Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2023

SEJARAH YAHUDI

Siapakah Yahudi? Dan siapakah Israel atau Bani Israel.  Israel adalah nama lain dari nabi Ya'qub as. Beliau sendiri adalah keturunan nabi Ishak as. Maka disebut bani Israel berarti anak keturunan Nabi Ya'qub as yang berjumlah 12 bersaudara. Dan salah satu dari ke 12 bersaudara tersebut adalah Yahuda. 

DISKUSI SERIUS DENGAN TIGA GELAS KOPI

Lima tahun lamanya saya meninggalkan Gunung Tembak Balikpapan Kalimantan Timur setelah 11 tahun belajar mengabdi dan memberikan kontribusi ala kadarnya, saya pun berkesempatan untuk berkunjung kembali ke Gunung Tembak Balikpapan dalam acara SILATNAS yang diadakan setiap 5 tahun sekali.  Berbagai acara diselenggarakan mulai menghadirkan tokoh nasional, para cendekiawan dan berbagai acara hiburan lainnya. Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari yakni mulai kamis sampai ahad. Dan hari ini saya pun harus kembali ke Jawa Timur tepatnya Kota Madiun.  Salah satu hal yang sangat berkesan adalah salah satu diskusi yang kami sempatkan di hari terakhir bersama kawan-kawan seperjuangan di Gunung tembak. Sambil sarapan pagi dan minum kopi Gula Aren yang tak terasa sampai menghabiskan tiga gelas kopi.  Tiga gelas kopi menemani diskusi kami yang juga disertai hujan pagi yang cukup deras. Mulai persoalan manajemen, tatakelola pesantren hingga diskusi khas para lelaki jika berkumpul dengan b

KEPEMIMPINAN ISLAM

Kalau bukan karena sistematika wahyu, maka Hidayatullah ini tidak perlu ada.  Jadi apa muatan yang sangat besar dalam sistematika wahyu? Yg pokok adalah adanya kepemimpinan dan gerakan.  Kedua istilah ini sudah tertuang dalam jatidiri Hidayatullah yakni Imamah Jemaah dan al harokah al jihadiyyah al islamiyyah.  Kepemimpinan pertama kali muncul ketika ayat pertama yakni al Al aq.  Ketika ayat ini tersampaikan kepada Siti Khadijah, maka beliau langsung mematuhi perintah Nabi SAW.  Ketika ayat ini tersampaikan kepada Sayyidina ali, maka beliau langsung mematuhi perintah Nabi SAW Ketika ayat ini tersampaikan kepada Sayyidina Abu Bakar, maka beliau langsung mematuhi perintah Nabi SAW.  Kepemimpinan itu adalah sunnatullah. Sebagaimana jemaah juga merupakan sunnatullah.  Seprimitif apapun sebuah komunitas pasti punya pemimpin.  Sunnatullahnya manusia adalah berjemaah dan ber kepemimpinan.  Ada catatan penting terkait dengan 2 istilah yg termaktub dalam al Quran yakni 1. Nabi Ishak

ALUMNI STAIL SURABAYA

Masuk pada hari kedua dari perhelatan Silatnas di Hidayatullah Balikpapan yakni Jum'at, 24 November 2023, sejumlah alumni yang memang sudah banyak berkiprah di berbagai amal usaha lembaga berkumpul dan mengadakan reuni akbar. Kami semua yang berkumpul pagi ini adalah alumni STAI Lukman al Hakim Surabaya yang sudah banyak menelorkan alumni yang sudah diterjunkan ke pelosok Nusantara.  Dalam sambutannya ketua IKA STAIL menyampaikan sebuah joke yang cukup menggelitik bagi kami yang mendengarnya. Hal itu berbunyi "tanpa alumni, STAIL tidak ada. Bukan sebaliknya yakni " STAIL ada karena ada ALUMNI. Tentu saja itu hanya sekedar joke yang jika bisa direspons secara serius. Bahwa keberadaan alumni sangatlah penting bagi keberlangsungan STAIL ke depan. Termasuk manfaat bagi nilai akreditasi STAIL ke depannya.  Selain berkaitan dengan kedua hal di atas, alumni merupakan sebuah kekuatan atau mesin pencetak SDM yang memiliki integritas dan kompetensi. 

SPIRIT ANGKA 12

Pagi ini kegiatan silatnas diawali dengan berhalaqoh atau melingkar. Berjumlah sekitar 12 orang per halaqoh. Maka ada stressing penting terkait dengan angka 12. 1. Angka 12 merupakan jumlah al Hawariyyun yakni sahabat setiap yang menemani dan menolong Nabi Isa as 2. Angka 12 merupakan jumlah suku bagi Israil sebagaimana jumlah mata air yang muncul setelah Nabi Musa as memukul sebuah batu dan keluarlah 12 sumber mata air 3. Mus'ab bin Umair adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang ditugaskan sebagai Duta Quran di Kota Madinah. Di sana, beliau membuat halaqoh yng jumlahnya juga sebanyak 12 orang.  Ada apa dengan angka 12 ? 

