Sebuah daftar isi buku menjadi inspirasi sore saya sambil menemani anak-anak nonton TV dan makan Snack. Salah satu daftar isi tersebut berbunyi detonator kebaikan. Setelah membaca daftar isi tersebut, saya pun langsung mencari-cari ide yang sama yang bisa diulas menjadi sebuah tulisan dengan judul pioner kebaikan.
Rasanya kecewa jika kita sudah mencoba berbenah diri untuk memperbaiki diri dan mencoba berinteraksi dengan orang lain dan menyebarkan kebaikan yang kita dapatkan. Realita ini merupakan sesuatu yang pasti akan dihadapi dan ditemui oleh semu orang. Utamanya bagi para penggerak kebaikan.
Selain rasa kecewa, terkadang juga akan mendapatkan cibiran dari berbagai kalangan baik dekat maupun jauh.
Dua hal ini yakni kecewa dan cibiran akan senantiasa datang silih berganti dan bertubi-tubi. Dan kita pun tak akan pernah tahu kapan dua hal ini akan berhenti dan berakhir.
Dari kedua hal ini terkadang bisa mengantarkan diri kita menjadi semakin semangat atau justru sebaliknya yakni down dan menyerah.
Menjadi pioner kebaikan bukan berarti menjadi pribadi yang sempurna. Justru kebaikan itu memang akan selalu mengajak pada kebaikan yang lainnya. Kebaikan itu tidak bisa didiamkan. Kebaikan itu akan terus menyebar kemanapun dan kepada siapapun dengan jalan dan caranya sendiri.
Manusia yang berusaha menjadi baik hanya berusaha saja. Terus memperbaiki diri dan berbenah diri walaupun kebaikan yang coba kita sebar belom menghasilkan.
Dalam Al Qur'an, Allah SWT menceritakan betapa Nabi Nuh as sangat sabar menghadapi rintangan dan halangan yang menghadapi.
Tentu saja beliau bahwa beliau diberi karunia dan amanah. Dan beliau hanya bertugas untuk menyebarkan kebaikan. Hasilnya beliau pun tidak tahu. Yang beliau tahu hanya Allah yang bisa mewujudkan semuanya. Sednag manusia hanya berusaha saja.
950 tahun lamanya dakwah beliau lakukan. Penolakan bukan hanya dari masyarakat bahkan dari putra beliau sendiri. Lama sekali. Kita yang rata-rata hanya berusia sekitar 60 an tahu tentu harus mengambil pelajaran dari perjalanan dakwah beliau. Sesabar dan setanah itu beliau berdakwah. 950 tahun. Sungguh waktu yang sangat lama.
Maka tetaplah menjadi baik dan menyebarkan kebaikan sampai ajal menjemput kita.
Komentar