Baru-baru ini kemenag membuat kebijakan baru terkait kurikulum darurat Covid-19. Kebijakan tersebut diiringi dgn lampiran mata pelajaran yang di dalamnya sudah disortir mana yg esensial dan mana yg tidak esensi. Mana yg pokok dan mana yg tidak pokok.
Sebagai seorang pemimpin haruslah paham mana yg pokok dalam menjalankan sebuah sistem. Demikian juga guru, harus paham mana yang esensi dan mana yg tidak esensi.
Pemahaman akan dua prinsip pokok ini mutlak harus dimiliki oleh seorang pemimpin dan juga guru. Jika tidak, maka guru akan terjebak pada tumpukan administrasi yang menjenuhkan dan membosankan.Tentu saja kita tidak berharap yg demikian. Namun tak jarang inilah fakta yang terjadi di lapangan. Maka seringkali kita mendengar bahwa ada lembaga pendidikan A semakin merosot jumlah siswanya padahal dahulunya favorit dengan fasilitas yang mentereng dan biaya selangit.
Lantas apa yang esensi dari sebuah lembaga pendidikan? Semua pengelola lembaga pendidikan harus memahami betul hal ini. Apakah kurikulumnya? Apakah fasilitasnya? Apakah guru-gurunya? atau value yang menjadi pijakan lembaga pendidikan tersebut?
Mari kita analisis satu persatu secara rinci.
Berbicara kurikulum, pemahaman kita akan langsung tertuju hanya kepada mata pelajaran yang akan dipelajari oleh anak-anak kita. Padahal cakupan kurikulum sangat luas sekali.
Memang salah satunya adalah mata pelajaran dengan semua turunannya mulai prota, prosem, silabus dan RPP. Lantas, apakah semua ini esensi?
Kalo kita kaji, ternyata kurikulum itu membahas empat komponen yaitu tujuan, materi, metode dan evaluasi. Tujuan sendiri ada tujuan pendidikan nasional, ada tujuan lembaga dan ada tujuan instruksional atau tujuan yang ingin dicapai oleh setiap mata pelajaran. Inilah yang esensi. Bukan mata pelajarannya. Banyak guru yang kurang memahami ini. Sehingga lebih sering dan banyak yang terjebak dengan yang tidak esensi. Justru sebaliknya terjebak dengan hal-hal yang administratif yang bisa didapat dengan capy paste.
Esensi yang kedua adalah materi. Untuk mencapai sebuah tujuan, maka diperlukan amunisi. Nah, amunisi itulah materinya.
Komentar