Ada dua agenda penting pada tahun ini yakni pertemuan keluarga wali sembilan dimana kali ini sudah merupakan pertemuan kelima dan saya berkesempatan untuk mengikuti acara ini dua kali yakni yang keempat dan kelima tahun ini.
Dari dua kali pertemuan ini banyak sekali pelajaran dan makna yang saya dapatkan. Diantaranya adalah memperkenalkan anak-anak saya akan asal muasal dan keluarga besar bapaknya yakni saya sendiri yang asli berasal dari Kabupaten Pamekasan Madura. Pelajaran yang kedua adalah pencarian silsilah keluarga. Di sini saya belom ada peran signifikan dalam pencarian silsilah keluarga besar saya. Salah seorang sepupu yang menjadi koordinator kegiatan pertemuan ini yang terus mencari dan mencari hingga tahun ini ketemulah satu kunci inti silsilah keluarga Wali sembilan yakni kesembilan bersaudara tersebut berasal dari Mbah Buhar dan Mbah Arliba.
Dari pernikahan keduanya lahirlah enam anak sebapak dan seibu. Dalam perjalanannya Mbah Arliba kemudian meninggal dunia. Dan akhirnya Mbah Buhar menikah dengan adik iparnya yakni Mbah Sarewati dimana beliau merupakan seorang janda beranak satu yakni Kakek Singo Pak Jahrawi.
Dari pernikahan keduanya, Mbah Buhar dan Mbah Sarewati dikaruniai dua orang anak yakni Kakek Tamon dan Kakek Rahmat. Saya merupakan keturunan dari kakek rahmat yang dari beliau lahirnya 6 anak yakni bapak saya dan kelima saudaranya.
Dua kali mengikuti kegiatan ini selalu semarak. Semangat persaudaraan yang masih tinggi dan pencarian keluarga besar yang terus digalakkan agar generasi pelanjut saling kenal dan saling akrab bahwa kami semua masih satu saudara yang berasal dari satu Mbah yakni Mbah Buhar.
Bersambung
Komentar