Andai boleh memilih, mungkin seorang anak akan memilih lahir dari kedua orang tua yang harmonis, rukun, berkecukupan, berpendidikan dan sebagainya. Tapi pokok masalahnya adalah seorang anak tidak bisa menentukan pilihannya sendiri dalam kehidupan ini. Mulai dimana dia akan dilahirkan, mau weton dan pasaran apa dia akan dilahirkan, dari orangtua seperti apa dia akan hidup bersama dan sebagainya. Itulah takdir. Saya istilahkan takdir. Karena memang dalam kehidupan ini banyak sekali hal yang berada di luar kendali diri kita. Seperti hal-hal yang saya sebutkan di atas. Sehingga dalam perjalanannya, seorang anak memang harus merasakan berbagai macam variasi emosi dan perasaan. Terkadang dia bahagia ketika dia ngobrol dengan kedua orang tuanya dan orangtuanya merespon dengan baik. Dan terkadang dia kecewa karena sudah berbicara dengan serius, namun tak direspon dengan baik oleh kedua orang tuanya. Dari sini saja seorang anak sudah mulai merasakan emosi yang berbeda dar...
Blog ini berisi tentang Ide, Gagasan dan Pemikiran Pendidikan dan Pendidikan Pondok Pesantren