Ketika seseorang atau sebuah masyarakat atau kawasan ditimpa musibah maka semua pihak yang terdampak pasti akan panik, bingung, sedih, menangis. Apalagi sampai kehilangan harta benda yang selama ini dikumpulkan melalui perjuangan berat seperti rumah, kendaraan, tanaman di persawahan. Lebih-lebih lagi kehilangan orang yang terkasih seperti anak, suami, istri dan keluarga lainnya. Semuanya akan berujung pada kesedihan dan nestapa.
Maka sikap kita sebagai sesama muslim adalah membantu semampu kita. Bantuan kita bisa berupa bahan makanan, pakaian dan obat-obatan. Minimal bantuan kita berupa doa dan ungkapan-ungkapan kebaikan yang menguatkan, yang motivatif, yang mendinginkan dan menenagkan suasana batin orang-orang yang tertimpa musibah. Sebab tak ada satu orang pun yang menginginkan musibah dan bencana terjadi dan menimpa dirinya. Semuanya ingin selamat, aman, damai dan sejahtera.
Memang musibah dan bencana adalah suratan takdir. Sudah ketentuan Tuhan yang mengatur alam semesta baik dari sisi kebaikannya maupun dari sisi keburukannya.
Sikap berikutnya yang harus dimunculkan dari seorang muslim adalah muhasabah atau menilai-nilai faktor penyebab yang melatarbelakangi peristiwa musibah atau bencana tersebut. Apakah ada perilaku yang negatif yang mengundang terjadinya bencana atau memang murni peristiwa alam yang memang di luar kendali dan kekuatan manusia.
Demikian juga sikap berikutnya yang harus dimunculkan adalah meningkatkan keimanan dan ketakwaan dengan cara melaksanakan apa saja yang Allah perintahkan dan menjauhi apa saja yang Allah murkai dan benci.
Memang Allah SWT menegaskan bahwa kerusakan yang terjadi dalam kehidupan ini tidak terlepas dari tangan-tangan manusia sebagaimana Allah menegaskan
ظهر الفساد في البر والبحر بما كسبت أيدي الناس ليذيقهم بعض الذي عملوا لعلهم يرجعون
Semoga bermanfaat
Komentar