Pada tulisan kedua dari gagasan pak menteri tentang merdeka belajar, saya akan mengulas sisi lain dari gagasan tersebut.
Merdeka belajar adalah adanya fasilitas pendidikan yang memberikan peluang kepada anak untuk mengembangkan potensinya.
Yang dimaksud fasilitas pendidikan di sini bukan sekedar gedung yang megah dan mewah. Fasilitas pendidikan yang dimaksud adalah adanya lingkungan yang nyaman dimana anak bisa mengembangkan potensinya dengan baik.
Berbicara lingkungan, maka peran para orang dewasa menjadi sangat penting dimana mereka menjadi fasilitator, pengarah dan pembimbing bagi anak-anak atau para murid. Dimana ada lingkungan yang sehat dan baik yang bisa menjadi tempat untuk mengembangkan potensi anak. Mungkin jarang sekali. Sehingga lingkungan seperti ini harus didesainatau dibuat dan direkayasa.
Rekayasa lingkungan agar menjadi tempat yang nyaman untuk mengembangkan potensi anak perlu diupayakan dengan menyiapkan beberapa hal
1. Penelusuran minat bakat
Tidak semua anak memiliki kecenderungan yang sama. Justru sebaliknya sangat variatif sekali. Sebagaimana gaya belajar juga banyak macamnya. Ada yang audio. Ada yang visual. Ada juga yang kinestetik.
Maka semua gaya belajar tersebut harus disiapkan lingkungannya. Maka anak yang suka dengan gerak, harus difasilitasi dengan lingkungan yang bisa membantu mewadahi dan mengembangkan potensi gerak anak.
Pun demikian juga dengan macam-macam kecerdasan dimana anak memiliki kecerdasan yang berbeda-beda.
2. Siapkan program pengembangannya
Dari data hasil penelusuran, perlu disiapkan program yang direkayasa untuk memunculkan potensi anak.
3. Siapkan fasilitator
Fasilitator bisa berupa guru atau trainer. Intinya fasilitator adalah orang yang bisa membimbing dan mengajarkan sebuah skil dan keterampilan kepada anak agar bisa muncul potensi yang dimiliki anak.
Komentar