Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kepemimpinan

SKILL KEPEMIMPINAN

Dua kali jadi kepala sebuah lembaga pendidikan Islam. Dua suasana yang benar-benar berbeda. Dua lokasi yang juga benar-benar berbeda. Dan pola kepemimpinan serta budaya yang benar-benar berbeda. Keduanya memberikan pelajaran berharga dalam hal kepemimpinan. 

MENGISI PELATIHAN

Baru-baru ini saya dihubungi oleh kenalan saya. Namanya Bu Rina. Suatu ketika saya pernah mengisi kajian di Majlis Qur'an dimana beliau menjadi pimpinannya.  Sebuah permintaan untuk mengisi pelatihan bagi guru-guru PAI sekota Madiun. Sempat grogi dan tak pede. Tapi di sisi yang lain ini adalah kesempatan. Harus diambil dan dipersiapkan dengan sebaik mungkin.  Akhirnya sebuah pertemuan pun dilaksanakan di kantor Dinas Pendidikan Kota Madiun dan disanalah saya baru paham betapa mereka sangat mendamkan  di kota Madiun melalui lembaga pendidikan yang ada lahir da'i-da'i cilik, pandai Qori'ah dan bisa kaligrafi Arab.  Saya yang alumni pondok merasa betapa sebenarnya masyarakat sangat merindukan hal-hal tersebut. Tentu saja prestasi lainnya juga diinginkan. Namun prestasi seperti akademik audah sering diraih. Mereka pun menginginkan prestasi lain. Khususnya di bidang agama.  Semoga

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN ASRAMA

Secara tak sengaja saya melihat sebuah video yang menjelaskan tentang tugas seorang manajer dimana salah satunya adalah PLANNING.  Bagi sebagian orang kata ini tentu saja sudah tidak asing lagi alias familiar. Arti secara etimologis nya adalah perencanaan yakni merencanakan apa yang akan dilakukan selama waktu tertentu.  Salah satu uraian yang cukup membuat saya terkaget adalah tentang planning itu sendiri dimana sering saya temui baik pada diri saya sendiri ataupun di beberapa rencana kerja beberapa organisasi - masih banyak yang "keliru" dalam menyusun planning.  Kesalahan yang umum terjadi adalah ketidaksinkroninan alias tidak nyambung antara perencanaan dengan tujuan yang ingin dicapai. Jadi asal membuat sebuah perencanaan tanpa terlebih dahulu menetapkan tujuan atau target yang ingin dicapai dari planning tersebut. 

SALAH TERJEMAH

Sebagai pemimpin, tentu saja kita berharap apa yang kita ingin dan kita sampaikan kepada tim itu dipahami dengan baik dan benar. Sehingga pelaksanaan program untuk meraih target bisa terwujud sesuai rencana. Tentu saja hal ini berkaitan erat dengan masalah komunikasi. Yakni komunikasi antar anggota organisasi. Utamanya komunikasi struktural atau hirarkis.  Kadang tidak semua anggota tim mampu menerjemahkan perkataan pimpinan. Olehnya itu, disinilah pentingnya pimpinan untuk berhati-hati dalam berkata-kata bahkan ketika bercanda sekalipun. Serius atau bercandanya seorang pimpinan dalam berkata-kata justru menyebabkan kesalahpahaman dan salah tafsir atau salah terjemah.  Bagi tim tentu saja konfirmasi adalah jawaban. Sebuah perkataan apakah itu serius atau candaan perlu dikonfirmasi agar tidak terjadi miskomunikasi dan mistafsir.

HIRARKI KEWENANGAN

Secara bahasa hirarki berarti tingkatan. Hirarki kewenangan berarti tingkatan wewenang dalam mengambil dan menetapkan sebuah keputusan.  Dalam sebuah organisasi pasti kita mengenal dan sering mendengar pernyataan "itu bukan wewenang saya". Pernyataan semacam ini merupakan contoh orang yang memahami posisinya dalam hirarki organisasi. Dan sebaliknya orang yang tidak paham akan hirarki kewenangan, maka bisa saja wewenang yang bukan wilayahnya diputuskan tanpa disadari ataupun disadari dan disengaja. 

