Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Pendidikan

PENDEKATAN PSIKODINAMIKA

Ketiga kata pada judul di atas adalah macam-macam pendekatan terhadap perilaku belajar manusia. Termasuk peserta didik. Dari tadi malam saya mencoba membaca dan memahami ketiga macam pendekatan tersebut.  Mari kita urai dan ulas satu demi satu. Barangkali bermanfaat bagi kita semua khususnya para orangtua dan para pendidik atau guru.  Teori yang pertama : psikodinamika Teori atau pendekatan ini dipopulerkan oleh seorang filsuf ternama yakni Sigmund Freud. Teori ini mengatakan bahwa naluri biologis yang tidak dipelajari (kalau menurut saya yang tidak terbimbing dengan baik dan benar) terutama dorongan seksual dan agresif akan mempengaruhi cara berfikirberfikir,  merasa berperilaku seseorang. Naluri-naluri ini bersemayam di alam bawah sadar manusia.  Alam bawah sadar adalah pusat informasi yang terpendam hasil dari rekaman psikologis anak dari interaksinya dengan lingkungan sekitar. Utamanya hubungannya dengan kedua orangtua.  Freud berpendapat bahwa perilaku manusia adalah h

PENGANTAR YAYASAN

Assalamu'alaikum wr wb.  Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Sholawat dan salam untuk Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga hari akhir. Aamiin Hidayatullah menyatakan dirinya sebagai lembaga perjuangan Islam sebagaimana tertuang dalam visi besarnya yakni membangun peradaban Islam atau الحركة الجهادية الاسلامية. Darul Madinah masuk di dalamnya. Sehingga di lembaga atau pesantren ini tentu saja nilai-nilai jihad islam harus menjadi nafas dan motivasinya.  Banyak sekali media atau wadah jihad. Diantaranya melalui pendidikan, sosial, politik, ekonomi dan sebagainya. Kita mengambil jalan yang pertama yakni pendidikan. Dan pendidikan yang dipilih oleh Hidayatullah adalah model pesantren dimana dalam sejarahnya pesantren menjadi ujung tombak dan pioner dalam penilaian akhlak mulia kepada para santri-santrinya. Pondok pesantren menjadi benteng pertahanan terakhir bangsa ketika semua sisi kehidupan carut marut.  Ada kalanya sebuah perjuangan itu mengalami d

TEORI PERUBAHAN SOSIAL

1. Tentukan 2,5% tim inti. Ini yang bisa dipegang dan dikendalikan. 2. 2,5% yang bisa mempengaruhi 15% lingkungan sekitarnya. 3. 15% bisa mempengaruhi dan menggerakkan 60% lingkungan sekitarnya  Kenapa harus buka sekolah  1. Agar ideologi bisa bertahan dan bisa berkembang. Proses kaderisasi / ideologisasi. Badan kita ya gini-gini saja. Tapi pakaian yang yang dipakai sudah ganti-ganti. 2. Sekolah saat ini tidak cukup dg pembelajaran yg bagus tapi sudah harus ada unsur entertainment / sisi hiburan. Sampai ortu mau pasang di statusnya. Yakni kemasan juga penting. 3. 

PENDIDIKAN KARAKTER ALA RASULULLAH

Diskursus Akhlak dan Karakter Dalam Islam, kata ‘akhlak’ adalah sebuah kata yang agung. Kata akhlak ini terdapat dalam Al Qur'an dan Hadits yakni  وإنك لعلى خلق عظيم Sesungguhnya engkau Muhammad benar-benar berada di atas akhlak yang Agung.  إنما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan Akhlak mulia.  Kata ‘akhlak’ berasal dari bahasa Arab  ‘khuluqun’  yang secara bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Melihat arti ‘karakter’ dan ‘akhlak’ dari sisi bahasa, nampaknya sama. Akan tetapi, dalam ajaran Islam, akhlak ini mengandung makna media yang menunjukkan adanya hubungan antara Khaliq dan makhluk, serta antara makhluk dan makhluk. Sedangkan kata  ‘karakter’ , berasal dari bahasa Latin:  ‘kharakter’, ‘kharassein’, ‘kharax’ , dalam bahasa Inggris:  ‘character’ , dan Indonesia ‘karakter’, Yunani:  ‘character’  dari  ‘charassein’  yang berarti membuat tajam, membuat dalam.  Karakter adalah akumulasi dari seluruh ciri pri

