Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label manajemen

PELATIHAN MANAJEMEN MUDHIR PESANTREN TAHFIDZ

Standarisasi PIBT dan Pesantren Tahfiz Jawa Timur  Unggul.  Kalau sudah unggul pasti sudah standar Mandiri Kalau sudah mandiri, pasti sudah standar Catatan penting 1. Wilayah wewenang (wewenang mudhir dan wakil, wewenang, kepala dan wakil, wewenang pengajar dan pengasuh). Misal a. Wewenang mengubah atau merevisi tata tertib pesantren, SOP, dan aturan yang fungsinya mengikat semua orang (guru dan santri)  b. Fungsi adanya struktur adalah adanya pembagian wilayah wewenang. Yang sangat nampak adalah wewenang antara tahfidz dan pengasuh.  c. Overlap wilayah wewenang akan memunculkan chaos dan kekacauan informasi. Si A bilang A. Si B bilang B. Si C bilang C.  Solusinya 1. Rapat adalah wadah dan media mengubah sebuah aturan atau menghapusnya 2. Rapat juga menjadi wadah mengkaji dan menginformasikan ke walisantri terkait perubahan aturan.  3. Rapat adalah memutuskan siapa yang harus bicara dan tidak boleh bicara.  2. Terkait musik yg boleh dan yg tidak boleh.  3. Komunikasi internal dan ekste

BERUSAHA DULU HASIL KEMUDIAN

Dalam berbagai kesempatan sering saya ketemu dengan berbagai macam karakter orang. Ada yang memiliki wawasan yang luas dan pengalaman yang luar biasa. Ada yang hanya jadi pendengar dan irit bicara. Ada juga yang sedang-sedang saja. Banyak lah karakter yang saya temui.  Dalam kesempatan itu saya mencoba untuk selalu mengambil pelajaran penting dari mereka sekecil dan sesedikit apapun. Intinya adalah banyak belajar. Banyak mendengar.  Tapi memang itulah saya. Saya paling tidak bisa hanya jadi pendengar yang baik. Saya suka sekali sharing gagasan dan tukar pikiran. Utamanya yang berkaitan dengan profesi yang saya tekuni atau berita-berita terkini.  Salah satunya adalah terkait perbaikan dalam bidang pendidikan dan pengelolaan pesantren. Selama hampir 15 tahun bergelut dengan urusan pendidikan dan pesantren saya banyak mendapatkan problem yang menurut saya perlu dicarikan solusi penyelesaian nya. 

POHON JATI DAN SENGON

Tulisan ini bukan untuk merendahkan kedua kayu di atas. Tulisan ini hanya untuk mengambil pelajaran dari keduanya.  Dari kecil sampai saat ini kita mungkin sudah pernah melihat dan bahkan memegang pohon jati. Bagi para pengrajin seni ukir, kayu jati adalah bahan yang sangat unggul dan berkualitas tinggi yang mampu bertahan cukup lama.  Kayu jati bisa dibuat berbagai macam seni ukir, peralatan rumah tangga seperti lemari, dipan, dan berbagai macam peralatan lainnya di rumah-rumah. Dan semua itu awet dan tahan lama.  Tahukah kita bahwa pohon jati untuk mencapai garis tengah yang sama butuh waktu 40 tahun. Ya waktu yang cukup lama dan panjang.  Coba kita bandingkan dengan pohon sengon. Untuk mencapai garis tengah yang sama hanya butuh waktu 6 tahun. Jauh banget perbedaannya. Antara 40 tahun versus 6 tahun. Perbedaan waktu ini sangat jauh sekali tapi coba kita lihat hasilnya. Pohon jati menjadi kayu yang mahal dg kualitas tinggi. Sedang pohon sengon menjadi kayu dg kualitas mur

TERLALU PADAT DAN CAPEK

Dalam sebuah pertemuan sebuah tim kerja, salah seorang kawan menyampaikan program kerjanya di layar proyektor. Programnya relatif masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Hanya menambah atau mengurangi program yang sudah ada.  Namun yang membuat saya cukup terkejut adalah padat dan beratnya tugas mereka. Salah seorang mencoba menimpali bahwa ini memang sudah tugas rutin bertahun-tahun alias sudah jadi kebiasaan tahunan.  Ungkapan beliau membuat saya mengajukan usulan "gimana kalau disederhanakan saja program kerjanya?". Dan beliau pun sepakat untuk menyederhanakan programnya. Hanya saja rapatnya selesai sehingga belom ada kepastian apa yang akan dihasilkan besok.  Sebagai bahan renungan, maka ada baiknya jika kita mereview kembali program yang ada dan yang akan diusulkan dan disesuaikan dengan target tahunan.  Misal tahun ini apa targetnya 1. Administrasi lengkap Semisal ditarget administrasi TU apa saja, administrasi kurikulum apa saja, administrasi kesiswaan ap

