Ada sebuah pepatah mengatakan bahwa ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah. Maka ketika seseorang sudah berilmu, maka ilmu itu tidak boleh dinikmati sendiri tapi harus diamalkan dan diajarkan kepada orang lain. Selain akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Mengajarkan ilmu akan menambah wawasan dan pengalaman.
Para santri yang sedang berlibur, maka ini merupakan momen untuk mempraktekkan ilmunya. Apalagi mereka sudah mempelajari ilmu tajwid selama 6 bulan dalam masa i'dad atau persiapan menghafal. Maka agar ilmu yang sudah dipelajari tidak hilang, salah satu caranya adalah mengajarkan ilmu kita kepada orang lain.
Di sekitar rumah pasti ada TPQ yang mana kita bisa membantu para ustadz dan ustadzah di masjid atau di surau untuk mengajar mereka tentang tahsin dan tajwid. Walaupun masih SMP apalagi sudah jenjang SMA atau MA, santri itu selalu dipandang mumpuni dalam ilmu agama dan sebagainya.
Maka momen ini harus benar-benar dimanfaatkan agar masyarakat sekitar kita mendapatkan manfaat dsn berkah dari ilmu yang sudah kita pelajari.
Jika di sekitar rumah tidak ada TPQ, maka kita bisa mengadakan pembelajaran Al Qur'an di rumah kita. Bisa pake teras dan emperan rumah atau ruang tamu. Insha Allah orangtua kita sangat mendukung jika kita bisa menjadi penggerak kebaikan di masyarakat kita. Karena inilah yang diharapkan oleh orangtua dan juga masyarakat.
Masyarakat senang sekali dengan kehadiran santri yang pandai mengaji, bisa baca kitab kuning, lancar dan fasih baca Al Quran. Luar biasa sekali. Karena anak seperti ini akan menjadi contoh dan teladan yang baik bagi masyarakat.
Semoga kita senantiasa menjadi penggerak kebaikan di lingkungan kita masing-masing 🙏
Komentar