Akhir tahun Hijriah yakni bulan Dzulhijjah adalah moment penting untuk melakukan muhasabah atau evaluasi baik level pribadi, keluarga, komunitas maupun organisasi dan jemaah. Untuk selanjutnya merumuskan langkah-langkah strategis yang akan dilakukan untuk menyongsong tahun baru atau waktu yang akan datang.
Bagi kaum muslimin bulan Dzulhijjah adalah moment untuk melakukan muhasabah itu dan untuk selanjutnya merumuskan langkah-langkah yang akan diupayakan oleh kaum muslimin untuk mengubah kondisi ke arah yang lebih baik.
Tema-tema yang berkaitan dengan perubahan diri atau organisasi banyak tersebar dalam al Qur'an. Ada satu kata atau kalimat dalam istilah ilmu Nahwunya yakni kata hijrah. Kata ini berasal dari susunan huruf ه، ج، ر. Dan dari kata ini muncul beberapa kosakata baru dengan makna baru yang tentunya berkaitan dengan kata hijrah itu sendiri.
1. Kata مهاجرين dan مهاجرات
Dua kata di atas sudah sering kita dengar dan kita baca. Apalagi jika membahas tema perjuangan dan dakwah Nabi SAW di kota Mekkah dimana para sahabat yang beriman baik dari kalangan laki-laki maupun perempuan disebut dengan muhajirin (مهاجرين ).
Disebut muhajirin karena mereka adalah orang-orang yang ikut hijrah atau pindah bersama Mabi SAW dari Mekkah ke Yatsrib atau MadinahMadinah dan mereka tetap beriman kepada Kerasulan Nabi Muhammad SAW. Hanya saja dari kedua kata tersebut yang paling populer adalah kata muhajirin bukan muhajirat. Walaupun keduanya sama-sama ikut pindah ke Madinah mengikuti Nabi Muhammad SAW.
2. Kata هاجر dan يهاجر
Kata ini adalah kata turunan dari kata هجر yang ikut wazan فاعل yang fungsi utamanya adalah bermakna saling (المشاركة بين اثنين ). Sighat kata ini adalah fiil mudhori' yang bermakna continuous atau terus menerus.
Kata ini lumayan banyak dalam al Quran. Selain banyak, kata ini sering beriringan dengan kata جاهد yang bermakna sungguh-sungguh dan bersabar. Dengan ketiga bekal tersebut maka Allah SWT akan memberikan karunia atau nikmat yang banyak dan berlimpah kepada mereka yang hijrah, bersungguh-sungguh dan bersabar dalam memperjuangkan agama Allah SWT.
3. Kata اهجر / uhjur
Kata ini juga turunan dari kata hijrah. Sighatnya adalah fiil amr yang bermakna perintah. Sepengetahuan saya ada tiga kata yang berkaitan dengan kata اهجر sebagai berikut
a. Sikap menahan diri
Terkait hal ini kita bisa membaca dan mengkajinya dalam al Quran surah al Muzzammil sbb
واهجرهم هجرا جميلا
Artinya: dan tinggalkanlah mereka dengan cara yang baik.
Dalam tafsir as-Sa'dy dijelaskan agar Nabi SAW menjauhi atau meninggalkan mereka yang mendustakan risalah beliau SAW dengan cara yang baik. Sebab saat periode Mekkah Nabi SAW dan kaum muslimin dalam kondisi lemah, maka Allah SWT memberikan petunjuk agar meninggalkan mereka dengan cara yang baik.
b. Problematika rumah tangga
Al Quran juga menggunakan kata اهجر dalam kaitannya dengan problematika rumah tangga. Kita tahu bahwa tidak selamanya hubungan rumah tangga adem ayem, aman tentram dan sejahtera. Akan selalu ada riak dan problem yang akan selalu muncul sebagai bumbu dalam membangun rumah tangga.
Maka Allah SWT memberikan petunjuk dalam penyelesaian masalah rumah tangga dengan tahapan yakni 1. Memberi nasehat kepada Istri, 2. Menjauhi istri atau tidak mendekatinya, 3. Memukul dengan pukulan yang tidak menciderai, dan yang ke 4. Mengutus hakim dari kedua belah pihak jika ikatan rumah tangga keduanya sudah sulit untuk dipertahankan.
c. Dialog perpisahan antara Nabi Ibrahim as dengan bapaknya
Dalam surah Maryam, Allah SWT mengisahkan salah satu potongan dialog antara Nabi Ibrahim as dengan Bapaknya Azar sbb
قال أراغب أنت عن ألهتي يا إبراهيم. لئن لم تنته لأرجمنك واهجرني مليا
Artinya: Azar berkata "Apakah engkau benci dengan tuhan-tuhanku wahai Ibrahim? Jika engkau tidak berhenti niscaya aku akan merajammu dan tinggalkanlah aku selamanya.
4. Kata مهجورا
Kata ini terdapat dalam al Quran yang menjelaskan tentang sikap sebuah kaum yang menjadikan al Quran sebagai penghalang. Ayat tersebut berbunyi
وقال الرسول يا رب إن قومي اتخذوا هذا القرآن مهجورا
Artinya: dan Rasulullah (Mohammad) berkata sesungguhnya kaumku telah menjadikan al Quran terabaikan.
Dalam tafsir as Sa'dy dijelaskan bahwa bentuk atau cara mereka mengabaikan al Quran adalah sebagai berikut
1). Tidak mendengarkan al Quran ketika dibaca
2). Tidak mengilmui al Quran
3). Tidak menghafal al Quran
4). Tidak mengimani dan membenarkan al Quran
5). Tidak mentadabburi dan tidak memahami al Quran
6). Tidak mengamalkan al Quran
7). Tidak melaksanakan perintah al Quran dan tidak menjauhi larangan al Quran
8). Mengubah al Quran menjadi perkataan yang melalaikan seperti syair, lelucon dan yang semakna.
Kesimpulan
Dari paparan di atas dapat kita tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut
1. Term hijrah akan selalu relevan di setiap tempat dan waktu. Sebab term ini bersifat umum. Hijrah yang bisa dimaknai dengan perubahan akan selalu ada dan terjadi sepanjang kehidupan manusia masih berlangsung.
2. Term hijrah adalah term yang awalnya bermakna umum yakni bermakna perubahan itu sendiri. Namun. Kemudian menyempit menajdi makna khusus yakni perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain dan kemudian menjadi makna umum kembali
3. Perubahan akan selalu terjadi baik pada level individu, komunitas maupun organisasi. Sehingga sebagai insan berakal term ini harus selalu disegar-segarkan.
Semoga bermanfaat🙏
Komentar