Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Muhasabah

URGENSI MUHASABAH BAGI SEORANG MUSLIM

1. Pendahuluan Setiap manusia Allah ciptakan dengan berbagai kelebihan dan kekurangan dan keterbatasan. Ada yang Allah karuniakan kelebihan dan kemudahan dalam segala urusannya. Namun ada juga yang Allah uji dengan kesusahan dan kesulitan. Keduanya Allah berikan kepada setiap manusia agar manusia tidak sombong dengan segala kelebihannya dan tidak merasa rendah diri dengan segala kekurangannya.  Ketika Allah memberi ujian berupa  kesulitan dan kesusahan, hal itu bertujuan agar manusia berhenti sejenak untuk merenung dan mengoreksi hal apa yang menyebabkan ia mendapatkan kesulitan dan kesusahan.  Ketika Allah memberinya kemudahan dan klapangan, hal itu bertujuan agar manusia bersyukur atas semua itu dan menambah kebaikan kepada orang-orang di sekitarnya.  Maka dari itulah, kita dianjurkan untuk melakukan muhasabah atau mengoreksi diri. Muhasabah atas apa yang sudah kita lakukan, atas apa yang sudah kita ucapkan dan muhasabah atas apa yang sudah kita tanam dalam kehidupan kita

KENAPA KITA HARUS MUHASABAH?

1. Mungkin kita sering mengikuti kegiatan yang bentuknya berupa muhasabah. Mungkin pas kita sekolah, kuliah, di organisasi, di kantor dan di beberapa tempat lainnya. Semua itu baik tapi itu hanya formalitas alias tidak berdampak jangka panjang dan kurang ngefek.  2. Kenapa kita harus melakukan muhasabah? Ada dua alasan logis yang menjadi penguat kenapa kita harus melakukan muhasabah. Diantaranya adalah  a. Mudah lupa dan lalai Sifat dasar manusia adalah mudah lupa. Dan banyak faktor yang menyebabkan kita lupa. Diantaranya kesibukan, rutinitas, dan circle pertemanan.  b. Buang-buang waktu Menyendiri, merenung sendirian, baca Al Quran sambil tadabbur maknanya terkadang dianggap sebagai hal yang tidak produktif atau buang-buang waktu saja.  Kondisi-kondisi kita perlu melakukan muhasabah 1. Rumah tangga Rumah tangga harus menjadi tempat ternyaman dalam hidup kita. Ketemu istri, kangen istri atau suami. Kangen dan kumpul bareng anak. Nah, kalau sudah mulai tidak kangen, kita per

MENYIKAPI MUSIBAH

Ketika seseorang atau sebuah masyarakat atau kawasan ditimpa musibah maka semua pihak yang terdampak pasti akan panik, bingung, sedih, menangis. Apalagi sampai kehilangan harta benda yang selama ini dikumpulkan melalui perjuangan berat seperti rumah, kendaraan, tanaman di persawahan. Lebih-lebih lagi kehilangan orang yang terkasih seperti anak, suami, istri dan keluarga lainnya. Semuanya akan berujung pada kesedihan dan nestapa.  Maka sikap kita sebagai sesama muslim adalah membantu semampu kita. Bantuan kita bisa berupa bahan makanan, pakaian dan obat-obatan. Minimal bantuan kita berupa doa dan ungkapan-ungkapan kebaikan yang menguatkan, yang motivatif, yang mendinginkan dan menenagkan suasana batin orang-orang yang tertimpa musibah. Sebab tak ada satu orang pun yang menginginkan musibah dan bencana terjadi dan menimpa dirinya. Semuanya ingin selamat, aman, damai dan sejahtera.  Memang musibah dan bencana adalah suratan takdir. Sudah ketentuan Tuhan yang mengatur alam seme