MISKOMUNIKASI

Hampir bisa dipastikan semua orang berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Sebab komunikasi adalah kebutuhan yang dengannya keberadaan kita diakui, diketahui oleh orang lain. Sebaliknya kesendirian kadang perlu tapi kadang menyiksa batin.  Tujuan komunikasi adalah menyampaikan ide dan gagasan yang diharapkan orang lain memahami, mendukung atau memberikan masukan atas ide dan gagasan serta pendapatnya. Maka di sinilah komunikasi menjadi sangat penting sekali agar terjalin kesalingpahaman antara dua orang atau lebih yang sedang menjalin komunikasi.  Namun tak jarang miskomunikasi juga sering kita dapati. Dan penyebabnya pun banyak sekali. Di antaranya adalah 1. Bahasa yang kurang jelas Bisa saja faktor bahasa menjadi penyebab miskomunikasi. Salah menyebut sebuah istilah terkadang menyebabkan sebuah ide, gagasan atau pendapat bisa disalahpahami atau menimbulkan kebingungan 2. Ego pribadi Dalam dunia organisasi ego terkadang menjadi penyebab miskomunikasi 3. Dianggap

KEHILANGAN INDUK

Mungkin sebagian orang yang paham dan pernah belajar tentang manajemen organisasi mengerti akan urgensi pemimpin. Sebab pemimpin adalah orang yang dalam kepalanya ada semua hal yang berkaitan dengan organisasi yang dikelola dan dipimpinnya. Baik organisasi besar ataupun kecil.  Kehadiran pemimpin baik dalam keseharian ataupun dalam rapat ataupun saat pengambilan keputusan adalah hal yang sangat penting sekali. Sebab di tangan pemimpin tersebut segala hal yang sudah direncanakan bisa mendapatkan legitimasi pelaksanaannya.  Demikian juga bawahan akan merasa bahwa mereka dihargai keberadaannya, dihargai pekerjaannya. Ada arahan, ada bimbingan, ada kontrol dan pengawasan dan sebagainya.  Berbeda dengan kondisi ketika pemimpin teraebut tidak hadir di tengah-tengah timnya. Mereka bisa diibaratkan kehilangan induk. Apalagi dalam kondisi genting seperti butuh keputusan cepat.  Maka tatkala pemimpin tidak hadir dalam kondisi darurat dan genting tersebut, bisa dipastikan mereka para

SEMUANYA DIMULAI DARI PEMIMPIN

Jika saat ini anda berada di posisi top manajer, semisal jadi kepala sekolah, pimpinan sebuah organisasi, dan lainnya, maka banyak hal yang harus anda sadari. Hal-hal tersebut jika tidak anda sadari akan berakibat pada kemunduran organisasi yang anda pimpin.  Diantaranya adalah 1. Anda selalu dilihat Anda adalah model atau role model. Maka pastikan bahwa lahir dan batin anda dalam kondisi prima. Dalam kondisi fit dan fight. Sebab energi anda akan berpengaruh kepada bawahan anda.  2. Anda harus memulai dari diri anda Sebagai pimpinan, anda jangan berharap bahwa kebijakan yang anda tetapkan dilaksanakan oleh bawahan anda jika anda sendiri tidak memulainya.  3. Anda harus punya dan paham tujuan Sebagai pemimpin, anda harus paham tujuan organisasi yang Anda pimpin. Sehingga tidak terjebak dalam rutinitas.  5. Anda harus memiliki mental yang sehat Akan bahaya sekali jika anda menjadi seorang pemimpin namun mental anda sakit. Utamanya dalam mengambil keputusan. Sebab keputusan ad

TRANSAKSIONAL VERSUS TRANS EMOSIONAL

Dalam dunia organisasi kita sering mendengar istilah kontrak kerja, kontrak perjanjian kerja dan lain sebagainya. Hal itu sudah lumrah. Biasanya kita menerjemahkannya lu kerja segini, maka dapatnya segini. Lu gak masuk, ya potong dong. Seserhananya begitulah model transaksional.  Apa bedanya dengan trans emosional?  Sebenarnya ini hanya istilah buatan sendiri.  Dalam dunia manajemen, istilahnya adalah human relationship.  Okelah model transaksional itu tentu ada kelebihannya. Namun pasti ada kekurangannya juga. Demikian juga dengan human relationship juga ada kelebihannya dan ada juga kekurangannya.  Namun inti dari semua interaksi sosial terletak di human relationship nya. Yakni kemampuan untuk mengikat tim dengan hubungan emosional yang erat.  Bagaimana caranya?  Sebenarnya ini bukan hal sulit.  Sangat sederhana sekali Semisal Sekedar menanyakan kabar anggota tim. Baik kabar keluarganya. Anaknya dan lainnya.  Menanyakan kabar adalah hal biasa. Namun sapaan yg berupa pertanyaan tsb ak

