya'ban, mereka mengadakan acara yang masyhur disebut dengan istilah meggengan.
Apa itu meggengan?
Bagi kita yang dari luar Jawa mungkin kata ini cukup asing di telinga kita. Padahal setiap tahun kita yang masyarakat Jawa mengadakan acara ini.
Secara bahasa kata meggengan bermakna menahan. Kata ini juga semakna dengan kata imsak yang juga bermakna menahan. Kata ini secara istilah mirip dengan kata tarhib atau marhaban yang bermakna menyambut gembira dengan datangnya bulan Ramadhan.
Ada juga yang mengatakan bahwa makna kata meggeng adalah mengagungkan atau memuliakan. Artinya masyarakat memuliakan datangnya bulan suci ramadhan dengan banyak bersyukur kepada Allah SWT. Kesyukuran itu ditandai dengan kegiatan taushiyah dan makan-makan.
Salah satu latar belakang kegiatan meggengan ini adalah upaya masyarakat dalam menyambut bulan Ramadhan dengan cara mulai berlatih menahan diri dari segala hal yang bisa merugikan atau melemahkan diri selama menjalankan puasa Ramadhan.
Dalam tradisi ini juga dilakukan kumpul-kumpul bersama dan makan-makan bersama dan diselingi dengan taushiyah dan ceramah seputar keutamaan bulan suci Ramadhan.
Semua itu merupakan ekspresi keimanan dan kegembiraan dalam rangka menyambut bulan Ramadhan. Maka mulai akhir bulan Sya'ban masyarakat muslim sudah mulai menahan diri dari hal-hal yang merugikan diri agar masuk Ramadhan lebih siap dan semangat lagi dalam melaksanakan shiyam Ramadhan.
Semoga Ramadhan tahun ini lebih baik lagi. Aamiin
Komentar