Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Hidayatullah

KEPEMIMPINAN ISLAM

Kalau bukan karena sistematika wahyu, maka Hidayatullah ini tidak perlu ada.  Jadi apa muatan yang sangat besar dalam sistematika wahyu? Yg pokok adalah adanya kepemimpinan dan gerakan.  Kedua istilah ini sudah tertuang dalam jatidiri Hidayatullah yakni Imamah Jemaah dan al harokah al jihadiyyah al islamiyyah.  Kepemimpinan pertama kali muncul ketika ayat pertama yakni al Al aq.  Ketika ayat ini tersampaikan kepada Siti Khadijah, maka beliau langsung mematuhi perintah Nabi SAW.  Ketika ayat ini tersampaikan kepada Sayyidina ali, maka beliau langsung mematuhi perintah Nabi SAW Ketika ayat ini tersampaikan kepada Sayyidina Abu Bakar, maka beliau langsung mematuhi perintah Nabi SAW.  Kepemimpinan itu adalah sunnatullah. Sebagaimana jemaah juga merupakan sunnatullah.  Seprimitif apapun sebuah komunitas pasti punya pemimpin.  Sunnatullahnya manusia adalah berjemaah dan ber kepemimpinan.  Ada catatan penting terkait dengan 2 istilah yg termaktub dalam al Quran yakni 1. Nabi Ishak

BIARLAH KEIMANAN BEKERJA SEBAGAIMANA MESTINYA

Taujih Bapak Pemimpin Hidayatullah Pada Halaqah Kubro Hidayatullah Jatim Ahad, 25 September 2022 M.. Al Hamdulillah kita bertemu karena dorongan keimanan. Keimanan itulah kenikmatan tertinggi yang diberikan oleh Allah. Hanya dikaruniakan kepada hamba yang dicintainya. Sekalipun kita tidak memiliki apa-apa tetapi ada iman, kita memiliki segala-galanya. Sebaliknya jika kita menggenggam dunia dan seisinya tanpa, sesungguhnya kita manusia termiskin. Kebahagiaan yang luar biasa bisa membersamai 300 kader halaqah wustha Hidayatullah Jawa Timur. Setelah hadir disini, ternyata yang di lapangan ini sekitar 5000 orang. Yang paling memberikan harapan, tidak sampai 100 orang yang sudah usia tua. Ada secercah harapan lahir pelanjut-pelanjut perjuangan. Yang tertua disini mungkin saya karena 2023 nanti saya sudah berumur 70 tahun. Saya berkiprah di dunia dakwah sejak umur 10 tahun. Saya pernah ke Malang ini di jalan Flores. Di Surabaya saya pernah di Ampel tahun 1970. Di Yogya dan Solo m

TAUSHIYAH PIMPINAN UMUM HIDAYATULLAH

Kesimpulan taushiyah Bapak Pimpinan  Umum Hidayatullah dalam acara tarhib Ramadhan 1443 H 1. Mengatur benda - manajemen by head or lead by head. Seperti adanya struktur organisasi, Tupoksi, SOP,  jadwal dan lain-lain 2. Mengatur manusia - manajemen by heart. Karena manusia penuh dengan rahasia, memiliki ruh dan perasaan, maka harus memimpin dengan hati. Lead by heart.  Memimpin dengan hati diuraikan dalam bentuk diskusi informal, silaturahim, makan-makan bareng, berhalaqoh, muhasabah bersama.  3. Sehingga sadari positioning diri sebagai pemimpin. Sadari kekurangan diri sebagai hamba Allah swt.  4. Saya bermujahadah seberat-beratnya, sekeras-kerasnya untuk melahirkan pemimpin umat Islam.  5. وما لنا أن لا نتوكل على الله وقد هدانا سبلنا ولنصبرن على ما آذيتمونا Allah memberikan ketahanan dan kesabaran atas tantangan dan rintangan yang dihadapi. Maka pergilah kamu baik sukarela ataupun terpaksa.  6. 

URGENSI MANHAJ

Setiap lembaga perjuangan pasti ada pendirinya. Jamak tabligh didirikan oleh Syeikh Muhammad Ilyas Kndahlawi. NU didirikan oleh KH. Hasyim Asyari. MD didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan.  Setiap pendiri memiliki batas waktu alias dibatasi oleh kematian. Maka agar sebuah perjuangan terus eksis maka diperlukan ideologi yang dijadikan manhaj.  Ciri-ciri manhaj 1. Memiliki visi dan misi 2. Memiliki program dalam rangka mewujudkan visi.  Manhaj Hidayatullah adalah sistematika Wahyu.  1. Manhaj ini bersifat rabbani. Karena didasarkan pada al Quran dan As Sunnah.  2. SW juga bersifat tadarruj atau bertahap dan sistematis.  3. Komprehensif dan menyeluruh.  SW ini menyeluruh. Salafi hanya fokus pada masalah akidah. NU fokus pada spiritul. Jamak tabligh fokus dakwah. Sedangkan SW mencakup semua aspek tersebut.  4. 

MENJADI PRIBADI HEBAT

Sabtu kemaren tepatnya tanggal 30 Juli 2021, saya diminta oleh MUSHIDA Kota Madiun untuk menyampaikan materi pengantar sistematika wahyu atau yang dikenal dengan SW di hadapan jemaah dan anggota MUSHIDA yang bertempat di masjid Aqshol Madinah Madiun.  Sepekan sebelumnya Bagian Departemen Pengkaderan sudah terlebih dahulu menghubungi saya untuk menyampaikan materi tersebut. Sempat saya meminta untuk mencari pemateri yang lain yang menurut saya lebih kompeten dan lebih pantas. Karena secara struktural dan pengalaman lebih lama 'masa perjuangannya' dibanding saya yang masih masuk kategori 'anak kemaren sore'.  Alasan saya bukan itu sebenarnya. Jika sekedar menyampaikan konsep SW secara sederhana insha Allah saya masih mampu dan berani. Namun ada hal yang menurut saya lebih 'serius' dari sekedar konsep yakni praktek.  Karena mereka maunya saya yang mengisi akhirnya saya pun iyakan dan setuju. Saya pun mencoba untuk membuat materi dalam bentuk power point