Sebagai guru atau pengasuh tentu saja sudah tidak asing lagi dengan interkasi formal dalam proses belajar mengajar di kelas. Karena hal itu merupakan tupoksi mereka dan tiap hari dijalani.
Interaksi formal akan baik hasilnya jika dikelola dengan baik. Mulai dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasinya. Mulai dari kelengkapan administrasi sampai dengan kesiapan pokok seorang guru yakni kesucian ruhani.
Namun demikian interaksi formal penuh dengan aturan dan SOP yang menyertainya. Tak jarang kondisi formal terasa kaku dan menjemukan yang bisa berakibat ngantuk pada saat belajar, kurang konsentrasi, dan lain sebagainya.
Oleh karenanya harus diimbangi dengan interaksi informal. Interaksi model ini lebih santai dan tidak terikat dengan banyak aturan. Dan jika seorang guru atau pengasuh mampu memanfaatkan ini, maka akan tumbuh rasa diperhatikan, didengarkan keluh kesahnya, merasa ada kedekatan dan rasa nyaman. Kondisi seperti ini sangat mahal sekali. Sebab membangun ikatan batin dan tumbuhnya rasa nyaman yang berdampak pada rasa percaya kepada guru dan pengasuhnya.
Maka kedua interaksi ini harus sama-sama dimanfaatkan. Tidak hanya fokus pada interaksi formal di kelas, di halaqoh. Namun ketika di lapangan, ada juga interaksi informal yang kayak akan manfaat untuk menumbuhkan rasa nyaman pada diri anak.
Selamat mencoba 🙏
Komentar