Mungkin semua orang tua mengharapkan anak-anaknya sukses, bahagia dan berkecukupan di kehidupannya yang akan datang. Bahkan mungkin bukan mungkin lagi. Tapi pasti semua orang tua berharap demikian. Sehingga semua orang tua terus berjuang siang dan malam dan tak kenal lelah mencari uang dan biaya lainnya untuk mewujudkan impian tersebut.
Anak-anak disekokahkan dan diberi pendidikan terbaik mulai jenjang PAUD sampai Perguruan tinggi. Bahkan tidak hanya itu. Orang tua juga memberikan pelajaran tambahan seperti les dan privat mata pelajaran tertentu yang semua itu demi kebahagiaan anak-anak nya di masa yang akan datang.
Bahkan terkadang ketika seorang anak tidak manut maka orang tua akan mencak-mencak, marah-marah sambil menunpahkan semua kekesalannya dan kekecewaannya pada si anak. Alasan paling utama pasti semua demi kamu, anak!
Itu versi orangtua. Sudut pandang orang tua.
Bagaimana versi anak?
Bisa jadi anak merasa beruntung karena benar-benar diperjuangkan oleh kedua orang tuanya. Dicarikan biaya dan jalan-jalan sukses lainnya. Memang pada saat menjalani itu semua si anak belom merasakan hal-hal berat dj batinnya.
Namun tatkala mereka sudah besar dan kedua orangtua nya sudah mulai melemah dan tidak mampu bekerja. Padahal si anak juga belom sukses, belom bisa memberikan kebahagiaan dan senyuman di wajah mereka maka di situlah si anak menangis batinnya.
Mungkin si anak juga sudah berusaha maksimal. Berjuang juga mewujudkan impian orang tuanya. Tapi titik sukses itu tak kunjung mendekatinya. Jalan-jalan bertambah suram dan terjal. Karena memang si anak bukan hidup di masa kedua orangtuanya hidup. Sudah beda waktu dan zamannya. Sudah beda suasananya. Sudah beda kompetitor nya. Semuanya berbeda.
Di situlah si anak merasakan tekanan batin yang luar biasa berat. Terkadang si anak sampai tidak enak makan. Terkadang si anak linglung dan bingung. Terkadang si anak menangis sendirian mencoba meratapi kegagalannya membuat kedua orang tuanya bahagia dan tersenyum. Tertunduk lesu tak tahu jalan apa lagi yang harus dilalui untung membahagiakan kedua orangtuanya.
Maka ada baiknya keduanya duduk bersama. Ngobrol bersama. Dan menyadari kekurangan masing-masing. Menyadari perbedaan masing-masing dan saling menguatkan bahwa peran orangtua hanyalah memberi jalan bukan menuntut suskes pada diri si anak. Dan sia anak juga tidak wajib untuk mempersembahkan piala kesuksesan kepada kedua orangtuanya.
Masih banyak cara agar tekanan batin dari keduanya bisa dinetralisir dan didamaikan. Dan untuk itu semua orang perlu merenung tentang apa yang selama ini sudah dijalaninya.
#hanyacurahanhatiseoranganak
Komentar