Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label pengasuh

SETENGAH MANDIRI

Selepas jam 10 pagi, saya menghadiri undangan rapat di sebuah lembaga pendidikan di kota Madiun. Dan memang hampir setiap hari selalu ada saja undangan rapat baik internal maupun eksternal.  Salah satu problem yang sedang dibahas adalah terkait dengan salah satu tujuan pendidikan yakni mencapai kemandirian. Dan aspek kemandirian ini termasuk salah satu tema yang tak kunjung habis dikaji dan dibahas. Selalu bermunculan problema di kalangan remaja yang erat kaitannya dengan kemandirian. Lebih-lebih di kalangan remaja zaman ini.  Ada dua orang anak yang menjadi pembahasan kali ini dimana keduanya mengalami problem kemandiriannya. Makanya tulisan ini saya kasih judul setengah mandiri.  Dari beberapa penjelasan oleh beberapa guru didapati beberapa ciri yang mengarah pada sikap setengah mandiri alias sudah mandiri tapi belum sempurna. Diantaranya adalah  1. Cari perhatian / caper Sebenarnya bukan hal yang keliru jika seorang anak mencari perhatian kedua orang tuanya ataupun gurun

DUA MACAM PENGASUH

Dalam sebuah kegiatan Kepesantrenan yang diadakan di Pasuruan, salah seorang pemateri memberikan penjelasan terkait kriteria pengasuh Pondok Pesantren yang baik. Diantara kriteria itu adalah sebagai berikut 1. Komunikatif yakni mampu mengkomunikasikan, menyampaikan dan menjelaskan progres dan perkembangan santri 2. Berpenampilan menarik yakni harus rapih, bersih dan harum.  3. Selalu berpandangan positif kepada santri 4. Berhati-hati dalam memilih kata-kata atau berbicara.  Itulah kriteria pengasuh yang sempat beliau jelaskan kepada para peserta yang disambut dengan kerutan dahi. Kenapa? Karena memang untuk memenuhi kriteria tersebut bukan hal yang mudah. Setidaknya ada beberapa alasan. Diantaranya  1. Karakter santri yang variatif Bervariasinya karakter santri tentu sesuatu yang lumrah. Sebab mereka mondok atau mendapatkan pendidikan bukan dari Nol. Mereka sudah mendapatkan pendidikan  dari kedua orang tuanya, guru-guru di TK dan SD nya.  Maka menghadapi berbagai macam kar

SETAHUN JADI KIAI Bag. 3

Pada tulisan kali ini dengan topik "Menjadi Kiai Setahuh" saya akan mengulas salah satu nilai penting yang seyogyanya ada di sebuah Pesantren yakni kitab kuning. Semua pesantren Salafiyah pasti dalam proses pembelajarannya menggunakan kitab-kitab standar yang juga sudah menjadi tradisi turun temurun.  Beda pesantren Salafiyah dengan pesantren Modern. Kebanyakan pesantren Modern tidak fokus pada ilmu-ilmu alat dan fikih semata. Bahasa Arab lebih kepada skill komunikasi praktis dari pada pendalaman ilmu alat. 

SETAHUN JADI KIAI Bag. 2

Pada tulisan kedua dari judul "Setahun Jadi Kiai" kali ini saya akan menguraikan dari sisi komunikasi. Komunikasi yang dimaksud di sini adalah komunikasi antar pengasuh, komunikasi antara pengasuh dengan santri dan komunikasi antara pengasuh dengan wali santri.  Memang tak dapat dipungkiri bahwa urusan komunikasi merupakan urusan yang sangat urgen. Seurgen kebutuhan manusia terhadap sandang, pangan, papan, kuota dan jalan. Artinya tidak ada orang yang tidak butuh terhadap semua hal tersebut. Bisa dibayangkan di zaman saat ini orang yang tidak punya HP atau kuota betapa sangat tersiksa hidupnya.  Terkait dengan komunikasi antar santri. Maka di sini bisa dipetakan beberapa hal sebagai berikut KOMUNIKASI ANTAR SANTRI 1. Karakter yang bervariasi Pondok manapun, besar atau kecil atau baru ada sekalipun akan menghadapi realita ini yakni karakter dan watak santri yang berbeda-beda. Sangat variatif sekali.  Maka menghadapi antara satu dengan santri lainnya diperlukan pend

SAMBUTAN KETUA DPW

1. Majlis ilmu karena kita datang untuk belajar 2. Pengasuh - Pejuang dalam kesunyian. Kalau santri berprestasi, maka tidak ada tepuk tangan. Kalo ada masalah, maka menjadi pihak yang paling disalahkan. 3. Jadi pengasuh harus bersih dan harum dan suara yang menyejukkan telinga. 4. Kerjanya malam-malam. Tidak ada batas waktu.  5. Pengasuh memegang peranan penting dalam mengkader santri. 6. Hidayatullah sudah kadung menyatakan diri bahwa kita siap dan mampu mendidik santri menjadi lebih baik lagi. 7. Maraknya kekerasan yang berujung di Penjara. Ada pengasuh yang sampai membakar santri di Jawa Tengah dan beberapa pesantren lainnya di Tanah Air. 8. Orangtua saat ini berubah khususnya dalam pemahaman pondok. 9. Sekitar 5 tahunan ini banyak orangtua yg senang jika anaknya mondok. Mondok itu keren. Maka hal ini harus segera direspon agar semangat ini tetap terjaga. 10. Terjadi gang gangan antar santri. 11. Mengasuh adalah pekerjaan utama. 12. Pengasuh jangan dikasih macam-macam tu