Hari ini saya bersama beberapa teman dari Jawa Timur berkesempatan untuk menghadiri sebuah acara lima tahunan di Pusat Hidayatullah Balikpapan Kalimantan Timur. Acara yang dikemas dengan Nama SILATNAS atau silaturahim Nasional yang dihadiri oleh sebuah kader dan simpatisan Hidayatullah se Indonesia.
Tepat 5 tahun saya meninggalkan tempat tugas saya yang pertama ini. 11 tahun saya bertugas di Hidayatullah pusat ini dan tahun 2018 saya pun pindah tugas ke Jawa Timur. Dan tepat tahun ini yakni tahun 2023 saya berkesempatan untuk berkunjung kembali ke gunung tembak Balikpapan.
Awalnya saya tidak ingin ikut dan hadir dalam perhelatan acara ini. Cukup sulit menemukan alasan penguat untuk sekedar bisa hadir di acara ini.
Kalau hanya karena faktor saudara atau keluarga, mungkin bisa cukup dengan Whatsapp atau video call dan media lainnya. Kalau hanya karena faktor teman, hal itu juga masih bisa dilakukan dengan media sosial. Hingga menjelang keberangkatan saya masih belom menemukan alasan penguat itu kecuali "kamu harus taat".
Ya hanya alasan itu yang menjadi alasan aatu-satunya saya ikut dan menghadiri acara ini.
Memang 11 tahun bukanlah waktu yang sebentar bagi saya dan keluarga. Balikpapan memiliki segudang kenangan yang susah untuk dilupakan.
Kenangan sebagai pengantin baru yang harus langsung jauh dari keluarga. Suka duka berdua dan makan seadanya.
Kenangan bertugas dan berbagai acara besar lainnya. Utamanya perhelatan silatnas tahun 2013, pernikahan mubarokah yang hampir tiap tahun diadakan.
Kenangan bertemu dan melihat pejabat yang datang silih berganti. Mulai pak SBY, pak JK, dan pejabat teras lainnya yang sering datang dan silaturahim ke Balikpapan.
Bahkan akhirnya saya memiliki keluarga di Balikpapan karena adik saya ikut nikah massal atau nikah mubarokah di sana. Selain itu, masih banyak keluarga lain yang sudah cukup akrab walaupun kami tidak memiliki pertalian darah dengan mereka. Tapi rasa kekeluargaan itulah yang bikin susah dilupakan.
Komentar