LIMA TAHUN YANG LALU

Hari ini saya bersama beberapa teman dari Jawa Timur berkesempatan untuk menghadiri sebuah acara lima tahunan di Pusat Hidayatullah Balikpapan Kalimantan Timur. Acara yang dikemas dengan Nama SILATNAS atau silaturahim Nasional yang dihadiri oleh sebuah kader dan simpatisan Hidayatullah se Indonesia.  Tepat 5 tahun saya meninggalkan tempat tugas saya yang pertama ini. 11 tahun saya bertugas di Hidayatullah pusat ini dan tahun 2018 saya pun pindah tugas ke Jawa Timur. Dan tepat tahun ini yakni tahun 2023 saya berkesempatan untuk berkunjung kembali ke gunung tembak Balikpapan.  Awalnya saya tidak ingin ikut dan hadir dalam perhelatan acara ini. Cukup sulit menemukan alasan penguat untuk sekedar bisa hadir di acara ini.  Kalau hanya karena faktor saudara atau keluarga, mungkin bisa cukup dengan Whatsapp atau video call dan media lainnya. Kalau hanya karena faktor teman, hal itu juga masih bisa dilakukan dengan media sosial. Hingga menjelang keberangkatan saya masih belom menemu

JANGAN BANDINGKAN ANAK DENGAN ANAK LAIN

Oleh: Amir Abdullah Semua orang tua pasti berharap dan berdoa agar anaknya sukses ketika mereka sudah dewasa nanti. Baik orang tua yang tergolong the have maupun orang tua yang tergolong biasa saja. Keduanya menginginkan anaknya sukses nantinya. Maka wajar jika orang tua berjuang, bekerja tak kenal lelah, siang malam cari uang, semuanya untuk kesuksesan anaknya nanti.  Namun terkadang niatan baik tak selalu beriringan dengan kenyataan yang diharapkan. Dari sisi orang tua sudah melakukan upaya-upaya namun dari sisi anak belom menunjukkan tanda-tanda bahwa si anak akan sukses. Maka menyikapi kondisi tersebut tentu saja ada orang tua yang sabar. Namun ada juga yang emosi dan meluapkan kata-kata yang justru berdampak buruk pada tumbuh kembang anak.  Hal yang biasa kita temukan di sekitar kita bahkan mungkin pada diri kita sebagai orang tua adalah melakukan pembandingan anak kita dengan anak orang lain. Biasanya pembandingan ini pada hal yang sifatnya berupa prestasi. Si A berpr

DOA SPESIAL UNTUK ANAK

Setiap pasangan suami istri pasti mendambakan hadirnya buah hati dalam keluarga mereka. Sebab memang itulah salah satu tujuan dari pernikahan yakni memiliki keturunan sebagai pelanjut kedua orang tuanya.  Ada pasangan suami istri yang langsung Allah berikan dan dimudahkan memiliki keturunan. Ada juga yang menunggu cukup lama dan akhirnya Allah karuniakan keturunan. Ada juga yang tak kunjung diberi keturunan bahkan dengan segala macam usaha yang diupayakan untuk hadirnya buah hati.  Hal itu menunjukkan bahwa Allah lah yang Maha pemberi. Manusia hanya bisa berusaha. Sehingga keluarga yang sudah dikaruniai anak maka bersyukur adalah sikap yang paling tepat dan mendidiknya dengan baik dan benar.  Sedangkan bagi yang masih menunggu dengan semua macam usahanya, maka sikap yang paling tepat adalah bersabar dan terus berusaha hingga Allah memberikan keputusan terbaiknya.  Anak adalah titipan atau amanah yang Allah berikan kepada kita. Sebagai orang tua kita memiliki tanggungjawab y

MANDIRI PASCA MENIKAH

Masih segar di ingatan dan benak kita semua. Baru-baru ini sebuah peristiwa yang miris dan menyayat hati tersebar luas di media sosial. Seorang bapak mertua yang tega menghabisi nyawa menantunya yang sedang hamil 7 bulan. Walaupun hingga saat ini belum diketahui secara pasti motif peristiwa tersebut. Dugaan kuatnya adalah si bapak mertua ingin meruda paksa menantunya.  Ada sebuah pelajaran penting yang harus kita ambil dari peristiwa tersebut. Bahwa setelah menikah memang kita berusaha agar bisa mandiri  dan memisahkan diri dari rumah orang tua atau rumah mertua. Memang ini adalah kondisi ideal. Dan harus kita upayakan betul. Bahkan jika harus ngontrak atau ngekost. Yang penting bisa mandiri. Membangun rumah tangga berdua bersama suami atau istri.  Sebagaimana sudah banyak dijelaskan dan diuraikan di berbagai kesempatan bahwa tugas seorang suami yang pokok itu ada lima hal yakni memberikan sandang, pangan, papan, kasih sayang, dan pendidikan.  Memang realita yang kita temui