Langsung ke konten utama

MENGEMIS RAHMAT ALLAH SWT

Kita pasti pernah menyimak, mendengar baik dari guru-guru kita pas kecil dahulu atau mungkin kita pernah mendengar video kajian islam yang disampaikan oleh para ustadz dan para kiai tentang ayat yang berisi tantangan untuk menghitung-hitung atau mengkalkulasi nikmat-nikmat Allah SWT yang diberikan kepada diri kita. Lingkupnya pribadi kita dulu. Jangan terlalu luas. 

Maka Allah SWT sendiri menjawab kamu tidak akan mampu menghitungnya. Kenapa demikian? Karena saking banyaknya nikmat-nikmat tersebut. Saking melimpahnya nikmat-nikmat tersebut. Sehingga kita tidak akan pernah sanggup untuk menghitung nikmat-nikmat tersebut. 

Kaitannya dengan ibadah puasa ramadhan adalah di bulan suci ramadhan kita dianjurkan melakukan banyak sekali ibadah-ibadah yang sebenarnya tidak wajib. Justru ibadah-ibadah tersebut adalah sunnah hukumnya. Nah,. Kalau kita merenung untuk apa kita memperbanyak ibadah-ibadah tersebut? 

Mari kita kupas sedikit demi sedikit
1. Ibadah itu adalah wujud kesyukuran
Secara hukum ibadah itu memang perintah Allah SWT kepada hamba-Nya dan wajib bagi kita untuk menunaikannya. Ibadah yang Allah wajibkan bagi kita itu tidak banyak dibandingkan dengan ibadah-ibadah sunnah. 

Ibadah-ibadah yang kita lakukan semuanya adalah sebagai wujud kesyukuran kita kepada Allah SWT. 

Coba kita renungkan. Kita punya mata, dari mana asalnya? Dengan mata kita bisa melihat warna warni kehidupan. Dengan mata kita bisa melihat anak istri kita. Dengan mata kita bisa mengenali satu sama yang lain. 

Coba kita sakit mata. Kita jadi tidak bisa melihat. Tidak mengenali orang di sekitar kita dan lainnya. 

Ini baru nikmat mata. Bagaimana dengan nikmat telinga, lisan, mulut dan semua anggota badan kita. Makanya para ulama' mengatakan bahwa hidup ini adalah wahbiyyah atau pemberian. Kita tidak pernah merencanakan kita akan lahir dimana, kapan dan dalam bentuk seperti apa. Tidak pernah. Tahu-tahu kita sudah hadir dalam kehidupan ini. 

Maka kita diperintah beribadah utamanya yang wajib adalah dalam rangka bersyukur kepada Allah SWT. 

2. Mengemis rahmat Allah SWT
Berbeda dengan ibadah mahdhah. Ibadah sunnah banyak sekali macamnya. Apalagi di bulan suci Ramadhan ini. Banyak sekali modelnya. Baik yang sifatnya hubungan dengan Allah SWT maupun ibadah sosial. 

Kita coba liat ibadah sunnnah di bulan ramadhan. Diantaranya adalah sholat taraweh, witir, baca Al Qur'an, zikir, baca sholawat, tholabul ilmi. 

Coba kita list ibadah sosialnya. Diantaranya adalah ngasih makan atau takjil, bersedekah, berinfak, dan lainnya. 

Banyak sekali macam ibadah sunnah lhususnya di bukan suci Ramadhan ini.

Untuk apa kita memperbanyak ibadah-ibadah sunnah tersebut? Kalau ibadah wajib itu sebagai bentuk Terima kasih kita kepada Allah SWT. Maka ibadah sunnah adalah upaya kita untuk mengemis cinta kasih atau rahmat Allah SWT. 

Sebab kita bukan masuk surga karena amal kita. Namun kita bisa masuk surga itu karena rahmat Allah SWT. 

