Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2023

MENAFKAHI KELUARGA DENGAN NAFKAH YANG HALAL

Dalam sebuah ceramahnya ustadz Abdul Somad, beliau menyampaikan bahwa hak istri dari suami ada lima yakni 1. Sandang atau pakaian 2. Pangan atau makanan 3. Papan atau rumah 4. Pendidikan 5. Kasih sayang Maka kelima hal di atas menjadi kewajiban bagi suami untuk menunaikannya.  Di salah satu kitab yang sering dikaji di pondok-pondok pesantren dijelaskan terkait dengan memberi nafkah kepada istri. Salah satunya di kitab Qurrotul Uyun sebagaimana berikut

BANGKIT DI FASE KETIGA

Dalam membangun bisnis setiap orang atau sekelompok orang akan menghadapi dan menjalani beberapa fase atau tahapan. Diantaranya adalah 1. Fase pertama Fase pertama disebut fase BORN atau fase kelahiran. Pada fase ini dilakukan beberapa hal seperti membuat produk dimana produk ini harus menjadi sesuatu yang dibutuhkan atau solusi bagi customer dan merancang positioning.  2. Fase kedua  Fase kedua disebut dengan fase GROW atau fase pertumbuhan. Pada fase ini customer mulai banyak.  3. Fase ketiga Fase ini disebut dengan fase MAJORITY atau fase kedewasaan. Biasanya pada fase ini sebuah bisnis mengalami stagnansi atau mandeg. Beberapa faktornya adalah munculnya kompetitor baru, customer mulai jenuh.  Maka solusinya adalah membuat produk atau varian baru yang sesuai dengan positioning bisnisnya. 

KHUTBAH JUMAT ROBI'UL AWWAL

Hari ini kita sudah berada di tanggal 21 Rabiul Awwal 1445 Hijriah. Masih dalam suasana mengenang dan memperingati hari lahir baginda Nabi Muhamamd saw. Walaupun tentu saja kebahagiaan kita dengan diutusnya beliau saw tidak harus menunggu bulan maulid atau bulan Rabiul Awwal. Sebab ajaran, nilai-nilai dan tuntunan hidup yang beliau saw masih kita pegang teguh sampai hari ini. Dan sifat-sifat mulia beliau saw masih kita teladani bahkan  sampai akhir hayat kita.  Salah satu nilai asasi dan pondasi yang diajarkan oleh beliau saw kepada manusia adalah tentang tujuan hidup manusia. Dengan tuntunan wahyu beliau saw menunjukkan manusia kepada tujuan hakiki manusia dalam hidup dan kehidupan ini. Lantas apa sebenarnya tujuan kita hidup?  Untuk memahami tujuan hidup kita mari kita kaji salah satu potongan ayat yang sering kita simak. Utamanya ketika membahas hal-hal yang berkaitan dengan ujian hidup dan ini ada di bagian awal ayat tersebut. Dan pada bagian penutup ayat inilah tujuan

KOMPETENSI

Suatu ketika saya menyimak sebuah paparan yang disampaikan oleh seorang guru yang menamai dirinya dengan Guru Gembul. Beliau adalah seorang guru honorer (menurut pengakuannya) yang cukup aktif membuat konten-konten bertemakan pendidikan, sejarah dan lainnya. Salah satu paparan beliau yang mengagetkan saya adalah sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa guru di Indonesia tidak memiliki KOMPETENSI. Alasan beliau sederhana sekali yakni kemampuan guru itu bisa dilakukan oleh profesi lain yang bukan guru tapi tidak sebaliknya.  Sebagai contoh seorang pilot bisa jadi guru. Tapi guru tidak bisa jadi pilot. Seorang pengacara bisa jadi guru tapi guru tidak bisa melakukan pekerjaan pengacara. Yang jika disimpulkan pekerjaan guru bisa dilakukan oleh siapa saja dan dari profesi apa saja. Dengan alasan guru tidak memiliki KOMPETENSI tadi. Jadi apa sebenarnya yang dimaksud dengan kompetensi?  Saya coba searching di mbah Google. Dan ketemu beberapa pengertian tentang kompetensi. Ini juga d

KEPEMIMPINAN

Kita pasti sudah sering mendengar istilah kepemimpinan. Utamanya ketika membahas dan mengkaji konsep organisasi dan manajemen. Ada yang paham dan ada pula yang paham  setengah-setengah. Terkadang ada sebagian orang yang memahami secara keliru bahkan menyamakan antara pemimpin dan kepemimpinan. Padahal antara keduanya tentu saja cukup beda jauh. Pemimpin adalah orangnya seperti kepala dan ketua sebuah organisasi. Sedangkan kepemimpinan memiliki kajian yang cukup luas dan mendalam.  Apa sebenarnya yang terbersit dalam benak kita ketika mengucapkan atau mendengar kata kepemimpinan? Beberapa anggapan atau perkiraan yang muncul di benak kita adalah  1. Kepemimpinan adalah proses memimpin Pengertian semacam ini boleh-boleh saja. Karena memang dalam kepemimpinan ada banyak sekali proses dan tahapan-tahapan yang harus dipikirkan dan dilalui.  2. Kepemimpinan adalah cara memimpin Pengertian semacam ini juga benar adanya. Sebab dalam memimpin seorang pemimpin cenderung menggunakan ga

ADIL-LAH BERSIKAP DAN MENILAI

Ayam ini bernilai ratusan juta rupiah, dan telah ditawar 200 juta tetapi tidak dikasih karena dia Jawara Namun... Kali ini, ayam ini kalah dalam pertarungan dan akhirnya Semua sia-sia.. Ayam ini tergeletak lemah tanpa daya di tanah dan tak ada lagi yang peduli.  Begitulah hidup. Ketika kita hebat dan berjaya, serta dibutuhkan banyak orang. Banyak yg sayang dan menyanjung kita setinggi langit. Namun, ketika kamu sudah tidak bermanfaat, dan jatuh tersungkur, kita mungkin akan dicampakkan seperti ayam ini..! Kehidupan tidak ada yg pasti. Saat senang, kita disanjung.. Saat terpuruk, kita ditinggalkan..  Ingatlah selalu, "Tidak semua orang yang tertawa bahagia bersama kita adalah TEMAN". Namun saat kita terpuruk, tangan siapa yg datang mensuport kita u/ bangkit... Itulah teman yg perlu digandeng dg sepenuh hati...