Gerakan Literasi Sekolah mendapatkan angin segar di negeri ini. Kebijakan gerakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. GLS memberikan peluang yang cukup besar untuk pengembangan literasi khususnya di sekolah dan madrasah.
Seiring dengan kebijakan ini, maka tahun 2020 Darul Madinah Madiun memulai gerakan ini. Sebagai langkah awal dari gerakan ini, Darul Madinah Madiun membuat sebuah program literasi dengan target akhir terbitnya buku karya santri. Dan kegiatan ini pun sukses dengan terbitnya dua karya santri sekaligus yang berupa solo buku karya Ananda Yasmina Dyah Ayu Nur Azizah, yakni salah seorang santri pengabdian MA Darul Madinah Madiun dan sebuah buku antologi karya anak-anak OPH kelas XI IPA dan AGAMA.
Tahun-tahun sebelumnya, anak-anak OPH hanya bisa menerbitkan satu karya tahunan yakni BULETIN NAFI'AH yang juga dikoordinir oleh mereka.
Sebagai langkah ujicoba, program ini memberikan semangat yang luar biasa karena keberhasilannya, maka langkah berikutnya adalah menjadikan literasi sebagai program resmi Darul Madinah khususnya di MA Darul Madinah Madiun.
Program ini menjadi syarat kolektif kenaikan kelas dan syarat kolektif kelulusan. Dan tahun pelajaran 2020-2021 ini merupakan masa pembimbingan program ini hingga bulan April 2021 ini.
Sebagai lembaga pendidikan yang berada di lingkungan pondok pesantren, maka Darul Madinah Madiun merupakan lembaga pendidikan yang tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka selama masa Pandemi. Namun pelaksanaan KBM tetap memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan santri.
Memulai KBM di pagi hari, para santri melakukan olahraga agar tetap sehat dan program membaca secara selang seling yakni pada hari Selasa dan Kamis khusus untuk olahraga dan Rabu serta Jumat khusus untuk kegiatan membaca sebelum memulai KBM. Kegiatan ini berlangsung sekitar 30 menitan dan dipandu oleh para guru yang dijadwal secara bergiliran.
Komentar