Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label anak

SEBAB-SEBAB PENYIMPANGAN PADA ANAK

Sebagai orangtua tentu sangat wajar jika kita berharap anak-anak kita tumbuh dengan sehat, menjadi anak yang sukses, bahagia dan juga berbakti kepada kedua orang tuanya. Termasuk berbagai macam harapan positif lainnya yang tertuang dalam impian dan munajat para orang tua.  Namun harapan dan impian tak selamanya selaras dengan kenyataan yang kita temui. Kita dapati anak yang susah diatur, susah dibilangin, atau susah menerima nasehat dan teguran, malas belajar dan lainnya. Namun sebelum para orang tua buru-buru menuduh bahwa anaklah penyebab itu semua, ada baiknya para orang tua untuk bermuhasabah, evaluasi diri. Barangkali faktor penyebabnya ada diri kita semua yang mana selama ini kita belom menyadarinya karena tertutup oleh patron atau pemahaman yang salah bahwa orang tua selalu benar dan anak selalu salah.  Coba kita renungkan beberapa faktor berikut. Jangan-jangan faktor-faktor itu ada pada diri kita. Dan kalau ada pada diri kita, mari kita benahi dan perbaiki diri. Bel

PENDIDIKAN FASE MUROHAQAH

Sebagaimana sudah diulas pada tulisan sebelumnya bahwa fase murohiq adalah fase mendekati masa baligh. Fase ini dianggap sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran. Fase ini disebut mulai tumbuh sejak usia 6 sampai 11 tahun. Dan akan berakhir ketika memasuki usia 21 tahun. Berkaitan dengan istilah ini para ulama menyebutkan bahwa ada istilah lain yang semisal yakni balihg dan usia taklif.  Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh para orang tua ketika putra dan putrinya memasuki fase ini yakni  1. Memberikan pendidikan moral  2. Mulai menghafal al Quran 3. Mengajarkan sholat pada usia 7 tahun 4. Memisah tempat tidur mereka pada usia 10 tahun 5. Memilihkan teman yang baik 6. 

KONSEP ANAK DALAM ISLAM

Kita para orang tua mungkin sudah tidak asing mendengar dan menyebut anak dalam kehidupan kita. Baik bagi mereka yang sudah dikaruniai anak maupun yang masih dalam proses dan usaha memiliki anak.  Islam sebagai ajaran yang sempurna juga memiliki konsep atau istilah tersendiri terkait anak. Baik dalam al Quran maupun hadits Nabi Muhammad SAW bisa kita jumpai kata anak dan yang semisal dengannya.  Dalam tulisan ini akan coba diurai dan dijelaskan terkait beberapa istilah yang berkaitan dengan anak dari sudut pandang pendidikan islam.  1. الولد Kata الولد adalah salah satu kata atau istilah yang umum kita dengar dan kita gunakan. Kata ini biasa diterjemahkan dengan arti "anak". Kata ini memiliki arti sebuah nama bagi sesuatu yang dilahirkan dari manusia ataupun binatang baik laki-laki maupun perempuan, baik besar maupun kecil, baik hidup ataupun mati. Bisa disimpulkan bahwa kata الولد adalah sama dengan المولود  yakni sesuatu yang dilahirkan. Sehingga syarat disebut

ANAK ADALAH KESEMPATAN KEDUA BAGI ORANGTUA

Setiap kita para orangtua mungkin sebagiannya sudah meraih capaian-capain terbaik dalam kehidupannya. Ada yang sudah meraih pekerjaan yang diharapkan, ada yang sudah meraih rumah dan mobil impian dan hal-hal lain yang menjadi impian dan harapan selama hidupnya.  Namun demikian, tidak semua hal bisa diraih dan diwujudkan dalam kehidupan mereka. Seideal dan sesempurna apapun capaian orang tua tetap saja ada yang terlewat dan belom dicapainya. Tentu saja banyak faktor yang melatarbelakanginya. Ada yang karena faktor ekonomi, faktor kesempatan, faktor keadaan dan lain sebagainya.  Salah satu contohnya adalah pekerjaan. Mungkin  ada orang tua yang menginginkan pekerjaan tertentu dengan kriteria tertentu yang ingin dimiliki tapi tidak mampu diwujudkan saat itu yang hal itu disebabkan oleh kesempatan yang belom ada atau kondisi ekonomi yang kurang mendukung saat itu.  Pun demikian juga terkait pendidikan. Orang tua kita dahulu tidak mengenyam pendidikan seperti kita saat ini. Dahu

DAMPAK KESHOLEHAN ORANG TUA TERHADAP ANAK

Anak keturunan yang sholeh dan sholehah adalah dambaan dan harapan semua orang tua. Orang tua yang memahami keberadaan anak sebagai sebuah amanah yang Allah titipkan kepada mereka pasti akan berusaha keras untuk mengantarkan dan mendidik putra putrinya agar menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Berbagai macam upaya dilakukan agar tujuan tersebut terwujud baik dengan memilihkan lembaga pendidikan yang baik berupa sekolah atau madrasah atau pondok pesantren. Namun dari sekian banyak upaya yang dilakukan salah satu faktor penentu atau modal utamanya adalah kesholehan kedua orang tuanya.  Ada satu ungkapan yang menyatakan bahwa pendidikan terbaik adalah keluarga. Kenapa demikian? Karena peletak nilai-nilai dasar pendidikan adalah keluarga. Dan kalau berbicara keluarga maka yang dimaksud adalah bapak, ibu, atau bahkan jika juga harus disebut adalah kakek, nenek, paman dan bibi. Merekalah orang terdekat yang banyak berinteraksi dengan anak ketika masih kecil.  Masa kanak-kanak a