Semoga bermanfaat. Aamiin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERITA SI SATU SEMESTER

Mondok di masa Pandemi ini memang full perjuangan. Semua serba baru. Kebijakan baru. Aturan baru dan serba baru lainnya.  Di masa normal santri baru masih bisa dijenguk setelah masa 40 hari. Setelah itu berturut-turut setiap bulan masih bisa dijenguk. Utamanya para santri yang rumahnya cukup dekat dan bisa dijangkau dengan kendaraan pribadi.  Di masa Pandemi ini sama sekali tidak ada penjengukan. Penyesuaian kebijakan dengan kebijakan pemerintah karena adanya covid 19. Hanya telpon dan video call yang setiap pekan bisa sedikit mengurangi rasa rindu dengan ayah bunda, kakak adik dan sanak family semuanya. Mereka mampu bertahan? Jawabannya ya. Mereka mampu melewati itu semua. Mereka mampu menahan kangen dan rindu walaupun  sesekali diselingi dengan derai air mata dan keluh kesah.  Ya. Mereka mampu melewati itu semua. Mereka sudah mulai bisa mandiri, kuat mentalnya, kuat perasaannya.  Jangan ditanya apakah mereka tidak kangen. Jangan ditanya apakah mereka tidak ingin pulang? J

PONDOK TAHFIDZ PUTRI DARUL MADINAH MADIUN TP. 2020-2021

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته PESANTREN TAHFIDZUL QUR'AN SMP-MA DARUL-MADINAH HIDAYATULLAH MADIUN "Komitmen pada Pembentukan Karakter, Tahfidzul Qur'an & Akademik yang Unggul" 📚 Telah Membuka Penerimaan Santri Baru Tahun Pelajaran 2020/2021📚 (KHUSUS PUTRI) 🔵 TANGGAL PENDAFTARAN: Gelombang Reguler :  Januari 2020 - Juni 2020 ⏰ Waktu: _08.00-14.00 _(Senin -  Sabtu 👥 Kuota Terbatas     - _SMP Putri_: 35 Santri     - _MA  Putri_: 25 Santri 📝 Tes online dari rumah 🗣 Pengumuman Hasil Tes  Sepekan setelah tes 🔵 SYARAT PENDAFTARAN _MENYERAHKAN BERKAS:_ ☑ Photo copy rapor kelas 5 (jenjang SMP), rapor kelas 8 (jenjang MA) ☑ Photo copy KK dan akte kelahiran @2 lembar ☑ Mengisi formulir pendaftaran ☑ Mengisi lembar observasi ☑ Mengisi formulir kesanggupan biaya ☑ Menandatangani surat pernyataan ☑ Membayar uang pendaftaran Rp 250.000 ✍ CARA PENDAFTARAN ✅ Online melalui WA: *081313836275* 🔵 PROGRAM & FASILITAS *Program Un

PPDB PESANTREN PUTRI TAHFIDZUL QUR'AN HIDAYATULLAH MADIUN

PESANTREN PUTRI TAHFIDZUL QUR'AN HIDAYATULLAH MADIUN SMP-MA DARUL MADINAH "Komitmen pada Pembentukan Karakter, Tahfidzul Qur'an & Akademik yang Unggul" Telah Membuka Penerimaan Santri Baru Tahun Pelajaran 2021/2022 (KHUSUS PUTRI) TANGGAL PENDAFTARAN: Gelombang INDENT :  Agustus 2020 - 15 Desember 2020 ⏰ Waktu: 08.00-14.00 Senin -  Sabtu 👥 Kuota Terbatas     SMP Putri : 64 Santri     MA  Putri : 50 Santri 📝 Tes online dari rumah 🗣 Pengumuman Hasil Tes  Sepekan setelah tes 🔵 SYARAT PENDAFTARAN ☑ Photo copy rapor kelas 5 (jenjang SMP), rapor kelas 8 (jenjang MA) ☑ Photo copy KK dan akte kelahiran @2 lembar ☑ Mengisi formulir pendaftaran ☑ Mengisi lembar observasi ☑ Mengisi formulir kesanggupan biaya ☑ Menandatangani surat pernyataan ☑ Membayar uang pendaftaran Rp 250.000 ✍ CARA PENDAFTARAN ✅ Online melalui WA: 081313836275 🔵 PROGRAM & FASILITAS Program Unggulan: ✅ Tahfizh Al-Qur'an ✅ Qira'atul-Kutub ✅ Takhassus 30 Juz Program Penunjang: ✅