SEPUTAR KATA HIJRAH

Akhir tahun Hijriah yakni bulan Dzulhijjah adalah moment penting untuk melakukan muhasabah atau evaluasi baik level pribadi, keluarga, komunitas maupun organisasi dan jemaah. Untuk selanjutnya merumuskan langkah-langkah strategis yang akan dilakukan  untuk menyongsong tahun baru atau waktu yang akan datang.  Bagi kaum muslimin bulan Dzulhijjah adalah moment untuk melakukan muhasabah itu dan untuk selanjutnya merumuskan langkah-langkah yang akan diupayakan oleh kaum muslimin untuk mengubah kondisi ke arah yang lebih baik.  Tema-tema yang berkaitan dengan perubahan diri atau organisasi banyak tersebar dalam al Qur'an. Ada satu kata atau kalimat dalam istilah ilmu Nahwunya yakni kata hijrah. Kata ini berasal dari susunan huruf ه، ج، ر. Dan dari kata ini muncul beberapa kosakata baru dengan makna baru yang tentunya berkaitan dengan kata hijrah itu sendiri.  1. Kata مهاجرين dan مهاجرات Dua kata di atas sudah sering kita dengar dan kita baca. Apalagi jika membahas tema perjua

MEREKA TUNDUK ATAS PERINTAH ALLAH SWT

Tulisan ini merupakan sebuah renungan atas berbagai macam peristiwa baik yang telah berlalu dan ditulis dalam buku-buku sejarah ataupun peristiwa yang baru-baru terjadi baik di tanah air maupun di negara lain.  Dari judul tersebut ingin diurai dalam tulisan singkat ini betapa hal-hal sederhana yang ada di sekitar kita bisa saja berubah menjadi mala petaka.  Kita ambil contoh air.  Air adalah kebutuhan mendasar manusia. Kebutuhan sehari-hari manusia. Untuk minum, masak, nyuci, nyiram bunga, dan sebagainya.  Tapi tatkala manusia melakukan perbuatan maksiat, dosa dan sebagainya, air yg kita konsumsi tiba-tiba berubah menjadi mala petaka. Banjir bandang, ya air. Tsunami, ya air.  Demikian juga udara. Manusia tidak bisa hidup tanpa udara. Tanpa oksigen. Tapi tatkala udara berubah jadi angin dan jadi badai tatkala manusia enggan mematuhi perintah Allah SWT.  Bumi yg tiap hari dipacul oleh petani. Digali, diambil isinya. Tatkala manusia tidak mau patuh kepada Allah, bumi berubah menjadi musib

MUSIBAH DIMANA-MANA

Belom kering air mata akibat erupsi gunung merapi di Lumajang, kini sudah terjadi lagi banjir di Sumatera Utara, di Sulawesi.  Ditambah lagi Jawa Timur tepatnya di kabupaten madiun juga terjadi angin puting beliung, hari ini juga angin kencang terjadi di Jombang. Dan hari ini juga terjadi gempa di Jember Jawa Timur dan kemaren gempa yg berpotensi Tsunami terjadi di NTT.  Apakah ini fenomena rutin tahunan atau ini semua sebuah teguran kepada umat manusia? Alangkah baiknya jika kita bermuhasabah dan taubat kepada Allah SWT. 

KHUTBAH JUMAT

Sejak kemunculannya hingga saat ini sudah banyak sekali korban wabah ini walaupun banyak juga yang sembuh. Berbagai macam kebijakan sudah dibuat dan diterapkan. Berbagai macam obat sudah disarankan utamanya kepada yang sedang dirawat RS.  Namun bunyi hampir tiap hari kita dengar. Pengumuman kematian hampir tiap hari kita dengar. Seakan-akan kabar-kabar kematian semakin mendekat kepada diri kita.  Masalahnya kita pun tidak tahu kapan dan dimana kita akan dipanggil oleh Allah SWT? Sebab ajal, rizki adalah rahasia Allah SWT. Hanya Allah SWT yang tahu.  Allah SWT memberikan kita bimbingan hidup agar kita bisa selamat di dunia maupun di akhirat kelak.  Tentu saja semua kita sudah pernah mendengar penjelasan tentang pedoman ini. Yakni TAKWA.  Di awal surah al Baqarah, Allah SWT berfirman "kitab ini tidak ada keraguan di dalamnya dan sebagai petunjuk bagi orang yang bertakwa. Orang yang bertakwa adalah orang yang percaya perkara ghaib, mendirikan sholat, berinfak, beriman kepada kitab da