MENGISI PELATIHAN

Baru-baru ini saya dihubungi oleh kenalan saya. Namanya Bu Rina. Suatu ketika saya pernah mengisi kajian di Majlis Qur'an dimana beliau menjadi pimpinannya.  Sebuah permintaan untuk mengisi pelatihan bagi guru-guru PAI sekota Madiun. Sempat grogi dan tak pede. Tapi di sisi yang lain ini adalah kesempatan. Harus diambil dan dipersiapkan dengan sebaik mungkin.  Akhirnya sebuah pertemuan pun dilaksanakan di kantor Dinas Pendidikan Kota Madiun dan disanalah saya baru paham betapa mereka sangat mendamkan  di kota Madiun melalui lembaga pendidikan yang ada lahir da'i-da'i cilik, pandai Qori'ah dan bisa kaligrafi Arab.  Saya yang alumni pondok merasa betapa sebenarnya masyarakat sangat merindukan hal-hal tersebut. Tentu saja prestasi lainnya juga diinginkan. Namun prestasi seperti akademik audah sering diraih. Mereka pun menginginkan prestasi lain. Khususnya di bidang agama.  Semoga

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN ASRAMA

Secara tak sengaja saya melihat sebuah video yang menjelaskan tentang tugas seorang manajer dimana salah satunya adalah PLANNING.  Bagi sebagian orang kata ini tentu saja sudah tidak asing lagi alias familiar. Arti secara etimologis nya adalah perencanaan yakni merencanakan apa yang akan dilakukan selama waktu tertentu.  Salah satu uraian yang cukup membuat saya terkaget adalah tentang planning itu sendiri dimana sering saya temui baik pada diri saya sendiri ataupun di beberapa rencana kerja beberapa organisasi - masih banyak yang "keliru" dalam menyusun planning.  Kesalahan yang umum terjadi adalah ketidaksinkroninan alias tidak nyambung antara perencanaan dengan tujuan yang ingin dicapai. Jadi asal membuat sebuah perencanaan tanpa terlebih dahulu menetapkan tujuan atau target yang ingin dicapai dari planning tersebut. 

PENGUMUMAN YAYASAN

1. Piket Pegawai. Utamanya terkait dg PPDB 2. Kedinasan baik Diknas maupun Kemenag 3. Penggajian pegawai : sistem payroll - Bank Muamalat 4. Status pegawai dikontrol oleh kepala unit masing-masing. Jika tidak mendukung, maka akan diberikan sanksi 5. 

HUMAN RELATION

Ada banyak cara untuk mempererat ikatan sebuah organisasi. Beberapa hal yang biasa dilakukan adalah gathering atau kumpul-kumpul yang biasanya disertai dengan adanya game.  Namun bisa juga dalam bentuk ARISAN yang tujuannya khusus untuk saling silaturahim antar satu pegawai dengan pegawai lain. Yakni bukan arisan semata. Tapi lebih spesifik untuk ngobrol-ngobrol santai, makan-makan ringan, dan hanya berisi acara informal.  Kegiatan ini bisa diadakan sebulan sekali atau sebulan dua kali. 

TAK KAN BISA SAMA

Pergantian struktur organisasi atau pergantian pucuk pimpinan dalam sebuah organisasi adalah sebuah keniscayaan baik dikarenakan masa jabatan yang habis ataupun karena faktor lainnya seperti meninggal dunia.  Siap atau tidak pastilah orang-orang tertentu yang dianggap mampu membawa perubahan atau perbaikan bagi organisasi adalah orang yang selalu diincar untuk menjadi lokomotif penggerak organisasi.  Pun demikian setiap pimpinan memiliki kekurangannya masing-masing yang dalam menjalankan roda organisasi tidak akan bisa sama persis dengan kepemimpinan  periode atau pimpinan sebelumnya. Selain karena faktor usia, pengalaman dan latar belakang tetap saja banyak hal yang menjadi pembeda dalam menjalankan organisasi.  Sehingga tak elok rasanya jika dibanding-bandingkan. Langkah tepat adalah memberikan masukan dan saran konstruktif agar roda organisasi berjalan dengan baik bahkan meningkat.  Sama halnya dengan hal atau kondisi yang dialami banyak pemimpin muda. Ketika sebuah aman

