Seperti biasa selepas sholat maghrib saya biasa mampir di kantor resepsionis kampus PPTQ Hidayatullah Madiun Jiwan. Selain untuk mengecek kondisi atau sekedar mendapatkan laporan terkadang saya mengobrol dengan petugas resepsionis yang saat itu bertugas adalah mas Rofiq.
Banyak hal yang kami diskusikan. Mulai dari obrolan ngalor ngidul sampai dengan urusan yang cukup serius dan penting. Mulai urusan pribadi sampai urusan pesantren. Bisa dikatakan obrolan ringan sekedar mengisi waktu.
Seperti biasa saya memang banyak bicara seputar visi lembaga ke depan. Sempat saya sampaikan ke beliau bahwa tugas seorang pemimpin itu berat. Pemimpin itu seorang pemimpi yakni bermimpi tentang harapan masa depan terkait hal-hal yang berhubungan dengan pesantren Darul Madinah tempat saya mengabdi.
Salah satu hal penting yang saya coba renungi dari refleksi beliau terkait perkembangan lembaga adalah ketika beliau menyampaikan sebuah pernyataan bahwa Allah itu memberi atau mengamanahkan santri sesuai kapasitas pengelolanya.
Pernyataan ini cukup menyentak kesadaran saya. Ketika beliau menyampaikan bahwa kalau di pekarangan kita saja masih banyak hal yang perlu diperbaiki maka wajar jika Allah memberikan sedikit amanah atau Allah mengurangi amanah itu dari kita.
Jika urusan pekarangan kita sudah baik yakni sudah dibenahi di sana sini mungkin saja Allah akan mengirim banyak santri kepada kita. Tapi kalau pekarangan kita masih banyak hal yang carut marut maka perlu disadari jika ada hal yang lebih penting yang harus kita prioritaskan yakni perbaiki diri.
Semoga bermanfaat
Komentar