SAYA HARUS BICARA

Sudahkah anda tahu termasuk tipe yang manakah anda? Pendiam atau rame? Kalo saya sih termasuk tipe rame. Gak suka banget sunyi-sunyi kecuali pas tidur 😀 Entah sudah berapa banyak kesalahan dan dosa yang saya perbuat akibat kebanyakan ngomong. Yang pasti saya mohon kepada Allah SWT.  Tapi terkadang ngomong harus dipaksa. Sebab kalau semuanya diem-diem, tentu saja sepi. Apalagi dalam forum resmi yang kadang kita harus bicara dan aktif bukan malah diem dan pasif. Jadi pendengar setia 😀 Tapi ya memang susah ngomong itu. Walaupun juga tetap harus hati-hati kalau ngomong

HATI-HATI NGOMONG

Sebenarnya secara teoritis banyak yang sudah paham tentang teori komunikasi. Namun dalam prakteknya kadang masih sering tidak sesuai dengan teori yang ada. Jadi masih perlu banyak latihan dan praktek.  Lebih-lebih bagi seorang pemimpin, ngomong harus Hati-hati. Kenapa? 

PELAN-PELAN SAJA

Hampir setengah hari saya bersama kawan-kawan rapat hari ini. Lumayan capek juga. Memang hanya duduk saja. Tapi ya mumet juga. Padahal kemaren sudah rapat. Tapi bahas hal lain.  Rapat hari ini sedikit berbeda. Sejak awal saya juga tidak mendesain rapat seperti tadi pagi. Dan memang jarang sekali saya mendesain atau men setting rapat-rapat yang biasa saya dan kawan-kawan lakukan. Mungkin karena saking menumpuknya masalah dan beban yang ada di kepala. Jadi asal jadwal rapat ya udah rapatin apa yang ada di kepala.  Sisi spesialnya dari rapat tadi adalah nasehat dari pembina tentang tahapan dalam melakukan perubahan. Pesan beliau kepada kami agar dalam melakukan perubahan harus dilakukan pelan-pelan, bertahap dan halus.  Nasehat ini cukup menyentak diri saya pribadi. Secara saya termasuk tipe orang yang gak suka bertele-tele 😀 Maunya cepat tercapai, cepat selesai dan cepat istirahat juga 😀 Tapi nasehat ini benar-benar membuat saya seperti terbangun dari tidur saya.  Memang se

PEMIMPIN ITU VISIONER

Adalah sebuah karunia besar ketika seseorang mendapatkan amanah menjadi seorang pemimpin. Walaupun untuk melaksanakan tugas-tugas yang diembannya tidaklah mudah. Namun dapat kita gambarkan secara singkat betapa amanah kepemimpinan itu merupakan sesuatu yang bersifat strategis.  Dikatakan strategis karena di tangan pemimpin yang benar, sebuah kebaikan bisa ditegakkan dan menyebar merata dirasakan oleh masyarakat. Pun sebaliknya di tangan pemimpin yang salah, sebuah keburukan dan malapetaka bisa menjadi derita berkepanjangan yang menyakitkan serta menyiksa.  Makan pemimpin bukan semata pada jabatannya melainkan pada visioner nya seorang peminpin. Ibarat sopir, penumpang yang dibawanya akan dibawa kemana? Pemimpin adalah orang yang tahu tujuan dan tahu cara mencapai tujuannya. Pemimpin adalah orang yang paham mana jalan yang harus ditempuhnya dan mana jalan yang tidak boleh ditempuh.  Gambaran masa depan adalah visi. Maka pemimpin harus memiliki mata batin yang mampu menerjemahkan langkah

ORANG BIASA MELAHIRKAN YANG LUAR BIASA

Dalam sebuah acara yang digelar di kota Madiun, seorang pembina senior menyampaikan perjalanan hidupnya dalam mendidik dan menyiapkan kader pelanjutnya.  Bahwa dahulu mereka para pendiri atau perintis hampir selalu menjalani kehidupan dengan penuh kekurangan. Bukan hanya dalam hal materi. Tapi keilmuan juga banyak kekurangannya. Tidak pandai ceramah. Tidak pandai baca Al Quran dan hadits. Pokoknya kekurangannya.  Satu-satunya kelebihan yang dimiliki adalah ketulusan dan keikhlasan dalam mendidik dan mengajar. Ya hanya ini.  Kemudian lanjut beliau dari serba kekurangan tersebut ternyata para santri 

BIJAK DALAM MERESPON

Tak dapat dipungkiri bahwa amanah sebagai pemimpin amat sangat berat. Setidaknya ini merupakan ungkapan yang saya rasakan langsung dalam menjalankan amanah yang sedang saya emban saat ini. Yakni menjadi pimpinan di sebuah pondok pesantren di kota Madiun.  Dikatakan berat karena memang ada sejumlah target yang harus dicapai. Selain itu, tentu saja banyak problem yang muncul seiring dengan setiap tugas yang dijalankan baik yang bersumber dari internal maupun dari eksternal.  Mengatasi masalah yang bersumber dari luar relatif cukup mudah. Sebab jarang sekali muncul dan terjadi hanya sesekali saja. Semisal keluhan warga sekitar terkait dengan saluran dimana hal ini langsung bisa direspon dengan memperbaiki saluran pembuangan.  Lain halnya dengan masalah internal dimana tiap hari dan tiap saat selalu bertemu dengan orang yang sama dan mengerjakan hal yang sama hanya beda di kapasitas dan wewenang saja.  Kapasitas seorang pimpinan adalah bertanggungjawab atas semua hal yang sedan

