Ada banyak hal yang berkaitan dengan konsep kepemimpinan yang sering kita baca dan sering kita dengar. Sederhananya seseorang bisa memimpin jika urusan dirinya sendiri sudah selesai. Contoh : urusan kejujuran. Pada dirinya sendiri kejujuran itu sudah tuntas. Maka pantas untuk menjadi pemimpin. Sebab dirinya sudah jujur, maka dia bisa menyuruh dan mengajak orang lain untuk berperilaku jujur bahkan menegur serta meluruskan orang yang suka berbohong. Demikian juga menjadi guru. Guru itu digugu dan ditiru. Maka semua urusan moral dan tatakrama, pada diri orang yang ingin jadi guru, itu semua sudah harus selesai dan tuntas. Maka bagaimana bisa menjadi guru jika perilakunya belom tuntas. Akhlaknya belom tuntas. Keilmuannya juga belom tuntas. Maka untuk menjadi pemimpin atau guru atau apapun yang sifatnya memberi manfaat kepada orang lain, maka segala hal yang berhubungan dengan dirinya sendiri sudah harus tuntas. Maka akan sangat berat mengurus orang lain, ...
Blog ini berisi tentang Ide, Gagasan dan Pemikiran Pendidikan dan Pendidikan Pondok Pesantren