Pernahkan anda menemui atau memiliki atasan yang bawaannya jaim alias jaga image, jaga jarak dan kalau bicara harus dengan nada khusus.
Tentu saja ini bukan masalah salah atau benar. Ini adalah pilihan gaya yang erat kaitannya dengan kepribadian masing-masing orang.
Gaya jaim juga perlu. Bahkan sesekali penting banget dalam memimpin. Sewaktu-waktu, bersikap jaim agar rekan kerja atau bawahan bisa mengenali kapan waktu serius dan kapan waktu bercanda.
Apalagi jika anggota organisasinya muda+muda dan cenderung santai dan abai terhadap etika dan tatakrama. Mungkin boleh-boleh saja interaksi santai jika hanya dengan internal atau sesama rekan kerja. Tapi ketika berhubungan dengan orang lain dari dinas atau organisasi lain, maka bersikap baik dan santun adalah hal yang wajib.
Maka pilihan ada di tangan para leader. Mau gaya santai. Gaya jaim atau jika ada gaya lainnya itu terserah kepada si leader. Yang pasti kenyamanan rekan kerja dan tim adalah prioritas utama dalam berorganisasi.
Jadi, mau pakai gaya yang mana 😀
Komentar