Sekitar tahun 2003, awal saya masuk kuliah di sebuah perguruan tinggi Islam di Surabaya. Kami bertiga berasal dari kabupaten yang sama yakni Pamekasan. Dua orang sahabat saya bisa disebut berdarah biru. Sedangkan saya berdarah merah 😀.
Ketika menandatangani perjanjian kontrak belajar, saya pun agak bingung dan takut menanggung resiko yakni masa kuliah dan masa pengabdian yang totalnya jadi 9 tahun. Jadi baru selesai tahun 2012. Kebayang gimana bingungnya kan.
Saking khawatirnya membayangkan tahun 2012, akhirnya temen saya yg satu ini memutuskan keluar dan berhenti kuliah.
Sebenarnya saya pun juga membayangkan hal yang sama. Namun saya masih berbaik sangka bahwa semuanya akan baik-baik saja bahkan ketika saya selesai kuliah dan bertugas di Balikpapan.
Demikian juga halnya g sama juga dirasakan oleh sebagian murid saya. Ada kekhawatiran masa depan mereka akan suram yakni tidak bisa lanjut PTN favorit misalnya.
Sebenarnya kekhawatiran ini wajar-wajar saja namun ketika terlalu berlebihan ini yang akan mengganggu pikiran dan konsentrasi.
Boleh kita memiliki tujuan dan harapan di masa yang akan datang. Namun jangan lupa bahwa kita saat ini hidup di sini. Belajar di sini dan masih memijakkan kaki di atas tanah saat ini.
Maka seyogyanya yang harus dilakukan adalah meningkatkan kualitas diri saat ini. Bukan fokus ke masa yang akan datang yang belom tentu kita sampai ke sana.
Tingkatkan kualitas kita saat ini. Setiap hari ada peningkatan dan progres kebaikan dan prestasi. Maka hari demi hari. Bulan berganti tahun kita pun akan semakin berkualitas. Sehingga harapan untuk mencapai tujuan akan lebih kuat dan mantab. Bukan fokus ke masa depan tapi melupakan masa saat ini.
Ibarat katanorang desa itu hanya ngimpi.
🙏
Komentar