SALAH TERJEMAH

Sebagai pemimpin, tentu saja kita berharap apa yang kita ingin dan kita sampaikan kepada tim itu dipahami dengan baik dan benar. Sehingga pelaksanaan program untuk meraih target bisa terwujud sesuai rencana. Tentu saja hal ini berkaitan erat dengan masalah komunikasi. Yakni komunikasi antar anggota organisasi. Utamanya komunikasi struktural atau hirarkis.  Kadang tidak semua anggota tim mampu menerjemahkan perkataan pimpinan. Olehnya itu, disinilah pentingnya pimpinan untuk berhati-hati dalam berkata-kata bahkan ketika bercanda sekalipun. Serius atau bercandanya seorang pimpinan dalam berkata-kata justru menyebabkan kesalahpahaman dan salah tafsir atau salah terjemah.  Bagi tim tentu saja konfirmasi adalah jawaban. Sebuah perkataan apakah itu serius atau candaan perlu dikonfirmasi agar tidak terjadi miskomunikasi dan mistafsir.

HIRARKI KEWENANGAN

Secara bahasa hirarki berarti tingkatan. Hirarki kewenangan berarti tingkatan wewenang dalam mengambil dan menetapkan sebuah keputusan.  Dalam sebuah organisasi pasti kita mengenal dan sering mendengar pernyataan "itu bukan wewenang saya". Pernyataan semacam ini merupakan contoh orang yang memahami posisinya dalam hirarki organisasi. Dan sebaliknya orang yang tidak paham akan hirarki kewenangan, maka bisa saja wewenang yang bukan wilayahnya diputuskan tanpa disadari ataupun disadari dan disengaja. 

PRIORITY SCALE

In this life or in our daily job, we often find several problems and duties that we must do it or we must solve it.  Like it or not we have to think how to manage our daily jobs or olve it quickly.  Okey, let's share and map our daily jobs. There is a job that we must do it. Like or not. Like a rest, eat, drink, washing clothes, washing yard of house.  And there is a jobs we can cancel or do it rarely. Like jogging, shopping, travelling. We can do that weekly or moontly or annually.  If we can manage our daily acivities, we will feel happy and relaxed coz not all of jobs or duties are important.  Theres are jobs that is very and most important. And there are a jobs that only important not very or most important.  So, let's try to manage our daily activities 🙏

MASIH KASAR

Orang yang pernah belajar manajemen pasti sudah paham cara mengatur dan mengelola sesuatu baik itu usaha profit maupun nirlaba.  Dengan ilmu manajemennya, orang tsb akan mudah mencapai goal sebuah lembaga atau usahanya. Beda dg orang yg tdk memiliki pemahaman yang baik ttg manajemen, maka bisa saja akan kesulitan mengelola bahkan sebuah usaha kecil sekalipun.  Tapi itu tidak cukup. Menurut saya tidak cukup. Orang yg paham ilmu manajemen masih membutuhkan setidaknya dua ilmu penting lainnya yakni komunikasi dan psikologi.  Mengelola atau mengurus benda hidup seperti manusia tidak melulu butuh ilmu manajemen. Jika ini yg terjadi, maka kemungkinan pendekatannya akan kaku dan harus manut SOP dan TATIB. Pokoknya harus begitu. Gak sesuai SOP atau TATIB, maka melanggar atau dianggap tidak profesional.  Setidaknya inilah ilmu penting yg saya peroleh selama dua hari ini.  Komunikasi penting sekali. Sebab ilmu ini berkaitan dengan cara yg tepat menyampaikan sebuah pesan baik berupa i