OJO NEMEN-NEMEN

Menjadi pemimpin bukanlah tugas yang mudah dan ringan. Justru sebaliknya, menjadi pemimpin adalah tugas yang sangat berat. Sebab di pundaknya diletakkan beban yang harus dipikul dan dilaksanakan sebaik mungkin. 

DOA PANJANG SANG PEMIMPIN

Kalau kita membahas dan mengkaji teori atau konsep kepemimpinan dan manajemen hampir jarang kita menemukan kata doa. Ya doa yang biasa kita lakukan setiap selesai sholat. Kadang juga di acara-acara tertentu kita juga sering berdoa bersama.  Secara bahasa doa adalah permohonan atau proposal yang kita ajukan kepada atasan. Atasan kita adalah Allah SWT. Allah SWT yang memberi kita hidup dan mati dan semua hal dalam kehidupan ini. Maka sering kali kita mengajukan proposal permohonan  kepada Allah SWT agar apa yang menjadi hajat kita dikabulkan dan dimudahkan.  Yang menjadi titik tekan pada tulisan ini adalah tugas seorang pemimpin. Bahwa tugas utama seorang pemimpin membimbing, mengarahkan, monitoring dan mengawasi tim yang sedang bekerja. Jadi bisa dikatakan tugasnya hanya liat-liat dan mengawasi saja.  Namun bagaimanapun manusia bahkan seorang pemimpin sekalipun pasti ada dan memiliki keterbatasan baik waktu, kemampuan dan lainnya. Maka di sinilah peran doa itu penting.  Seor

SAMBUTAN MENJELANG LIBUR PEGAWAI

Sambutan ini disampaikan pada momen pembagian bingkisan dan THR kepada pegawai yayasan Darul Madinah Madiun pada tanggal 4 Mei 2021 di Pesantren Putri Tahfidzul Qur'an Hidayatullah Madiun Jawa Timur. 1. Selama libur mari kita isi dengan amal ibadah dan amal Sholeh agar terjadi peningkatan kualitas Ruhiyah dan kualitas iman pada diri kita semua. Sehingga kita dimasukkan dalam golongan Muttaqin. 2. Kami ucapakan selamat hari raya idul Fitri 1442 H.  3. Ada beberapa tugas yang harus kita lakukan selama liburan. Diantaranya a. Like and share semua postingan Darul Madinah Madiun mulai dari Facebook, fanpage dan instagram b. Semua pegawai wajib subcribe Chanel youtube darul Madinah Madiun. c. Jauhkan diri kita dari memasang status yang sifatnya alay, lebay dan keluh kesah. Sebab salah satu kepercayaan masyarakat bisa terwujud dg melihat status dan postingan ustadz/ah. 4. Ada peluang kebaikan yang kita harus ambil bagian di dalamnya a. Infak, shodaqoh dan wakaf b. Urunan Qurban Sampai saa

PEMIMPIN HARUS PUNYA MATA DAN TELINGA

Salah satu hal yang sempat saya tangkap dari perbincangan tadi dengan seorang pimpinan pondok pesantren adalah 1. Pemimpin harus punya mata dan telinga. Hal ini bukan untuk mencari-cari kesalahan. Namun untuk mengetahui kemauan tim atau pegawai.  Selain itu, untuk mengetahui adanya "penyusup" yang sengaja dimasukkan untuk mengetahui rahasia sebuah lembaga. Dan perlu diketahui saat ini, banyak sekali mata-mata yang bertebaran yang dengan sengaja mencari-cari kesalahan sebuah lembaga atau organisasi. Semisal melihat foto presiden dan wakil presiden. 2. Hati-hati Sebagai pemimpin, maka sikap hati-hati adalah mutlak. Utamanya dalam merekrut orang atau karyawan baru.  3. Beda pendapat itu biasa Perbedaan pendapat dalam sebuah organisasi adalah hal yang lumrah. Bukan saat ini saja. Sejak zaman dahulu perbedaan pendapat sudah sering terjadi. Kebijaksanaan lah yang akan menjadi solusi bagi perbedaan tersebut. Dan pemimpin harus memiliki kualitas ini yakni kebijaksanaan. 4