CEGAH DAN HENTIKAN KEKERASAN DI DUNIA PENDIDIKAN

Belakangan ini banyak terjadi peristiwa dan perilaku yang mencoreng institusi lembaga pendidikan baik lembaga pendidikan umum maupun secara khusus pondok pesantren. Tentu saja semua itu tidak kita inginkan terjadi baik di keluarga dan masyarakat apalagi di lembaga pendidikan.  Namun perlu kiranya kita sepakat dulu tentang nilai-nilai pendidikan yang harus dan wajib ditanamkan pada anak kita. Sebagaimana disampaikan oleh Cak Nun dalam ceramahnya bahwa ada 4 hal yang harus ditanamkan pada anak kita ataupun anak didik kita yaitu 1. Akhlakul karimah Akhlak adalah hal yang prinsip dan pokok dalam kehidupan. Dimanapun dan kapanpun, akhlak akan selalu menjadi nilai universal. Orang yang berakhlak baik maka bisa dipastikan syariat nya bagus,  akidahnya bagus. Jika ini kosong dari anak-anak kita maka tidak ada jaminan lagi bagi anak-anak kita. Akhlak adalah sesuatu yg mutlak. Dan tidak ada tawar menawar.  Berbicara tentang akhlak, maka kita berbicara dua hal pokok yaitu a. Pemahaman

CORE OF EDUCATION

Sesi kedua dari kuliah hari ini sangat menarik sekali. Setidaknya ada dua point penting yang Bapak Dosen sampaikan sebagai berikut 1. Adab Semua sepakat bahwa adab atau akhlak sangat penting dalam kehidupan kita. Baik adab di rumah, sekolah, masyarakat dan lainnya.  Ada sebuah point penting yang perlu direnungkan yakni siapa yang paling bertanggung jawab atas penanaman karakter ini?  Kalau kita mendapati seorang anak yang kurang sopan maka siapakah yang bertanggungjawab atas ketidakaopanan tersebut?  Kiranya ini perlu menjadi renungan bersama. Sebab hal ini adalah problem yang massif. Terjadi di lingkungan keluarga, masyarakat dan lembaga pendidikan.  Namun sedikit kesimpulan yang coba berani kami utarakan adalah bahwa yang bertanggungjawab atas karakter anak adalah bapak /ibu atau kedua orangtuanya. Sebab masa-masa penting ini ada di tangan dan bersama orangtua. Maka coba renungkan. Sebab masa inilah yang disebut dengan golden Age dan fase peniruan yang paling kuat, fase m

SENIOR VS YUNIOR

Dalam sebuah rapat terbatas beberapa pengasuh menyampaikan informasi dan masukan dari salah satu walisantri terkait gap atau jarak antar santri atau lebih tepatnya antar angkatan. Hubungan yang kurang harmonis antara kakak kelas dengan adik kelas. Indikasinya adalah model kelompok dimana satu angkatan cenderung berkumpul dengan yang seangkatan. Walaupun tentu saja ada juga santri atau siswa yang akrab dengan kakak atau adik kelas. Namun fenomena gap antar angkatan tetap ada dan fakta.  Selain faktor angkatan, ada juga faktor lain yang menyebabkan seorang santri atau siswa berkelompok yakni asal daerah. Faktor kedaerahan menjadi latar belakang atau motivasi mereka membuat kelompok karena  ada rasa seperjuangan yakni sama-sama jauh, sama bahasanya, sama warna kulitnya dan kesamaan lainnya.  Saya mencoba untuk membuat penjelasan dan uraian latar belakang terjadinya gap antar angkatan sebagai berikut 1. Sistem schooling / sekolah Jika kita perhatikan sistem sekolah menggunakan

