Di masa Pandemi seperti saat ini, hampir semua lembaga pendidikan melakukan KBM daring atau BDR. Sebab resikonya sangat besar jika melakukan KBM secara langsung dimana penyebaran virus bisa terjadi jika melakukan tatap muka dan kumpul-kumpul.
Di sisi yang lain, orangtua sangat disibukkan dengan BDR. Praktis para guru hanya memberikan tugas dan menagih tugas saja sebagai rutinitas hariannya. Para orangtua pusing dan harus menjadi mentor dadakan.
Memang kondisi seperti ini tidak ada yang menginginkannya. Justru semua berharap agar Pandemi ini segera berlalu. Namun entah sampai kapan Pandemi ini akan terus gentayangan?
Adakah lembaga pendidikan yang aman untuk melakukan pembelajaran secara langsung? Tentu saja ada. Namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah.
Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan yang aman untuk melakukan pembelajaran secara langsung. Asal mengikuti protokol kesehatan secara ketat.
Semisal sebelum masuk pondok sudah melakukan isolasi mandiri. Sesuai anjuran pemerintah isolasi ini dilakukan selama 14 hari. Semasa isolasi tidak boleh melakukan aktivitas di luar rumah jika tidak mendesak.
Ada banyak kelebihan pendidikan dengan sistem boarding. Di antaranya adalah
1. Orangtua lebih tenang
Rasa tenang adalah hal yang diharapkan oleh semua orangtua selama anak-anak mengikuti pendidikan. Pendidikan pondok pesantren bisa memberikan hal tersebut. Bukan tanpa dasar ketenangan ini bisa diperoleh. Sebab pesantren merupakan tempat spesial dimana anak-anak sudah pasti akan terkonsentrasi di satu tempat dengan sistem dan program yang sudah terjadwal.
2. Anak-anak lebih fokus
Fokus adalah salah satu modal seorang anak bisa sukses dalam pendidikan. Pendidikan pondok pesantren bisa memberikan hal ini. Sebab pendidikan pondok pesantren dipandu langsung oleh para guru dan pengasuh dg program dan target yang sudah ditetapkan sejak awal.
3. Belajar mandiri.
Kemandirian adalah hal yang sangat urgen dan krusial dalam kehidupan. Dan sikap mandiri ini harus ditanmkn sejak dini. Dimulai dari hal-hal sederhana seperti mencuci pakaian sendiri, merapikan pakaian sendiri dan menata buku pelajaran sendiri.
Pendidikan yang mengabaikan aspek kemandirian ini tentu saja keliru. Sebab ketika dewasa nanti akan menjadi beban bagi kedua orangtuanya. Lebih-lebih masyarakat.
4. Banyak teman.
Ajari anak-anak untuk keluar dari lingkungannya. Istilah Imam Syafii "merantaulah". Karena dengan demikian, anak-anak akan memiliki banyak teman, sahabat dan mengenal berbagai macam perbedaan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Dwngan demikian akan tumbuh wisdom/kebijaksanaan yang akan menjadi karakternya ketika menghadapi persoalan di tengah-tengah masyarakat.
Selamat membaca 🙏
Komentar