Dalam sebuah pidato yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Anies Rasyid Baswedan terkait dengan proyeksi pendidikan abad 21 bahwa ada 3 komponen yang harus dipenuhi agar generasi mendatang mampu bersaing di abad 21 ini yaitu karakter, kompetensi dan literasi.
Seiring dengan gerakan literasi nasional yang digagas oleh pemerintah, Darul Madinah Madiun mencoba menderivasi kebijakan tersebut dalam bentuk program kerja sebagai berikut.
1. Reading day
Kegiatan ini merupakan langkah awal mewujudkan program literasi di Darul Madinah Madiun. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Rabu dan Jumat sebelum KBM dimulai.
Untuk jenjang SMP, kegiatan reading day dilaksanakan di lapangan yang dipandu langsung oleh para guru. Secara teknis, kegiatan ini menjadi tanggungjawab wakil kesiswaan.
Untuk jenjang MA, kegiatan ini dilaksanakan pada hari yang sama dengan SMP yakni Rabu dan Jumat sebelum KBM dimulai. Hanya beda tempat yakni di aula lantai 3.
Bahkan lebih jauh, kegiatan reading day ini akan didesain secara lebih serius dengan pembagian tema sebagai berikut
- pekan pertama dan ketiga fokus pada literasi membaca
- pekan kedua dan keempat fokus pada literasi numerasi.
Hal ini sejalan dengan kebijakan baru Mendiknas terkait AKM yang lebih menekankan pada aspek literasi membaca dan numerasi. AKM sendiri merupakan pengganti Ujian Nasional yang terakhir dilaksanakan pada tahun 2019. Sedangkan pada tahun 2020 UN tidak dilaksanakan karena terjadi Pandemi Corona.
2. Pojok baca.
Pojok baca merupakan tempat khusus kegiatan membaca. Untuk mewujudkan program pojok baca ini, maka Darul Madinah membuat tempat khusus yang didesain khusus untuk pojok baca.
Pojok baca merupakan bantuan CSR dari PT. INKA Madiun. Mulai dari rak, buku sampai dengan karpet.
3. Syarat kenaikan kelas dan kelulusan
Ketika UN menjadi syarat kelulusan, maka UN pada saat itu menjadi momok yang menakutkan. Berbagai macam cara dilakukan untuk bisa lulus UN seperti ikut bimbel sampai mendatangkan guru privat agar bisa lulus UN bahkan mendapatkan nilai tertinggi.
Saking menakutkannya, sampai-sampai ketika tidak lulus UN, ada beberapa siswa bunuh diri.
Saat ini, kebijakan tersebut sudah berubah. UN dihapus dan diganti dengan AKM. Itupun bukan di kelas akhir. Tapi di kelas 4 SD/MI, kelas 8 SMP/MTs dan kelas 11 SMA/MA/SMK. Dan AKM sendiri tidak menjadi syarat kelulusan.
Memang belajar yang paling baik adalah dalam kondisi menyenangkan dan tenang bukan karena takut semisal takut dengan UN. Namun demikian belajar harus ada target dan standar. Maka Darul Madinah Madiun membuat kebijakan yang bersifat mengikat yakni menjadikan literasi sebagai syarat kenaikan kelas dan kelulusan. Untuk bisa naik ke kelas berikutnya, maka kelas tersebut harus membuat karya kolektif. Karya ini akan diterbitkan menjadi buku oleh pihak sekolah. Ini bagi siswa kelas pertama dan kedua. Sedangkan untuk kelas akhir, wajib membuat karya kolektif yang sama yakni berupa buku.
4. Penerbitan karya santri
Dalam rangka menumbuhkan semangat berkarya utamanya dalam literasi maka semua karya santri dan guru diterbitkan menjadi buku. Proses penerbitan ini bekerjasama dengan PT. Delta Pustaka dan semua buku yang diterbitkan sudah mendapatkan ISBN.
5. Pameran buku karya santri
Pameran ini akan dilaksanakan setiap liburan semester ganjil dan genap. Demikian juga pada saat ada kegiatan bersama seperti wisuda santri.
Selain itu, Pameran buku ini juga akan ditampilkan di kantor resepsionis dimana setiap tamu yang berkunjung ke Darul Madinah Madiun akan melihat langsung hasil karya santri.
6. Wirausaha buku
Sebagai bagian dari kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah atau kepala madrasah yakni kompetensi kewirausahaan, maka buku karya santri ini juga diperjualbelikan secara umum baik internal maupun eksternal.
7. Sumbangan buku
Untuk lebih meneguhkan keberadaan Darul Madinah Madiun di tengah-tengah masyarakat secara khusus terkait dengan program literasi Darul Madinah Madiun, maka secara berkala Darul Madinah Madiun akan mengundang sekolah dan madrasah sekitar kota Madiun untuk belajar langsung bagaimana cara membuat karya tulis fiksi dan non fiksi sekaligus mendapatkan buku dari darul Madinah Madiun.
8. Mading
Untuk menumbuhkan kreativitas santri, maka Madrasah menfasilitasi Mading dimana para santri bisa mempublikasikan karyanya setiap bulan.
Komentar