MAKNA YATIM

Pagi ini saya berdialog dengan beberapa pengasuh di Pesantren Darul Madinah Madiun dengan tema yatim.  Apa itu yatim?  Secara biologis yatim adalah anak yang ditinggal mati oleh orangtua atau bapaknya. Kalau ibunya yang meninggal maka disebut piatu.  Kalau dalam perspektif pendidikan beda lagi konsep atau pengertian yatim. Kalau menurut saya yatim dalam perspektif pendidikan adalah hilangnya idola atau contoh dari seorang anak. Artinya ketika anak tidak menemukan idola atau profil dari kedua orang tuanya atau salah satunya.  Mengapa demikian? Mari kita coba merujuk ke siroh nabawi yakni kisah nabi Muhammad SAW ketika masih kecil dan tinggal di Kota Mekkah.  Secara biologis, nabi Muhammad SAW lahir dalam keadaan yatim. Beliau SAW sudah ditinggal oleh Sayyid Abdullah sejak beliau SAW masih dalam rahim suci Sayyidah Aminah. Namun ketika beliau SAW lahir masih ada profil atau teladan hebat yakni ibunda beliau dan ibu susuan beliau yakni Halimatus Sa'diyah. Dari usia nol sam

ARAHAN KADEPDIK

Pegawai yg ikut P3K : langsung suruh mengundurkan diri atau resign (kebijakan DPW)  Guru dan Sekolah Penggerak wajib diikuti sebab akan menjadi syarat kepala sekolah. Wajib punya NUPTK. Diutamakan yg sudah sertifikasi.  Kurikulum merdeka  Kelas SD, SMP, SMA/MA Target 2024 sudah menggunakan Kurikulum merdeka Tolong pelajari Kurikulum merdeka.  Manajemen ma'had tahfidz 1. SKL  2. Cantolan pendidikan formal 3. Asesmen pesantren 4. Profil lulusan DPW Jatim infak gedung dan SPP Jatim 2.5% Infak gedung setahun sekali Infak SPP tiap bulan Infak santri 

HUKUMAN DALAM PENDIDIKAN

Kalau kita mendengar kata hukuman khususnya di dunia pendidikan pastinya akan ada yg setuju dan kontra. Tentu saja dengan alasan dan pertimbangan masing-masing.  Tulisan ini bukan untuk mendiskusikan dan memaparkan kedua sisi pendapat tersebut. Walaupun begitu jika saya diminta memilih, maka saya akan memilih yang setuju.  Saya mencoba mencari penjelasan dari berbagai macam sumber khususnya dari pemaparan para pakar pendidikan yang tersebar di media sosial seperti youtube. Di antara mereka ada yang pakar parenting yakni ustadz Miftahul Jinan. Ada juga ustadz Budi Ashari, dan sebagainya Dari pemaparan kedua pakar tersebut bisa diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut 1. Kepercayaan dari santri kepada ustadz atau ustadzah.  Utamanya di bulan-bulan pertama seorang pengasuh harus melakukan pendekatan untuk mengambil hatinya dan menciptakan ikatan batin atau emosional.  Menurut saya minimal 3 bulan pertama, pengasuh harus selalu hadir ketika si anak mengalami kesulitan dalam beradaptasi,

FAKTA DAN REALITA JASA GURU?

Kita adalah produk dari pendidikan yang diajarkan oleh orangtua atau guru-guru kita. Demikian juga orang-orang hebat yang saat ini tampil di negara ini adalah hasil proses pendidikan juga.  Mari kita sebut satu persatu 1. Presiden pernah diajar guru 2. Menteri pernah diajar guru 3. Gubernur pernah diajar guru 4. Bupati dan walikota pernah diajar guru 5. RT RW juga pernah diajar oleh guru 6. Silahkan dilanjutkan sendiri  Tapi kenyataannya  1. Entahlah. Bingung juga mau nyebutin satu satu