TRANSAKSIONAL VERSUS TRANS EMOSIONAL

Dalam dunia organisasi kita sering mendengar istilah kontrak kerja, kontrak perjanjian kerja dan lain sebagainya. Hal itu sudah lumrah. Biasanya kita menerjemahkannya lu kerja segini, maka dapatnya segini. Lu gak masuk, ya potong dong. Seserhananya begitulah model transaksional.  Apa bedanya dengan trans emosional?  Sebenarnya ini hanya istilah buatan sendiri.  Dalam dunia manajemen, istilahnya adalah human relationship.  Okelah model transaksional itu tentu ada kelebihannya. Namun pasti ada kekurangannya juga. Demikian juga dengan human relationship juga ada kelebihannya dan ada juga kekurangannya.  Namun inti dari semua interaksi sosial terletak di human relationship nya. Yakni kemampuan untuk mengikat tim dengan hubungan emosional yang erat.  Bagaimana caranya?  Sebenarnya ini bukan hal sulit.  Sangat sederhana sekali Semisal Sekedar menanyakan kabar anggota tim. Baik kabar keluarganya. Anaknya dan lainnya.  Menanyakan kabar adalah hal biasa. Namun sapaan yg berupa pertanyaan tsb ak

SAYA HARUS BICARA

Sudahkah anda tahu termasuk tipe yang manakah anda? Pendiam atau rame? Kalo saya sih termasuk tipe rame. Gak suka banget sunyi-sunyi kecuali pas tidur 😀 Entah sudah berapa banyak kesalahan dan dosa yang saya perbuat akibat kebanyakan ngomong. Yang pasti saya mohon kepada Allah SWT.  Tapi terkadang ngomong harus dipaksa. Sebab kalau semuanya diem-diem, tentu saja sepi. Apalagi dalam forum resmi yang kadang kita harus bicara dan aktif bukan malah diem dan pasif. Jadi pendengar setia 😀 Tapi ya memang susah ngomong itu. Walaupun juga tetap harus hati-hati kalau ngomong

HATI-HATI NGOMONG

Sebenarnya secara teoritis banyak yang sudah paham tentang teori komunikasi. Namun dalam prakteknya kadang masih sering tidak sesuai dengan teori yang ada. Jadi masih perlu banyak latihan dan praktek.  Lebih-lebih bagi seorang pemimpin, ngomong harus Hati-hati. Kenapa? 

PELAN-PELAN SAJA

Hampir setengah hari saya bersama kawan-kawan rapat hari ini. Lumayan capek juga. Memang hanya duduk saja. Tapi ya mumet juga. Padahal kemaren sudah rapat. Tapi bahas hal lain.  Rapat hari ini sedikit berbeda. Sejak awal saya juga tidak mendesain rapat seperti tadi pagi. Dan memang jarang sekali saya mendesain atau men setting rapat-rapat yang biasa saya dan kawan-kawan lakukan. Mungkin karena saking menumpuknya masalah dan beban yang ada di kepala. Jadi asal jadwal rapat ya udah rapatin apa yang ada di kepala.  Sisi spesialnya dari rapat tadi adalah nasehat dari pembina tentang tahapan dalam melakukan perubahan. Pesan beliau kepada kami agar dalam melakukan perubahan harus dilakukan pelan-pelan, bertahap dan halus.  Nasehat ini cukup menyentak diri saya pribadi. Secara saya termasuk tipe orang yang gak suka bertele-tele 😀 Maunya cepat tercapai, cepat selesai dan cepat istirahat juga 😀 Tapi nasehat ini benar-benar membuat saya seperti terbangun dari tidur saya.  Memang se

LEBIH DARI SEKEDAR

Ada banyak faktor yang bisa mengantarkan seseorang ataupun sebuah organisasi dalam mencapai kesuksesan. Faktor-faktor dasar tentu juga merupakan hal yang bisa membantu pencapaian tersebut. Semisal pengetahuan tentang usaha yang sedang dijalani. Strategi yang digunakan dalam meraih sukses dan lain sebagainya.  Namun usaha bukan semata masalah pengetahuan atau strategi. Ada hal yang lebih penting dari keduanya yakni masalah spiritual.  Masalah spiritual bukan juga sekedar doa atau ritual. Namun lebih kepada keyakinan bahwa ada Allah yang mengatur segala sesuatu bisa berjalan atau tidak.  Maka seyogyanya dalam menjalankan sebuah usaha, utamakan Allah. Nomor satukan Allah agar Allah berkenan memberikan pertolongan dan perlindungan-Nya atas usaha yang sedang dijalankan.