DOA SPESIAL UNTUK ANAK

Setiap pasangan suami istri pasti mendambakan hadirnya buah hati dalam keluarga mereka. Sebab memang itulah salah satu tujuan dari pernikahan yakni memiliki keturunan sebagai pelanjut kedua orang tuanya.  Ada pasangan suami istri yang langsung Allah berikan dan dimudahkan memiliki keturunan. Ada juga yang menunggu cukup lama dan akhirnya Allah karuniakan keturunan. Ada juga yang tak kunjung diberi keturunan bahkan dengan segala macam usaha yang diupayakan untuk hadirnya buah hati.  Hal itu menunjukkan bahwa Allah lah yang Maha pemberi. Manusia hanya bisa berusaha. Sehingga keluarga yang sudah dikaruniai anak maka bersyukur adalah sikap yang paling tepat dan mendidiknya dengan baik dan benar.  Sedangkan bagi yang masih menunggu dengan semua macam usahanya, maka sikap yang paling tepat adalah bersabar dan terus berusaha hingga Allah memberikan keputusan terbaiknya.  Anak adalah titipan atau amanah yang Allah berikan kepada kita. Sebagai orang tua kita memiliki tanggungjawab y

MACAM-MACAM ANAK BERDASARKAN PERMULAANNYA

1. Anak model basmalah Bisa dikatakan bahwa anak model yang pertama ini adalah model terbaik. Jadi mulai dari proses pra-nikah sampai lahirnya si anak selalu diiringi dengan nilai-nilai agama atau selalu diiringi dengan doa-doa.  Semisal mau ibadah selalu diawali dengan basmalah. Pas lahir disyukuri dengan mengadakan acara walimahan dan lain sebagainya.  Artinya si anak bener-bener diharapkan kehadirannya. Dididik dengan baik. Dibimbing dengan sepenuh hati. Bahkan didoakan dengan deraian air mata.  Maka proses-proses ini mungkin akan mengantarkan si anak menjadi anak yang diridhoi Allah SWT.  2. Anak model dilalah Anak juga model anak yang kedua yakni model dilalah. Yakni anak yang tidak diharapkan. Atau istilah lainnya adalah kebobolan. Kondisi ini biasa terjadi pada keluarga yang mungkin melakukan program KB dan dilalah kebobolan.  Model yang kedua ini masih lumayan. Apalagi jika lahir dari orang tua yang cukup baik. Maka walaupun cukup mengejutkan dan mengagetkan tetap s

BERAT DAN MULIANYA MENJADI ORANGTUA

Siapa yang tak bahagia dan bangga tatkala seorang anak menjadi pribadi yang baik, berakhlak yang baik, bertutur kata yang baik dan penuh sopan santun? Pastinya semua orangtua bahagia dan bangga dan penuh syukur kepada Allah atas karunia anak sholeh dan sholehah tersebut.  Siapa yang tak bangga dan bahagia tatkala seorang anak mampu berprestasi di level apapun mulai yang paling rendah sampai yang paling tinggi, mulai dalam negeri hingga luar negeri? Pastinya orangtua yang memiliki anak yang demikian akan bahagia dan bangga sekali  Siapa yang tak bangga dan bahagia tatkala seorang anak mampu menghafal al Quran atau hadits-hadits Nabi Muhammad SAW dengan baik dan fasih? Pastinya semua orangtua akan bangga dan penuh harus dengan karunia semacam itu.  Namun untuk mewujudkan impian dan harapan tersebut bukanlah sesuatu yang mudah dan gampang. Butuh perjuangan keras, biaya yang tidak sedikit, bahkan  butuh ratapan doa dan deraian air mata. Dan termasuk juga kesabaran yang panjang

TANGISAN BATIN SEORANG ANAK

Mungkin semua orang tua mengharapkan anak-anaknya sukses, bahagia dan berkecukupan di kehidupannya yang akan datang. Bahkan mungkin bukan mungkin lagi. Tapi pasti semua orang tua berharap demikian. Sehingga semua orang tua terus berjuang siang dan malam dan tak kenal lelah mencari uang dan biaya lainnya untuk mewujudkan impian tersebut.  Anak-anak disekokahkan dan diberi pendidikan terbaik mulai jenjang PAUD sampai Perguruan tinggi. Bahkan tidak hanya itu. Orang tua juga memberikan pelajaran tambahan seperti les dan privat mata pelajaran tertentu yang semua itu demi kebahagiaan anak-anak nya di masa yang akan datang.  Bahkan terkadang ketika seorang anak tidak manut maka orang tua akan mencak-mencak, marah-marah sambil menunpahkan semua kekesalannya dan kekecewaannya pada si anak. Alasan paling utama pasti semua demi kamu, anak!  Itu versi orangtua. Sudut pandang orang tua.  Bagaimana versi anak?  Bisa jadi anak merasa beruntung karena benar-benar diperjuangkan oleh kedua o