Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Manajemen Diri

SEPUTAR KATA HIJRAH

Akhir tahun Hijriah yakni bulan Dzulhijjah adalah moment penting untuk melakukan muhasabah atau evaluasi baik level pribadi, keluarga, komunitas maupun organisasi dan jemaah. Untuk selanjutnya merumuskan langkah-langkah strategis yang akan dilakukan  untuk menyongsong tahun baru atau waktu yang akan datang.  Bagi kaum muslimin bulan Dzulhijjah adalah moment untuk melakukan muhasabah itu dan untuk selanjutnya merumuskan langkah-langkah yang akan diupayakan oleh kaum muslimin untuk mengubah kondisi ke arah yang lebih baik.  Tema-tema yang berkaitan dengan perubahan diri atau organisasi banyak tersebar dalam al Qur'an. Ada satu kata atau kalimat dalam istilah ilmu Nahwunya yakni kata hijrah. Kata ini berasal dari susunan huruf ه، ج، ر. Dan dari kata ini muncul beberapa kosakata baru dengan makna baru yang tentunya berkaitan dengan kata hijrah itu sendiri.  1. Kata مهاجرين dan مهاجرات Dua kata di atas sudah sering kita dengar dan kita baca. Apalagi jika membahas tema perjua

PERBAIKI PEKARANGANMU

Seperti biasa selepas sholat maghrib saya biasa mampir di kantor resepsionis kampus PPTQ Hidayatullah Madiun Jiwan. Selain untuk mengecek kondisi atau sekedar mendapatkan laporan terkadang saya mengobrol dengan petugas resepsionis yang saat itu bertugas adalah mas Rofiq.  Banyak hal yang kami diskusikan. Mulai dari obrolan ngalor ngidul sampai dengan urusan yang cukup serius dan penting. Mulai urusan pribadi sampai urusan pesantren. Bisa dikatakan obrolan ringan sekedar mengisi waktu.  Seperti biasa saya memang banyak bicara seputar visi lembaga ke depan. Sempat saya sampaikan ke beliau bahwa tugas seorang pemimpin itu berat. Pemimpin itu seorang pemimpi yakni bermimpi tentang harapan masa depan terkait hal-hal yang berhubungan dengan pesantren Darul Madinah tempat saya mengabdi.  Salah satu hal penting yang saya coba renungi dari refleksi beliau terkait perkembangan lembaga adalah ketika beliau menyampaikan sebuah pernyataan bahwa Allah itu memberi atau mengamanahkan santr

BIKIN EMOSI

Gimana rasanya mengajar anak-anak TPA atau TPQ? Bagi sebagian guru tentu ada yang merasakan hal yg menyenangkan. Makanya notabene yang jadi guru TPQ atau TPA adalah ibu-ibu atau mbak-mbak. Saya pun belom bisa menyimpulkan apakah perempuan ditakdirkan memiliki kesabaran yang lebih hebat dari laki-laki. Tapi memang fakta bahwa jarang sekali laki-laki yang mau jadi guru TPA atau TPQ atau sejenisnya lah.