PAHLAWAN TANPA TANDA JASA

Siapakah guru itu?  Di setiap bulan November, kita memperingati hari guru tepatnya tanggal 25 November.  Bagi yang berprofesi sebagai guru tentu dengan mudah menjawab pertanyaan di atas. Ya sayalah guru. Tentu saja jawaban itu benar. Sebab setiap hari berinteraksi dengan para murid dan siswa mengajarkan ilmu dan nilai-nilai.  Kata guru sebenarnya bersifat umum yakni siapa saja bisa disebut guru.  Orangtua adalah guru pertama Pengajar dan pendidik di sekolah dan madrasah adalah guru.  Pemimpin dan tokoh masyarakat adalah guru.  Intinya adalah siapa saja yang melakukan proses transfer ilmu dan internalisasi nilai-nilai maka dia disebut guru. Baik yang dilakukan oleh kedua orangtua, pengajar dan tokoh masyarakat.  Sebutan kata guru Ada banyak sekali istilah terkait dengan kata guru 1. Ustadz/ustadzah Ustadz (أستاذ), secara dasar artinya guru. Tetapi istimewa. Ia adalah seorang Mudarris, karena mengajarkan pelajaran. Ia seorang Mu’addib, karena juga mendidik manusia agar lebih

TUMBUH KEMBANG BERSAMA KESALAHAN

Kita yang pernah memiliki anak kecil pasti sangat bahagia memperhatikan tumbuh kembang anak-anak kita. Bahkan hal yang tidak nyaman sekalipun terasa indah menjalani dan merawatnya. Seperti pada saat BAB atau BAK, kita pun senang sekali membersihkannya.  Pun demikian memperhatikan dan melihat anak-anak kita belajar berjalan. Kita melihatnya mulai melangkahkan kaki, satu langkah, dua langkah, jatuh dan nangis. Kita pun segera menolongnya untuk bangkit. Terus seperti itu setiap saat dan setiap hari.  Pernahkah kita menyadari bahwa ternyata anak kita sudah bisa berjalan. Kita pun senang sekali. Rata-rata kita sebagai orangtua jarang menghitung jumlah jatuhnya anak kita ketika proses belajar berjalan. Karena memang rata-rata kita tidak fokus pada proses. Senangnya cepat cepat ingin melihat hasil.  Inilah namanya proses. Proses itu menitikberatkan pada langkah demi langkah, tahap demi tahap dan seterusnya.  Namun hal ini jarang disadari oleh kita sebagai orangtua. Ketika anak kit

MENJADI PRIBADI HEBAT

Sabtu kemaren tepatnya tanggal 30 Juli 2021, saya diminta oleh MUSHIDA Kota Madiun untuk menyampaikan materi pengantar sistematika wahyu atau yang dikenal dengan SW di hadapan jemaah dan anggota MUSHIDA yang bertempat di masjid Aqshol Madinah Madiun.  Sepekan sebelumnya Bagian Departemen Pengkaderan sudah terlebih dahulu menghubungi saya untuk menyampaikan materi tersebut. Sempat saya meminta untuk mencari pemateri yang lain yang menurut saya lebih kompeten dan lebih pantas. Karena secara struktural dan pengalaman lebih lama 'masa perjuangannya' dibanding saya yang masih masuk kategori 'anak kemaren sore'.  Alasan saya bukan itu sebenarnya. Jika sekedar menyampaikan konsep SW secara sederhana insha Allah saya masih mampu dan berani. Namun ada hal yang menurut saya lebih 'serius' dari sekedar konsep yakni praktek.  Karena mereka maunya saya yang mengisi akhirnya saya pun iyakan dan setuju. Saya pun mencoba untuk membuat materi dalam bentuk power point

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU

Terdapat 7 (tujuh) aspek dan 45 (empat puluh lima) indikator yang berkenaan penguasaan  kompetensi pedagogik. Berikut ini disajikan ketujuh aspek  kompetensi pedagogik  beserta indikatornya: A. Menguasai karakteristik peserta didik Guru mampu mencatat dan menggunakan informasi tentang  karakteristik peserta didik  untuk membantu proses pembelajaran. Karakteristik ini terkait dengan aspek fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya: Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya, Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda, Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya, G