Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label tarhib ramadhan

MARHABAN YAA RAMADHAN

Tarhib atau marhaban adalah dua kata yang sering kita dengar ketika kita memasuki bulan suci ramadhan. Dua kata ini memiliki akar kata yang sama yakni menyambut.  Memasuki bulan suci ramadhan kita perlu menyiapkan diri lahir dan batin. Secara lahir kita menyiapkan fisik kita dengan menjaga kesehatan badan. Menjaga dan menyiapkan diri di bulan  Ada dua kata terkait puasa 1. Shiyam - lahir dan batin. Yang ditahan  adalah perbuatan lahir dan batin.  Ada sebuah peringatan dari Nabi Muhammad SAW yakni كم من صائم ليس له من صيامه إلا الجوع والعطش Betapa banyak orang yang berpuasa namun tidak dapat apa-apa kecuali lapar dan dahaga.  2. Shauman - tidak lahir batin. Yang ditahan hanya lahir saja. Yakni tidak berbicara.  Kata ramadhan Ramadha = pembakarsn. Penghapusan dosa-dosa. Alif nun menunjukkan makna sangat banyak. Sangat banyak sekali ampunan  dosa bagi orang yang beriman bulan suci ramadhan.  Kata ramadhan banyak yg semisal dengannya seperti gbufron, hamdan.  Perbedaan Ampun da

TAUSHIYAH PIMPINAN UMUM HIDAYATULLAH

Kesimpulan taushiyah Bapak Pimpinan  Umum Hidayatullah dalam acara tarhib Ramadhan 1443 H 1. Mengatur benda - manajemen by head or lead by head. Seperti adanya struktur organisasi, Tupoksi, SOP,  jadwal dan lain-lain 2. Mengatur manusia - manajemen by heart. Karena manusia penuh dengan rahasia, memiliki ruh dan perasaan, maka harus memimpin dengan hati. Lead by heart.  Memimpin dengan hati diuraikan dalam bentuk diskusi informal, silaturahim, makan-makan bareng, berhalaqoh, muhasabah bersama.  3. Sehingga sadari positioning diri sebagai pemimpin. Sadari kekurangan diri sebagai hamba Allah swt.  4. Saya bermujahadah seberat-beratnya, sekeras-kerasnya untuk melahirkan pemimpin umat Islam.  5. وما لنا أن لا نتوكل على الله وقد هدانا سبلنا ولنصبرن على ما آذيتمونا Allah memberikan ketahanan dan kesabaran atas tantangan dan rintangan yang dihadapi. Maka pergilah kamu baik sukarela ataupun terpaksa.  6. 

NEMPEL KEPADA ORANG MULIA

Ada sebuah kisah yang dijelaskan oleh Gus Baha' dalam sebuah ceramah beliau bahwa suatu ketika Nabi Isa AS berjalan bersama para Hawariyyun. Mereka adalah para sahabat setia beliau AS.  Tatkala mereka berjalan, awan menaungi mereka karena kemuliaan dan keshalehan mereka. Sehingga peristiwa ini membuat kagum seorang preman yang terlihat tidak sholeh dan membuat risih salah seorang sahabat Nabi Isa as yang berada di baris paling belakang.  Kontan, saat itu juga Allah SWT menurunkan firman-Nya kepada Nabi Isa as yang menjelaskan bahwa Allah SWT mengangkat derajat si Preman karena kagum dan senang dengan orang-orang sholeh dan menurunkan derajat salah seorang hawariyyun yang menganggap remeh dan hina si preman.  Dalam hidup kita terkadang kita pun juga sering melihat dan berinteraksi dengan orang-orang yang menurut pandangan sebagian kita tidak baik. Entah dari sisi perilaku, cara berpakaian, cara berbicara. Dan terkadang kita pun memandang sebelah mata orang-orang yang dem

RAMADHAN SEBAGAI MADRASAH

Rasulullah  shallallahu’alaihi wasallam menyebut Ramadhan sebagai madrasah (wahana pendidikan). Berarti harus ada kurikulumnya.  Dalam kurikulum ada tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Tapi kita batasi pembicaraan pada tujuan. Tujuan pendidikan adalah terjadinya perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku sebagai produk dari pendidikan puasa itu dalam bahasa Al-Qur`an (Al-Baqarah: 183) dirumuskan dan dipadatkan dalam satu kata   tattaqun   (kalian bertakwa).  Digunakannya verba  tattaqun  dan bukan nomina  muttaqun  menunjukkan bahwa takwa adalah sebuah proses yang dinamis dan tidak pernah berhenti sepanjang hidup. Ijazah lulusan madrasah Ramadhan tidak diberikan oleh lembaga apapun dalam secarik kertas atau gelar, tapi diberikan oleh masyarakat setelah melihat sikap dan tingkah lakunya. Jika  tattaqun  diandaikan sebagai kompetensi inti (KI), maka perlu dijabarkan dalam kompetensi dasar (KD). KI  tattaqun  sebagai produk dari ibadah puasa itu bisa dijabarkan menjadi b